"Kalo gue egois? gue pastikan hari ini Lo akan jadi milik gue seutuhnya!" ragam kata-kata yang terlontar dari mulut Erick sukses membuat Elvara terdiam dan menunduk.
***
"jangan senyum ke cowo lain!"
"Jangan lirik-lirik cowok lain! Gue ga suka,"
"Ik...
Kaki gadis itu melangkah menyusuri koridor yang kian meramai, banyak murid memperhatikannya dengan tatapan bermacam-macam. Ada yang julid, kagum maupun iri. Gadis itu Elvara.
Elvara melengos, ia masuk kedalam kelasnya dengan aman dan menaruh tasnya pada bangkunya. Disana sudah ada Miska yang tengah ghibah bersama teman laki-lakinya.
"Gue gedeg banget nih, Mis. Masa temen kecil gue tega nikung gue? Jahat banget kan?" Seorang pemuda bernama Santo nampak begitu sedih, wajahnya muram saat mengatakan kalimat itu.
"Eh, bego amat Lo! Kalo Lo di tikung, ya Lo serempet terus tabrak dari depan," sahut Miska sembari menepuk pundak Santo.
"Jangan lupa lindes awokwaoo," lanjut Miska membuat Santo tertegun.
Elvara yang mendengarkan itu hanya tersenyum geli, ternyata sahabatnya benar-benar asik di ajak curhat. Buktinya Santo yang orangnya gampang mewek jadi nyaman gitu curhat sama Miska.
Oh iya, jika kalian menanyakan dimana keberadaan Erick? Hari ini pemuda itu tidak bisa berangkat bareng Elvara karena katanya ada urusan, namun Elvara tidak tahu apa urusan Erick tersebut. Elvara memilih diam, ia tidak menuntut Erick agar menjemputnya.
"Kalo Santo lindes, tega gak sih Santo nya?" tanya Santo dengan polos.
"Gak tega kok, paling cuma masuk neraka Lo." Miska mengelus dadanya sabar, jika berbicara dengan Santo ia harus benar-benar bersabar.
"Miska," panggil Elvara membuat Miska yang tadinya menghadap kebelakang menjadi kearah samping Elvara, gadis itu terkejut saat melihat keberadaan Elvara di sampingnya. Ia tidak menyadari sahabatnya telah datang.
"Lah? Mana tuh kebo lo? Kok gak nganterin lo ke kelas lalu tebar keUwuan?" tanya Miska membuat Elvara terkekeh geli.
"Erick gak kebo, Miska. Dia itu cowok ganteng," sahut Elvara membuat Miska mendengus, "Zergan gak kalah ganteng kok, pacar gue gitu lho!" hardik Miska membuat Santo yang duduk di belakang bangku Miska nampak terkejut.
"Miska udah jadian sama adik kelas itu? Kok bisa cowok seganteng Zergan mau sama Miska ya?" ujar Santo keceplosan, Miska yang mendengar itu nampak memasang wajah datar dan menatap Santo dengan tatapan tajam.
"Emang gua gak secantik itu ya, San? Perasaan gue lebih cantik daripada gebetan lo," sahut Miska pedas membuat Santo menyengir.
"Ampun deh, becanda doang kok yang tadi." Santo menggelengkan kepalanya dan tangannya menunjukkan peace.
"Gue tonjok muka lo lama-lama," ancam Miska membuat Santo bergidik ngeri.
Elvara tidak menghiraukan perdebatan Miska dan Santo, ia memilih untuk duduk manis di tempat duduknya hendak melanjutkan ringkasannya kemarin yang belum ia selesaikan. Sedangkan Miska ikut duduk dan memperhatikan Elvara yang siap-siap hendak menulis di bukunya.
