foto atas adalah si✨Miska si cewek kalem dan tidak bar-bar ✨
Vote duluuu heyyyy
40+vote!!
- Sebenernya sih kangen, cuma gengsi aja buat ngaku -
Elvara sedang berada di taman hari ini, gadis itu berniat melepas penat dengan jalan-jalan ke tempat yang sejuk dan nyaman. Taman hari itu cukup sepi, hanya ada beberapa orang di sana yang asik dengan dunianya. Elvara rindu dengan Erick, bahkan pesan gadis itu tidak di baca oleh Erick. Sebegitu kesalnya kah Erick dengannya?
Jika benar Erick kesal kepada Elvara perkara Raksa, lalu siapa yang melaporkannya? Apakah Kiana yang melaporkannya? Namun, karena kejadian ini, Elvara menjadi sadar akan kesalahannya sendiri.
Elvara berdiri dari duduknya, ia hendak pergi, namun seseorang memanggilnya. "Elvara!" panggil seorang laki-laki bertubuh tinggi.
Elvara menghentikan langkahnya, lalu menoleh kearah belakang, di hadapannya telah ada seorang Devangga Raksa yang tersenyum kearahnya. "Kenapa?" tanya Elvara acuh.
Raksa mengajak Elvara untuk duduk, namun Elvara segera menolaknya. "Kenapa? Langsung ngomong aja," papar Elvara membuat Raksa merasa sedikit kecewa akan kata-kata gadis itu.
"Gue cuma mau bilang, kalo gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, gue pengen kita kayak dulu lagi Elvara. Gue bakal siap menjadi pacar yang baik jika kita balikan." Raksa memegang kedua tangan Elvara dengan lembut, di tatapnya mata teduh itu dengan mesra.
Elvara terdiam, perlahan tangan gadis itu melepas dari genggaman Raksa. "Kamu tau kan, aku tu punya pacar, aku gak mau berkhianat," balas Elvara menatap kearah lain.
Raksa merasa kecewa, laki-laki itu tersenyum berusaha tegar. Sebenernya ia tidak menginginkan peristiwa ini terjadi, namun ada dorongan yang seolah mendukungnya untuk menyatakan perasaannya kepada Elvara saat ini. Raksa merasa lega karena telah mengungkapkannya.
"Bukannya selama ini lo juga cinta sama gue? Bahkan lo pacaran sama Erick karena terpaksa, kan?" Raksa benar-benar kecewa.
Elvara menggeleng pelan, ia sedikit menjaga jarak dari Raksa, dan bersiap hendak menjawab pertanyaan mantannya itu. "Awalnya emang terpaksa, namun kamu tau kan? Perasaan itu bisa muncul secara perlahan, dan aku sadar kalo aku sekarang benar-benar jatuh cinta sama Erick. Kita cuma sebatas mantan," ujar gadis berambut selengan itu.
Ekspresi Raksa terlihat benar-benar tidak baik-baik saja, Raksa melengos mendengar jawaban Elvara. Ia mendekati Elvara lalu berjongkok di hadapan gadis pujaan hatinya, "Boleh gak gue minta lo buat balas perasaan gue kali ini aja?"
Elvara menunduk menatap Raksa yang terlihat kacau, "Maksud kamu gimana?" tanya Elvara merasa bingung.
Raksa mencium punggung tangan Elvara, lalu kembali berdiri di hadapan Elvara. "Gue pengen di peluk sama cewek yang hati gue dambakan ini, please kali ini aja."
"Aku gak bisa."
"Kenapa lagi? Gue cuma minta ini lho, gue bahkan gak maksa lo buat nerima cinta gue, setega itu lo sama gue? Ini cuma peluk!" Elvara semakin merasa ragu, gadis itu benar-benar bingung harus menjawab apa. Taman itu saat ini benar-benar sepi, Elvara jadi canggung.
"Ya udah," final gadis itu merasa sedikit yakin.
Raksa tersenyum, lalu di dekap-nya tubuh mungil Elvara, ia mencium aroma rambut Elvara yang wangi. Rasanya benar-benar tenang berada di pelukan gadis yang ia cintai. "Balas pelukan gue please," kata Raksa dengan suara rendah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERICK: MY BADBOY
Teen Fiction"Kalo gue egois? gue pastikan hari ini Lo akan jadi milik gue seutuhnya!" ragam kata-kata yang terlontar dari mulut Erick sukses membuat Elvara terdiam dan menunduk. *** "jangan senyum ke cowo lain!" "Jangan lirik-lirik cowok lain! Gue ga suka," "Ik...