epilog

2.9K 245 43
                                    

"selamat atas kelulusan mu park jeongwoo" haruto meletakkan bunga buket di sebelah foto jeongwoo

"kau sudah melakukan yang terbaik, walau tak sempat mengikuti ujian akhir aku yakin kau lulus karena kau jeongwoo yang pintar" haruto mengelus foto jeongwoo seolah olah benda itu hidup

"aku baik di sini, tapi ini akan lebih baik jika kau disini" mata haruto menjatuhkan air lagi

"jeongwoo aku kesepian" lirih jihoon yang ada di belakang haruto

"setahun lalu kau pergi tanpa kata perpisahan terima kasih untuk luka nya, kau cukup ahli melukai ku" ujar junkyu yang berdiri sejajar dengan  jihoon

"kau baikkan, tak ada waktu terbaik menurut takdir untuk bertemu lagi" junghwan mengusap air mata nya

jihoon berjalan mendekat, "ada banyak hal yang ingin ku ceritakan jeongwoo, tak ada kah niat mu muncul di mimpi ku. aku ingin bercerita, aku ingin melihat senyummu" jihoon menutup mata nya rasa sakit saat mendengar berita nya tetap sama sampai saat ini

⚫⚪⚫

haruto menatap ponsel nya, lebih tepat nya ponsel jeongwoo. saat ayah jeongwoo memberikan ponsel itu pada nya, haruto menggunakannya dan menyimpan ponsel miliknya

sudah setahun haruto menggunakan ponsel itu tak ada yang dia rubah termasuk nama nama kontak di dalam nya

jeongwoo cukup unik dalam memberi nama kontak dalam ponsel nya, terlebih nama kontak haruto. jeongwoo memberi nama, yang aku tunggu menggunakan emoticon hati berwarna kuning 

tapi haruto yakin ada yang jeongwoo simpan di posel itu untuk nya tapi setahun berlalu ia tak kunjung tau apa itu

haruto tak berniat bertanya pada ayah jeongwoo karena ia yakin suatu saat pasti ada waktu dimana ia menemukan apa itu dengan persetujuan jeongwoo dari alam sana

⚫⚪⚫

haruto tetap menjalani hidup nya walau dengan setengah niat, ia sekarang berada di jepang tepatnya di kota kelahiran ibu nya

ia melanjutkan study nya di sana, sekali pun tak terbesit niat untuk mencari pujaan hati haruto memenuhi hari hari nya dengan belajar dan teus belajar

lelah sebenarnya, keinginan untuk mengakhiri hidup nya selalu melintas di kepala nya. tapi ada satu alasan yang membuatnya terus bertahan

ponsel yang di genggam, ya itu alasan haruto tetap bertahan dan terus menjalani hidup yang dipandang orang baik baik saja

haruto sedang duduk di halte bus, ia mendongak kan kepala nya mentap langit yang tadi nya biru perlahan berubah menjadi abu abu

jeongwoo, apa kau baik di sana? kau memikirkan ku tidak ya? apa ada kemungkinan bertemu di kehidupan selanjutnya

itu setiap hari haruto ucap kan dalam hati nya, tanpa lelah bertanya kemungkinan kemungkinan yang tak akan pernah tejadi

tak lama ponsel yang ada di genggaman haruto bergetar tanda ada panggilan masuk

"halo?" sapa haruto

"kau baik?" tanya orang itu

"aku baik" jawab haruto

"kapan kembali?" tanya nya lagi

"aku berusaha secepatnya menyelesaikan ini dan mengunjungi jeongwoo lagi" haruto tertunduk

"semangat! kau pasti bisa menyelesaikan nya dengan cepat hyung!" itu suara junghwan

perlahan senyum haruto terlukis di wajah tampannya, yang paling ia rindukan adalah jeongwoo tapi ia juga merindukan teman temannya yang sudah ia tinggalkan tiga tahun lama nya

"hmm... aku akan menyelesaikannya, aku tutup dulu" haruto lalu memutus sambungannya

haruto sampai di rumah nya, ia tinggal sendiri sedikit kesepian tapi tak masalah selagi ia bersama ponsel jeongwoo haruto selalu merasa baik

haruto selesai membersihkan tubuh nya haruto duduk di ranjang miliknya, tiba tiba ia terpikir untuk membuka note yang ada di ponsel jeongwoo

dan benar di note haruto melihat hanya ada satu note yang berjudul for you. jantung haruto mulai berpacu dan mata nya memanas lagi

for you

hello! kau haruto? entah lah bahkan jika kau menjawab aku tak akan mendengar bukan.

aku mencintai mu sangat, dan tidak berubah sampai nafas ku habis.jangan menyalah kan diri mu! ini bukan salah mu.

aku senang mengenal mu, aku ingin cerita. sekarang aku ada di rumah sakit, kepala ku sakit, maaf tak memberitau mu.

aku sudah baik di sini, jadi kau juga harus baik di sana.

aku tak tau kapan appa akan memberi ini pada mu dan kapan kau akan membaca ini tapi aku harap suatu saat nanti kau akan membaca ini dan tahu semua.

maaf tak bisa menepati untuk jalan dengan rencana yang mungkin sudah kau pikirkan saat hari dimana kita tak bertemu, tapi jika kau membawa ponsel ini itu berarti aku ikut dengan mu.kemana pun itu!

aku mencintai mu dan terima kasih karena sudah membalas itu

aku bahagia saat menghabiskan waktu beberapa minggu bersama mu kemarin, tapi mungkin disaat kau membaca ini itu mungkin bukan kemarin lagi. 

berbahagia lah haruto, kau berhak untuk itu. lupakan aku dan jangan berharap pada ku lagi, cintai lah seseorang yang lain

jangan menangis saat seseorang memanggil mu haru sebelum ku akhiri ketikan ini dengan tiga titik di belakang,

jangan egois lagi haruto, utarakan apa yang ada di kepala mu jangan kau pendam apa lagi kau diamkan hingga berlarut larut

AKU MENYAYANGI MU HARUTO...

pesan yang haruto baca terasa begitu nyata atau bahkan hidup karena telinga nya mendengar penuturan dari tulisan itu

"kau mengikhlaskan aku?" benar suara itu terdengar samar di telinga haruto atau itu hanya halusinasi

"a-aku mengikhlaskan semua yang terjadi tentang kita, tapi bisa kau muncul a-aku benar benar merindukan mu" rintih haruto memegangi dada nya yang terasa sesak sekarang

"sekali, aku mohon" ucap haruto lagi

"pergilah dengan manis, aku selalu merindukan mu" rintih haruto

menangis seorang diri sepanjang malam, "besok aku akan lebih baik sayang" ucap haruto berharap jeongwoo mendengar, jeongwoo yang telah lama meninggalkannya

Ia tidur memeluk ponsel jeongwoo dan tidur dengan air mata yang terus mengalir bersamaan dengan harapan bahwa besok akan membaik.

finish

Doneee!!
Cerita ini akhirnya finish! Makasih banyak yang udah baca, apalagi buat yang udah vote dan ngasih komen l love you so much 💙

See you next time guys :)

bad [hajeongwoo]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang