# Chapter 4 ( Kim Taehyung )

4.5K 372 15
                                    

The Last Wife

Typo adalah hal wajar

Enjoy








Jungkook Pov.....

"Dasar bucin kau Jeon , apa kau tidak kapok kemarin ditampar oleh pujaan hatimu"

"Diam atau ku robek mulutmu"

"Wowww....galak sekali kau dengan dengan sekertaris tampan mu ini eoh..."

Seperti biasa, aku selalu menyempatkan waktu makan siang ku datang ke cafe ini. Tempat makan dimana orang yang sedang aku incar berada.

Sebenarnya cafe ini tidak sesuai dengan standar seorang CEO sepertiku. Tempatnya juga tidak terlalu besar, tapi sedikit terkenal karena konsepnya cocok untuk para remaja dan sekarang jadi tambah ramai karena kedatanganku.

Seharusnya pemilik cafe ini berterima kasih kepadaku, karena berkat kedatanganku pengunjung cafe ini menjadi meningkat, terutama Taehyung. Jangankan terima kasih, aku saja seperti tak terlihat dan selalu diacuhkan oleh pemuda Kim itu. Tapi tidak masalah, yang membuat cafe ini terasa istimewa yaa karena ada makhluk cantik yang membuatku terpana di dalamnya.

Baru kali ini, aku datang menemui pujaan hatiku dengan suasana hati yang buruk. Ada pengganggu ikut kemari, katanya penasaran dengan wajah Taehyung, inggin ku bunuh karena terus menggodaku. Ditambah banyak yeoja-yeoja tidak tau malu juga ikut menggodaku, bukannya tergoda, aku malah jijik melihatnya. Aisshh...... benar-benar hari yang  menyebabkan. Aku jadi tidak fokus memperhatikan pujaan hatiku.

Yaa, makhluk menyebalkan di sampingku ini adalah Kim Namjoon, aku memanggilnya Namjoon Hyung. Dia adalah sekertaris sekaligus kerabat dekat keluarga Jeon, sudah lama bekerja pada ayah sebelum perusahaan beralih kepadaku. Andai sekarang tidak ada dia, pasti aku sudah leluasa menggoda makhluk cantik yang tengah aku tatap dengan intens di depan sana.

Seperti yang Namjoon Hyung bilang barusan. Ngomong-ngomong aku habis ditampar kemarin, ada bekas merah cap lima jari di pipiku dan masih terlihat jika dari jarak dekat. Rasanya sakit dan panas asal kalian tau. Tapi tak mengapa, jika hal itu Taehyung yang melakukannya.

Tamparan ini ku peroleh sebagai bayaran setelah aku nekat mencium Taehyung walau singkat tapi masih membekas rasanya yang nikmat. Sungguh yang kemarin itu aku benar-benar sudah tidak tahan lagi. Kesabaran atas nafsuku sudah diambang batas, berani berbuat, berani tanggung jawab bukan?

Tapi terlepas dari itu semua, apa kalian tau? Bibir tipis Taehyung itu rasanya manis, lembut dan benar-benar nikmat, sangat malah. Aku tidak berlebihan, memang seperti itu rasanya. Emmm, bangsat.....pokonya akan menjadi candu buatku.

Menurutku rasanya berbeda dengan yang lain, bahkan kalah jauh dengan jalang-jalang manis yang ada di mansions. Tidak sia-sia walau mendapat satu tamparan keras. Aku jadi tidak sabar segera memilikinya. Aku akan berusaha mendapatkannya, walau dengan cara kotor sekalipun.

Tapi aneh, Taehyung ini sedikit berbeda. Jika aku selalu berhasil membuat semua orang terjerat dengan pesonaku, melalui kata-kata manis, perhatian kecil, bahkan hanya dengan senyum palsu terpaksa ku, Taehyung terkesan tidak tertarik sama sekali akan hal itu. Apa mungkin dia malu karena aku selalu menggodanya di depan umum? Apa dia tidak suka padaku? Tidak mungkin. Kemarin saat setelah aku cium, pipinya terlihat merona, jelas sekali. Dan aku yakin seratus persen kalau dia pasti memiliki perasaan yang sama seperti ku.

Sebelumnya aku tidak kenal sama sekali dengan pemuda cantik bermarga Kim itu. Aku tidak sengaja bertemu dengannya beberapa minggu yang lalu. Saat itu aku pulang dari kantor, dia duduk di halte bus sendirian, wajahnya yang terpantul cahaya sore membuatnya semakin menawan. Ditambah saat itu dia menampilkan senyum kotak, lalu tertawa puas seperti sedang menanggapi panggilan di telepon, yang lagi-lagi membuatku harus menahan diri atas birahi saat itu juga. Katakanlah cinta pandangan pertama.

The Last Wife - (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang