HEHE MAAF HASIL EDITAN YANG KURANG MEMUASKAN:) JADI WAKTU ITU AKU GABUT, DAN AKU NGEDIT GINI HEHE.Share cerita ini yok! Biar makin rame,biar aku makin semangat🥰
Ini adalah part kilas balik Elvara dan Erick ya!
Nyatanya banyak orang yang ingin menjatuhkan kita di hadapan orang lain, hanya agar mereka terlihat lebih sempurna. Jahat memang, namun mereka terlihat bahagia melakukan itu.
-Sekedar rangkaian kata
Seorang gadis melangkahkan kakinya menuju pintu utama rumah majikan orangtuanya. Untuk pertama kalinya ia masuk ke rumah sebesar dan semewah ini. Elvara nekat mengantar bekal ibunya yang tertinggal, padahal Bara sudah melarang keras Elvara agar tidak pergi kerumah itu.
Kedua laki-laki berbadan gempal nampak mengawasi pergerakannya dari pintu gerbang sampai pintu utama. Elvara meneguk Saliva nya susah payah sebelum memencet bel pintu utama yang berdesain mewah itu.
Ting..tong...
Tak lama, pintu terbuka dan menampakkan sosok wanita paruh baya yang seumuran dengan ibunya. Penampilannya juga sama seperti ibunya, nampaknya ia merupakan salah satu pekerja di keluarga Ansley.
"Nyari siapa?" tanya wanita itu lembut.
"Nyari ibu Lena, saya anaknya." sahut Elvara sopan.
Wanita itu memerhatikan tubuh Elvara dari bawah sampai atas. Ia benar-benar tidak percaya jika Lena, sahabatnya, memiliki anak secantik ini.
"Wahh ternyata Lena punya anak yang sangat cantik ya," puji wanita itu menatap Elvara dengan kagum.
Wanita itu bernama Nilam, ia sudah bekerja di keluarga Ansley dari beberapa tahun silam. Ia memang bersahabat dengan ibu Elvara, namun Nilam hanyalah seorang janda anak dua.
Elvara tersipu malu mendengar pujian yang terlontar, ia hanya membalas dengan senyuman kalemnya. Elvara hendak menyerahkan rantang makanannya kepada Nilam, namun suara berat milik laki-laki dari arah belakang Nilam mengejutkan mereka.
"Siapa bik?" tanya pemuda itu memperhatikan punggung Nilam. Nilam merubah posisinya menjadi menyamping sehingga terlihatlah Elvara dengan wajah terkejutnya.
Elvara dan pemuda itu saling bertukar pandangan, namun Elvara dengan cepat memalingkan wajahnya. Elvara benar-benar gugup setengah mati, ia sangat mengenali pemuda yang masih menatapnya dengan pandangan dalam dan menusuk.
Ia Erick.
Erick tersenyum tipis melihat raut wajah Elvara, hatinya mendesir hebat saat tatapan mata Elvara bertumbrukan dengan tatapan elangnya.
"Jane," gumam Erick pelan, bahkan nyaris tak terdengar.
Nilam segera membungkuk memberi hormat kepada tuan mudanya, sedangkan Elvara dengan cepat menyerahkan rantang makanannya pada Nilam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERICK: MY BADBOY
Teen Fiction"Kalo gue egois? gue pastikan hari ini Lo akan jadi milik gue seutuhnya!" ragam kata-kata yang terlontar dari mulut Erick sukses membuat Elvara terdiam dan menunduk. *** "jangan senyum ke cowo lain!" "Jangan lirik-lirik cowok lain! Gue ga suka," "Ik...