# Chapter 36

1.7K 163 81
                                    


Hallo raiders, lagi-lagi aku cuman bisa minta maaf ya rek. Niatnya mau up kemarin, tapi tiba-tiba kehabisan kuota, makanya baru up sekarang. Ini aja numpang WiFi buat up. Jadi sebagai gantinya hari ini aku double up🙏🙏





The Last Wife

Typo adalah hal wajar

Enjoy







Masih di tempat dan suasana yang sama. Dimana kelima kasur berukuran sedang itu menjadi saksi, satu televisi ukuran 24 inc yang menjadi hiburan sederhana sehari-hari dan juga jam dinding yang menjadi penanda ketika waktu telah berganti. Di dalam salah satu kamar lantai atas di mansion Jeon, kadang kala kelima sosok pemuda yang butuh kepastian itu bisa merasakan surganya dunia karena segala kebutuhan pokok dapat dengan mudah didapat di sana. Namun dilain waktu secara tak terduga, secuil kebahagiaan yang mereka rasakan menjelma menjadi malapetaka penuh siksa yang amat pedih ketika sang pemegang kendali mulai mengambil alih perannya. Dituntut untuk selalu tunduk dan pasrah, tidak ada yang bisa mereka lakukan di dalam ruangan berukuran lumayan besar itu.

Sang ini, mendung pekat yang menyelimuti kota menambah kesan suram di dalam kamar bernuansa putih gading itu. Suara lirih seseorang seperti tengah bercerita membuat suasana menjadi bertambah sendu,

"Terkadang, aku ingin sekali marah dan protes pada Tuhan. Tentang kenapa jalan hidup ku seperti ini, kenapa juga ada orang sebrengsek tuan Jungkook. Padahal waktu itu hanya menunggu kurang lebih satu minggu aku dan Namjoon resmi menjadi pasangan yang sah, menjadi pasangan yang paling bahagia karena mendapat restu dari kedua keluarga setelah perjuangan yang amat sulit. Tapi semua yang telah aku dan Namjoon raih hancur dalam sekejap. Sakit rasanya asal kalian tau, aku benar-benar hancur waktu itu dan aku yakin Namjoon juga merasakan hal yang sama. Dan untuk sekarang aku benar-benar sudah tidak tau lagi harus melakukan apa. Jika nanti kita bisa keluar dari sini aku akan sangat bersyukur, dan jika tidak ya mau bagaimana lagi" Jin mengakhiri sepenggal cerita perjalanan hidupnya dengan lelehan air mata yang mengalir dari sudut mata, dengan cepat ia hapus menggunakan punggung tangan.

Duduk bersila melingkar di atas karpet, ke empat orang yang sejak beberapa menit lalu menjadi pendengar yang baik itu menatap sendu ke arah Jin. Mereka faham bagaimana perasaannya karena mereka juga merasakan hal yang sama. Sekarang, mereka jadi tau tentang sepenggal perjalanan hidup seorang Kim Seok Jin hingga terjebak di mansion ini. Ternyata tidak jauh berbeda dari kisah yang mereka alami, sama-sama ditipu, sama-sama mendapat ancaman berakhir menjadi pemuas nafsu. Tapi berbeda dengan Baekhyun yang dijual oleh ayah tirinya.

"Kau yang sabar Jin Hyung, kita semua juga merasakan apa yang kau rasakan. Aku saja waktu itu hampir saja diterima di salah satu universitas ternama sebelum terpaksa mengundurkan diri kemudian terjebak di mansion ini. Padahal perjuangan ku untuk bisa terdaftar di universitas itu benar-benar sulit. Di SHS aku harus bersaing dengan banyak sekali murid berprestasi, setelah lulus aku harus mencari beasiswa ke sana kemari, dan akhirnya apa yang aku dapat? Apalagi perekonomian keluarga ku bisa dibilang berada di masa-masa paling sulit waktu itu" aku Soobin sambil mengingat kembali waktu dimana ia harus merelakan impian terbesar nya yaitu ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan baik. Namun bagaimana lagi jika sudah begini jadinya.

Atas sebuah pengakuan dari Soobin, mereka menatap tidak percaya juga merasa sedih. Karena sejak awal mereka pikir ya dia tidak memiliki hal semacam itu.

"Sabar Soobin-ah, aku yakin suatu saat kau pasti bisa melanjutkan pendidikan mu. Umur mu kan masih muda diantara kita" kata Kyungsoo menenangkan.

The Last Wife - (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang