# Chapter 30

1.9K 170 42
                                    


The Last Wife

Typo adalah hal wajar

Enjoy
























Berakhirnya tugas sang rembulan sebagaimana mestinya, mentari mulai menampakkan diri mengawali hari. Sinarnya menyapu seluruh jagat raya yang mampu dijangkau sesuai waktu, sinar itu juga menyeruak masuk melalui jendela yang terbuka lebar, beradu dengan lantai keramik putih mengkilat, menciptakan pantulan silau ke seluruh penjuru ruangan.

Di sebuah kamar, kehangatan mulai mengambil alih, menggantikan dingin yang semalam menemani. Dimana terdapat seorang pemuda yang tengah mengerjapkan mata, menyesuaikan retinanya dengan bias surya. Bibir sewarna ceri itu sedikit melenguh, merasa terusik dengan cahaya pagi yang seolah ingin mengganggu tidur nyenyak nya.

Aku ingin tidur lagi- gunamnya dalam hati.

Mata seindah musim semi itu ingin terpejam kembali, namun hingar-bingar di luar sana yang bersahutan dengan kicauan burung gereja mendengung di telinga, memaksanya agar segera terjaga.

Permukaan seprei yang semalam menjadi tempat sang kekasih terlelap terasa dingin saat tangan berbalut jaket tebal itu merayap meraba, seketika mata itu sepenuhnya terbuka, lalu si pemilik menoleh ke belakang. Kosong?

Pagi yang indah ini, Taehyung terbangun namun tak mendapati Jungkook di sampingnya.

Bersamaan dengan kesadaran yang perlahan menguasai, puing-puing kejadian beberapa jam yang lalu teringat kembali. Tak banyak yang dilakukan semalam namun pada akhirnya Taehyung jatuh tertidur, sedangkan Jungkook sibuk menggarap bibir dan putingnya.

Entah sampai jam berapa Jungkook memonopoli tubuhnya Taehyung tak tau, yang ia ingat sebelum benar-benar terlelap Kekasihnya itu sempat menggigit pucuk dadanya hingga ia memekik keras, pasti meninggalkan bekas yang begitu jelas.

Ngomong-ngomong soal Jungkook, kemana prianya itu pergi? Bagaimana keadaannya? Apa kondisinya sudah membaik?Apa mungkin di luar bersama ibu dan Mingyu? pikir pemuda itu dalam hati.

Setengah malas Taehyung bangkit dari tidur, bersandar pada kepala ranjang sambil menguap lebar. Pemuda dengan surai berantakan juga wajah bantal namun tetap cantik, manis dan tampan secara bersamaan itu masih mengantuk omong-omong. Tapi mau bagaimana lagi, jam sudah menunjukkan pukul delapan kurang lima belas, satu jam lagi dia harus berangkat kerja.

Taehyung menatap jaket tebal milik Mingyu yang semalam dikenakan Jungkook melekat pada tubuh, pasti Jungkook yang memakaikannya.

Turun dari ranjang, Taehyung berjalan ke arah dimana jendela terbuka lebar dengan korden berwarna kelabu yang sudah tersingkap diikat pada pinggiran besi. Pasti Jungkook yang sudah melakukannya.

Hangatnya sinar matahari menerpa setengah tubuh saat Taehyung berdiri di depan jendela, mata indah itu terpejam, diraupnya udara pagi bercampur sisa embun semalam dalam-dalam. Kesegarannya menciptakan seulas senyum cantik pada bibir ranum itu.

"Aku selalu suka udara kota Seoul pagi hari, walau sekarang agak kesiangan" gunamnya sambil menatap lurus ke depan, ia masih menikmati apa yg didapat pagi ini.

Sedikit info, kontrakan Taehyung ini terletak di dataran yang sedikit tinggi dan kebetulan ketika jendela kamarnya dibuka langsung mengarah pada pemandangan luas dan padatnya kota Seoul dengan gedung-gedung pencakar langit yang berjejer rapi. Nampak indah dengan sejuta pesona warna dan akan lebih menakjubkan jika dilihat pada malam hari.

The Last Wife - (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang