Awas !!! Pada chapter ini, ada sepenggal adegan dewasa yang mungkin tidak cocok untuk kalangan dibawah umur apalagi homophobic. Jika perlu, diskip jauh lebih baik.
The Last Wife
Typo adalah hal wajar
Enjoy
Tentang waktu yang terus berlalu. Tentang siang malam yang datang dan pergi silih berganti. Tentang hari demi hari yang harus dilewati. Mengenai perjalanan hidup, tanpa adanya cobaan mustahil untuk berharap tidak akan pernah terjadi. Faktanya, ada saja ujian milik Sang Maha Kuasa yang datang dan harus dilalui sebagai suatu proses meneguhkan jati diri, juga sebagai ukuran seberapa kuat hubungan atas dasar cinta dan janji tersebut.
Semisal Jungkook dan Taehyung. Hubungan sepasang kekasih yang sudah berlayar selama tiga bulan itu selalu dihantam ombak masalah, ada saja perselisihan yang menjadi pemicu terjadinya pertengkaran, menggoyahkan kedua insan yang tengah menjaga nama cinta di dalamnya.
Bermula dari Jungkook yang kekanakan, keras kepala, posesiv dan super protektif tak ayal membuat Taehyung merasa terkekang. Perubahan itu jelas terasa sekali setelah mereka pulang dari liburan. Walau cinta dan kasih sayang selalu dilimpah ruahkan, pemuda bermarga Kim itu juga butuh kebebasan. Bebas dalam artian hal positif. Kerap kali Taehyung protes karena merasa tidak nyaman dan berakhir dengan Jungkook yang bersuara membuatnya bungkam.
Namun, atas dasar keteguhan hati, kepercayaan dan mendewasai, masalah tersebut dapat terselesaikan dengan ending saling memaafkan. Jadilah Taehyung yang harus mengalah agar tidak memperkeruh keadaan. Di samping itu, Taehyung juga bersyukur, ia bisa merasakan kehangatan milik sang kekasih, tak menyangka jika prianya yang dulu begitu menyebalkan ternyata sangat hangat dan perhatian padanya. Berarti Jungkook benar-benar mencintainya, walaupun rasa cinta itu digambarkan lewat sikap dan perilaku yang memancing emosi.
Taehyung itu baik, sangat malah. Tumbuh dan besar di dalam lingkungan keluarga sederhana namun dialiri cinta dan kasih sayang, menumbuhkan sikap yang baik pula pada pemuda berumur 21 tahun itu. Dianugrahi wajah bak devi, sifat penyayang, penyabar dan penuh perhatian adalah poin utama sebagai pelengkap di segala kekurangannya.
Sekali lagi, Taehyung itu baik. Sangat malah. Tapi kebaikan itu seolah menjadi celah dan dimanfaatkan oleh orang disekitarnya. Jika dulu, sifat baik Taehyung selalu dibuat akal-akalan oleh teman sebaya, maka dimasa sekarang kebaikan tersebut malah dimanfaatkan oleh Jungkook, kekasihnya sendiri. Seperti saat ini.
Lekuk tubuh menggoda tersaji di depan mata, kenikatan dunia penuh dosa meleburkan akal kewarasan, meruntuhkan tembok janji yang sempat terucap berharap ditepati.
Terbelenggu akan duka, menyisakan seberkas trauma dan takkan mudah lenyap walau waktu terus saja silih berganti. Menjadikan Jungkook sebagai maniak sex guna mengalihkan rasa sakit ketika ingatan masa lalu kembali menghantui.
Dilihat dari kondisi kamar yang berantakan, bau menyengat khas percintaan dan kondisi pihak bawah yang begitu mengenaskan. Sungguh betapa ganasnya Jungkook dalam urusan ranjang.
Jam di dinding yang menjadi salah satu saksi bisu itu menunjukkan pukul 10 malam, berarti sudah dua jam penuh persenggamaan mereka terlaksana dalam berbagai gaya dan posisi. Dan selama itu pula sang Tuan baru satu kali orgasme sedang si budak sudah tak terhitung berapa kali, Bakhyun berhenti menghitung saat orgasme ke empat. Akan tetapi, hasrat birahi sang dominan belum juga padam, malah semakin berkobar dengan diiringi desah pesakitan sang submasif mengalun merdu memenuhi remangnya ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Wife - (HIATUS)
Fanfikce⚠️ [19+] : BxB | Homo | Yaoi | Baku | Homophobic harap menjauh | Awas salah lapak | Harap bijak dalam memilih bacaan | Dosa tanggung sendiri | Slow Update | # MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN KARENA BOOKS INI MENGANDUNG SESUATU YANG TIDAK PANTAS UNT...