"Kalo gue egois? gue pastikan hari ini Lo akan jadi milik gue seutuhnya!" ragam kata-kata yang terlontar dari mulut Erick sukses membuat Elvara terdiam dan menunduk.
***
"jangan senyum ke cowo lain!"
"Jangan lirik-lirik cowok lain! Gue ga suka,"
"Ik...
Erick mengkonsumsi makanannya dengan malas. Setelah insiden di semprot air oleh Elvara, ia menjadi sedikit bad mood. Untung saja tadi Erick tidak keblablasan!
Elvara bahkan merasa bersalah kepada pemuda itu, mungkin keterlaluan menurutnya. Namun, untungnya tadi Erick tidak berbuat macam-macam setelah ia semprot dengan tragis. Untung ye nak?
"Maaf," Elvara angkat suara dan memilih mengalah, sifat Erick yang memilih untuk mendiaminya membuat ia semakin merasa bersalah saja.
"Hm," Erick hanya bergumam dan kembali menyuapkan sesendok nasi berisi lauk ikan.
"Kamu marah ya Rick? Maaf untuk tadi," Elvara menunduk dan meletakkan sendok beserta garpu nya diatas piring. Entah mengapa sikap Erick yang seperti ini justru membuat ia merasa sedih, apa Elvara benar-benar jatuh cinta kepada sosok Erick?
Gak mungkin! Aku biasa-biasa aja kok, batin Elvara resah.
Erick tak kuasa menahan senyumnya, niatnya untuk prank gagal sudah. Luruh sudah pertahanan Erick jika Elvara sendiri yang meminta maaf kepadanya.
"Kenapa gak di makan?" tanya Erick masih terlihat cuek dari biasanya.
Erick melepas genggaman sendok beserta garpu nya, ia berdiri membuat Elvara mendongak kearahnya.
"Makan Jane, gue gak mau Lo mati konyol gara-gara gak mau sarapan!" Erick berucap tegas, perlahan ia menyuapi Elvara namun gadis itu menggeleng, menolak suapannya.
Emang bisa mati gara-gara gak sarapan aja? Batin Elvara meringis.
Erick menghela napasnya, pandangannya datar dan mencekam.
"Makan atau gue cium tu bibir Lo?" Jurus andalan yang keluar dari mulut Erick sukses membuat Elvara mengangguk dan menerima suapan dari Erick.
Elvara terlalu takut jika first Kiss nya di ambil oleh laki-laki di depannya ini. Ia akan memberikan first Kiss-nya kepada suaminya kelak. Kalo bisa...
"Maaf ya," cicit Elvara setelah meneguk makanannya.
Erick mengangguk dan kembali menyuapkan sesendok nasi kepada Elvara. Mereka seperti ...hemm adik dan kakaknya yang sedang marahan.
