bagian 44.

1.4K 222 14
                                    

Jihoon sudah duduk di mobil, ia sibuk dengan pikirannya dan hati nya yang kacau.

Terlalu sibuk dengan pikirannya hingga jihoon tak sadar mobil nya putar balik menuju rumah nya.

"Maaf kan saya tuan, tapi appa mu meminta kami membawa mu kembali ke rumah" ucap supir

"Nee?" Ucap jihoon binggung karena memang belum fokus dengan keadaan

"Tuan, eomma dan appa mu meminta mu masuk ke rumah sekarang" ucap supir

"Bukan kah eomma dan appa masih bekerja?" Tanya jihoon

"Saya kurang tahu tuan, kau bisa menemui nya di rumah" ucap supir

Jihoon berjalan masuk kerumahnya dengan tergesa

"Jihoon"  Panggil eomma jihoon

"Apa lagi yang kalian lakukan, mengapa kalian memaksa ku pulang?" Tanya jihoon

"Sejak kapan kau bisa mengambil keputusan seperti ini tanpa bertanya pada appa?" Tanya appa jihoon

"Apa itu perlu? Kau lupa, setiap aku bertanya akan langkah ku selanjutnya kau selalu berkata terserah pada mu appa selalu mendukung mu apa pun itu. Itu yang kau ucap kan setiap aku bertanya jadi apa perlu aku bertanya lagi?" Ucap jihoon

"Jihoon, kau bahkan tak memberi tau siapa pun kau berangkat begitu saja" ucap eomma jihoon

"Di hidup ku sudah tak orang yang pantas tau tentang diri ku sampai sejauh itu" ucap jihoon

"PARK JIHOON!!" teriak appa jihoon

"Apa lagi appa, aku hanya ingin tinggal bersama ibu mu yang notabe nya adalah nenekku" ucap jihoon

"Jadi jika dia nenek mu kau tidak perlu lagi izin pada ku untuk tinggal bersama nya?" Tanya appa jihoon

"Sekarang aku akan minta izin, apa aku boleh tinggal bersama nenek ku?" Tanya jihoon

"Lalu kau akan membiarkan kami hidup tanpa mu?" Tanya eomma jihoon

"Bukan kah selama ini semua terasa kita hidup hanya sendiri sendiri, kalian sibuk dengan pekerjaan hingga melupakan aku" ucap jihoon

"Tapi kami bekerja untuk mu" ucap appa jihoon

"Kau bekerja untuk uang bukan untuk ku, apa kau ingat kapan terakhir kali kita makan bertiga?" Tanya jihoon menahan air mata nya

Orang tua jihoon hanya diam, "kalian tak ingat karena itu sudah sangat lama, aku terus sendirian di rumah ini" ucap jihoon

"Appa menyarankan agar rumah ini di pekerjakan maid bukan?" Ucap apa jihoon

"AKU BUTUH ORANG TUA APPA, BUKAN MAID!!" Teriak jihoon

"Jihoon eomma minta maaf, eomma akan berhenti bekerja dan akan mengurus mu" ucap eomma jihoon menarik anak nya ke pelukannya

"Appa akan mengurus semua pekerjaan appa dari rumah, appa minta maaf karena prasangka appa yang mengira kau hanya membutuhkan uang" ucap appa jihoon

"Aku butuh kalian" ucap jihoon menangis sendu

"Kami juga nak, jangan pergi" ucap eomma jihoon

"Siapa yang memberi tau kalian?" Tanya jihoon

"Kekasih mu" ucap eomma jihoon

"Kekasih?" Tanya jihoon balik

"Kenapa kau bertanya balik?" Tanya appa jihoon binggung

"Kau lupa dengan kekasih mu sendiri" ucap seseorang dari belakang

"Huh?" Jihoon binggung

"Dia masih yang sama, eomma kira sudah ganti" ucap eomma jihoon

"Hyunsuk hyeong?" Panggil jihoon benar benar binggung

"Kau lupa ternyata" kekeh hyunsuk mendekati jihoon

Mengapa aku kecewa? Bukan kah seharusnya yoonbin yang melakukan nya batin jihoon

"Kau pasti lelah, istirahat lah" ucap eomma jihoon mengelus rambut jihoon

"Baiklah eomma, tepati janji kalian. Kajja hyeong" ucap jihoon menarik hyunsuk

"aku? kenapa aku?" ucap hyunsuk binggung tapi berusaha menyamakan langkahnya dengan jihoon

sesampainya dikamar jihoon, mereka berdua hanya diam. jihoon duduk di tepi kasur sementara hyunsuk berdiri balkon kamar jihoon. 

"suasana nya sama seperti dulu yang berbeda hanya kau" ucap hyunsuk

"aku juga tak berbeda, aku masih sama" ucap jihoon

"ya kau masih sama, tidur di kegelapan saat kesepian" ucap hyunsuk

"sebenarnya aku sudah lama tak melakukannya tapi saat kau meninggalkan ku begitu saja, aku jadi berfikir tidur dalam kegelapan itu sangat menyenangkan" ucap jihoon

"menyenangkan atau kau memang kesepian?" tanya hyunsuk, jihoon mendadak terdiam. 

"aku tau apa isi kepala mu" ucap hyunsuk menatap jihoon

"apa?" tanya jihoon datar

"kau berharap yoonbin yang melakukan apa yang kulakukan kan?" ucap hyunsuk

jihoon tertunduk, yang diucapkan hyunsuk tak sepenuhnya salah.

"ia bahkan pergi setelah 5 menit kau meninggalkan rumah ini" ucap hyunsuk, jihoon menyeritkan dahi nya ia tak sepenuhnya percaya dengan ucapan hyunsuk

"kau tak percaya, aku tau kau tak bodoh jihoon kau bisa memeriksanya melalui ponsel mu" ucap hyunsuk

jihoon mengambil ponsel nya dan memeriksa sesuai titah hyunsuk, ia memang menghubungkan ponsel nya dengan cctv di rumah ini. ia melakukannya untuk meliat kapan terakhir kali orang tua nya pulang.

setelah melihat semua hati jihoon semakin sakit, ia kecewa benar benar kecewa yang di ucapkan hyunsuk benar

"Hyeong" panggil jihoon

"hmm?" hyunsuk berdehem

"kembali pada ku" ucap jihoon mendekati hyunsuk

"jika aku tak mau?" tanya hyunsuk tersenyum menatap jihoon

"aku memaksa" ucap jihoon menarik hyunsuk dan memeluk hyunsuk dengan hangat berharap ini bisa lebih cepat membuat nya lupa akan yoonbin

wait for the next part 👋

give me vote and comment :)

bad [hajeongwoo]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang