- Raka Arlanda -
spesial up malam Minggu untuk kamu yang selalu ku tunggu, asik.
Memberikannya perhatian bukan berarti saya mencintainya, namun saya hanya menghargainya. Tolong jangan gampang menyalah artikan sebuah perlakuan.
- Raka Arlanda
Hargai orang yang mencintai lo dengan tulus, karena mencari tipe orang seperti itu susah.
- Erick Abdi Ansley
Elvara kini telah berada di apartemen milik Erick, tadi Miska mengantarnya sampai di depan saja, karena gadis itu harus terburu-buru untuk bertemu dengan Zergan. Zergan sendiri saat ini berstatus sebagai teman tapi mesra nya Miska.
Elvara duduk di sofa, lalu mengambil ponselnya pada tas tangannya. Ia memilih untuk memainkan game subway surf yang membuat mood-nya naik.
Di tengah keasikan nya dalam melewati berbagai medan kereta api yang sulit, suara pintu terbuka membuat gadis itu penasaran.
Elvara segera berdiri dari duduknya, lalu mengintip dari tembok penghubung."Kamu kenapa?" tanya Elvara melihat Erick berjalan sedikit terlatih, bahkan terdapat luka memar di beberapa area wajahnya.
Erick melirik Elvara sekilas, lalu berjalan melewati Elvara tanpa berbicara atau memberi perlakuan lembut seperti biasanya.
Hal itu jelas membuat hati Elvara sedikit tertohok, gadis itu sedikit takut jika Erick tau kejadian di cafe tadi. Elvara takut Erick tau bahwa Elvara sempat bertemu bahkan bercengkrama dengan mantannya.
Elvara menghampiri Erick yang tengah bersandar pada sofa, wajah yang terlihat lelah dan penuh luka itu membuat Elvara sedikit penasaran. "Kamu kenapa bisa luka?" tanya Elvara was-was takut Erick tiba-tiba mengamuk.
Erick melirik Elvara yang duduk di sampingnya, "Berantem," sahut pemuda itu dengan raut wajah datar.
"Kenapa bisa berantem? Aku obatin aja ya," Elvara hendak berdiri, namu Erick menarik tangan Elvara sehingga gadis itu kembali terduduk lebih dekat dengan Erick.
Mereka berdua saling menukar tatapannya masing-masing, "Disini aja temenin gue," titah Erick lalu bersandar pada pundak Elvara dengan nyaman.
Elvara melengos, "Tapi luka kamu harus diobati, aku gak mau kalo itu makin parah." Elvara mengelus lebam luka Erick sehingga membuat Erick meringis.
Erick menarik pinggang Elvara, lalu melingkarkan tangannya pada perut ramping gadis itu. "Gini aja, aku nyaman." Erick memejamkan matanya.
Elvara memilih untuk menuruti keinginan kekasihnya, ia tidak mau ambil pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERICK: MY BADBOY
Teen Fiction"Kalo gue egois? gue pastikan hari ini Lo akan jadi milik gue seutuhnya!" ragam kata-kata yang terlontar dari mulut Erick sukses membuat Elvara terdiam dan menunduk. *** "jangan senyum ke cowo lain!" "Jangan lirik-lirik cowok lain! Gue ga suka," "Ik...