MBB:38

744 75 54
                                    

Vote uyy vote!!

Hayuk tembusin votenya☺️

Sebelum baca part ini, aku mau minta
maaf karena jarang up.

Jaga komentarnya ya, jangan sampai komentar hal berbau negatif:) hal itu benar-benar berpengaruh buat penulis.



Selamat membaca!!❤️

Sinar bulan di malam itu nampak begitu indah dengan bintang yang ikut serta menghiasi malam di kala itu. Mobil mewah milik seorang pemuda melesat membelah jalanan yang sepi saat ini. Pemuda yang ada di dalam mobil itu mabuk berat dengan pikiran yang benar-benar kacau.

"ARAGH BANGSAT!" umpat pemuda itu sembari mencengkram setirnya dengan kuat. Tatapan tajam yang di selimuti rasa emosi itu benar-benar menggambarkan bahwa laki-laki itu sedang tidak baik-baik saja.

"Hancur semuanya! Gue gak bole ngelepasin lo gitu aja cantik, gue belum nyerah!" keki-nya.

Laki-laki itu terlihat berantakan, rambut yang tak tertata rapi serta pakaiannya yang jauh dari kata baik-baik saja. Teman-temannya telah melarangnya untuk pergi dari bar, namun ia tetap saja nekat karena ia ingin menculik gadis pujaan hatinya malam-malam.

"Elvara Jane Aurora hanya milik gue seorang! Erick pun tidak bisa menghalangi gue untuk mendapatkan dia," ucap pemuda itu tersenyum miring.  Walau kondisinya yang tengah mabuk berat, tidak membuat Raksa menyerah untuk menjalankan aksinya malam ini.

Raksa bahkan siap untuk menyakiti Elvara jika malam ini Elvara tidak bisa menjadi miliknya, Raksa benar-benar di ikat oleh niat buruknya. Masa bodo dengan resiko karena perbuatannya, yang ia inginkan hanya gadis lugu seperti Elvara menjadi miliknya.

Raksa menambah laju kecepatan mobilnya. Kendaraannya benar-benar melesat cepat. Raksa teringin rencananya di laksanakan secepatnya.

-My Badboy-

Malam ini Erick duduk sendirian di balkon rumahnya. Mata tajamnya menatap sinar rembulan yang begitu indah tepat di hadapannya. Kala sang angin menerpa-nerpa rambutnya yang hitam, tiba-tiba sang nenek datang dan duduk di sebelahnya. Perasaan Erick seketika menjadi sedikit khawatir, ia takut neneknya akan membahas hal yang berkaitan dengan Elvara lagi.

"Selamat malam, sayang" ucap nenek Lauri sembari tersenyum hangat.

Erick mengerutkan keningnya heran, nampaknya situasi ini sedang tidak baik-baik saja. Nenek Lauri sedang ada maunya.

"Iya, malam, nek." Erick menyahut seadanya.

"Tidurlah Erick, karena besok dan seterusnya kau harus siap menghadapi keputusan nenek."

Erick mengatur pernafasannya, berusaha agar tidak emosi saat itu juga. Feeling Erick mengatakan bahwa keputusan yang nenek Lauri katakan tadi pasti tidak menguntungkan dirinya. Seperti biasa, nenek Lauri itu egois dan selalu mengikuti kata hatinya.

"Aku gak suka di atur, dan nenek tau kan? Sampai kapanpun nenek gak bisa pisahin aku sama Elvara!" tekan Erick membuat nenek Lauri merasa marah.

"TIDAK ADA SEORANG PUN YANG BISA MEMBATAH KEPUTUSAN KU, KAU TAU? SAYA MELAKUKAN INI SEMUA DEMI KEBAIKAN KAMU ERICK!'' kesal nenek Lauri dan berbicara dengan nada tinggi.

ERICK: MY BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang