The Last Wife
Typo adalah hal wajar
Enjoyy
Di tengah udara dingin yang menusuk, suasana sepi seakan mencekam diri. Seorang pemuda duduk sendiri di bangku halte bus, dia terus memandangi langit yang berwarna hitam kelam, di tengah dinginnya malam berhujan sejak duduk di tempat itu lima belas menit yang lalu.
"Astaga ............kenapa hujannya lama sekali" gumamnya lirih tersamarkan gemuruh suara hujan.
Satu jam lebih sejak pulang dari bekerja, tapi sang langit tidak menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti memuntahkan muatan airnya, padahal sore tadi cuaca masih sangat cerah.
Berniat menunggu bus seperti biasa, pemuda berbalut mantel coklat itu malah terjebak di tengah derasnya hujan musim panas. Duduk seorang diri di halte bus yang mimin penerangan. Malahan semakin menjelang malam, debit air semakin deras berjatuhan.
Pemuda itu Kim Taehyung. Karena hari ini dia bekerja tambahan, makanya lembur. Alhasil, pemuda cantik itu harus menunggu rute bus malam, jika saja tidak bekerja tambahan, sore tadi sudah sampai rumah. Taehyung bekerja tambahan empat kali dalam seminggu di kedai Tuan Shin yang gajinya ia gunakan untuk membantu ibunya mencicil biaya rumah sakit.
"Hufftt.....dinginnya, kapan hujan ini akan berhenti?" gunam pemuda bersurai coklat itu sambil mengeratkan kerah mantel, mencoba mengahalau udara yang semakin dingin menusuk. Setidaknya tubuh kecilnya sedikit menghangat.
"Di saat sepeti ini, Hp ku malah kehabisan baterai" gerutu pemuda cantik itu, double sial pikirnya.
Beberapa saat yang lalu, Taehyung tidak sendiri di sini, ditemani dua anak SMA dan wanita paruh baya, tapi mereka berhenti hanya untuk sekedar memakai jas hujan masing-masing, setelahnya kembali pergi meninggalkan pemuda yang mencoba mencari kehangatan itu dalam sepi di tengah derasnya hujan. Jika saja tau begini, Taehyung pasti akan membawa jas hujan sama seperti mereka.
Dan untungnya, malam ini sambaran petir tak menampakkan wujudnya mengiringi derasnya hujan. Jadi ia sedikit lebih tenang. Namun tetap saja rasa takut dan was-was menggerayangi diri Taehyung karena dia sedang sendirian sekarang.
"Eomma...." lirih Taehyung, dia takut. Matanya mulai bergerak tak tentu arah.
Ketika mentari benar-benar telah tenggelam berganti dengan gelapnya malam, mengingatkan pemuda cantik itu akan kenangan buruk dengan malam berhujan seperti ini. Tragedi buruk yang tidak pernah bisa ia lupakan walau sudah terjadi bertahun-tahun lalu. Dimana kakak yang ia sayangi pergi untuk selamanya.
Tapi....ditengah derasnya hujan
Tin...
Tin...
Suara klakson mobil membuyarkan lamunan masa lalu, bertepatan dengan sebuah mobil yang berhenti tepat di depan satu-satunya orang yang duduk di kursi halte itu. Kaca mobil perlahan terbuka, menampakkan seseorang yang membuatnya merasa tega.
"Tae..."
"Taehyung.."
"J-jungkook....." gunam Taehyung. Entah ini suatu kebetulan atau apa, si pemuda sedikit bersyukur ada Jungkook di saat seperti ini.
"Taehyung, cepat masuk!" teriak keras sang pria bersatu dengan suara gemuruh hujan.
"Iya...." secepatnya si pemilik nama itu berlari mengitari mobil, mengabaikan hujan yang begitu deras membasahi punggung. Setelah masuk, ia mendudukkan bokong sinyalnya di samping pengemudi yang menatapnya tajam. Taehyung melepas mantel yang sedikit basah, melipatnya di atas lutut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Wife - (HIATUS)
Fanfiction⚠️ [19+] : BxB | Homo | Yaoi | Baku | Homophobic harap menjauh | Awas salah lapak | Harap bijak dalam memilih bacaan | Dosa tanggung sendiri | Slow Update | # MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN KARENA BOOKS INI MENGANDUNG SESUATU YANG TIDAK PANTAS UNT...