The Last Wife
Typo adalah hal wajar
Enjoy
Aku juga mencintaimu....Aku mohon jangan tinggalkan aku, Jungkook......
Aku juga mencintaimu.....
Aku mohon jangan tinggalkan aku, Jungkook......
Sebuah pernyataan cinta yang begitu tulus sudah didengar, rasa penasaran akan sebuah kenikmatan tubuh yang sejak dulu diimpikan sudah terbayarkan, dalam hitungan jam. Apa yang lebih membahagiakan dari dua hal tersebut? Untuk sekarang jawabannya tidak ada, bahkan semua kesempurnaan yang dimiliki tak ada apa-apanya dibandingkan apa yang didapat semalam. Ya, tepatnya baru sebelas jam yang lalu Jungkook mendengarkannya, merasakannya, meresapinya, menikmati dan memiliki setiap inci tubuh Taehyung untuk dirinya sendiri.
Baru kali ini Jungkook melampiaskan birahi nafsunya diselimuti kebahagiaan, rasa cinta, melakukan penyatuan tubuh dengan hati berbunga-bunga. Karena biasanya pria kelinci dengan hormon singa liar itu melampiaskan birahi nafsunya dalam keadaan yang sangat buruk, ketika stres dengan pekerjaan, masalah pribadi dan lain sebagainya. Namun, bersama Taehyung, pemuda yang sejak tiga bulan yang lalu menjadi seseorang yang berharga untuknya, amat dijaga, wajib dilimpahi kasih sayang, penyatuan tubuh tersebut menjadi hal baru dan paling bersejarah dalam hidupnya dan akan tetap tersimpan rapi dalam ingatan hingga rambut memutih nanti.
Biasanya pria Jeon itu enggan peduli dengan kondisi lawan main walau sudah kacau dan hancur sekalipun, baru pertama kali ini Jungkook merasa teramat takut, tak tega saat melihat kesakitan seseorang di bawah kendalinya, seakan tubuh ikut merasakan kesakitan itu. Seperti Taehyung yang semalam ia hajar habis-habisan sampai pingsan, membuatnya rasa bersalah menyentak ulu hati.
Jungkook sadar jika semua yang ia lakukan bisa dikatakan keterlaluan untuk seorang pemula seperti Taehyung, dan pria raven itu merutuki kebodohan bagaimana bisa akal dan hati nuraninya lemah dengan mudah dikalahkan oleh psychosex sindrom yang tertanam pada jiwa sejak tiga tahun yang lalu. Padahal Jungkook sudah mencoba untuk lembut di setiap sentuhannya dan ia merasa gagal saat tadi pagi menemukan bercak darah mengering pada seprey dan bantal bekas semalam.
Jungkook menghela nafas, dilirik secangkir kopi di atas meja yang ia buat beberapa menit yang lalu. Kepulan asap beraroma khas itu melambai, menggoda indra penciuman. Namun, pemuda Jeon itu enggan meminumnya, padahal Jungkook tadi ingin sekali merasakan cairan hitam pekat mengalir di tenggorokan, tapi sekarang saat secangkir kopi panas sudah di depan mata entah kenapa nafsu akan minuman itu tiba-tiba hilang.
Di atas meja itu juga ada satu bungkus rokok yang masih penuh. Jungkook ingin sekali menghisap benda pereda setres itu, tapi diurungkan saat mengingat larangan Taehyung. Pernah sekali Jungkook melanggar dan berakhir Taehyung tidak mau dicium beberapa hari, Jungkook kapok akan hal tersebut. Jadilah sebungkus rokok itu ia biarkan menganggur bersama dengan secangkir kopi yang entah sampai kapan akan diminum.
Saat ini Jungkook tengah berdiri melipat kedua tangan di dada, bersandar pada pagar balkon lantai atas. Pria berbalut piama tidur itu membelakangi sinar mentari yang menerpa punggungnya juga pemandangan luas taman belakang rumah dan hutan yang masih asri. Pikiran pria itu berkelana entah kemana, tatapan kosongnya mengarah ke depan, pada gulungan selimut berisi sorang pemuda di atas kasur besar kesayangan. Ya, pemuda dalam selimut itu adalah Taehyung dan sekarang berada di kamar Jungkook. Setelah membersihkan semua kekacauan yang dibuat, Jungkook memindahkan tubuh Taehyung yang sudah bersih dan berpakaian ke kamarnya, tidur dengannya di dalam kamar yang sejak beberapa tahun yang lalu jarang ia masuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Wife - (HIATUS)
Fanfiction⚠️ [19+] : BxB | Homo | Yaoi | Baku | Homophobic harap menjauh | Awas salah lapak | Harap bijak dalam memilih bacaan | Dosa tanggung sendiri | Slow Update | # MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN KARENA BOOKS INI MENGANDUNG SESUATU YANG TIDAK PANTAS UNT...