# Chapter 25

2.3K 189 14
                                    

The Last Wife

Typo adalah hal wajar

Enjoy











Di atas meja kayu yang sudah terisi beberapa lauk dan nasi juga dua gelas air minum itu, ada Taehyung yang tengah duduk di antaranya. Baju yang dikenakan sudah terlepas entah kemana, bercak merah semakin bertambah dan bibir lecet itu semakin bengkak parah.

Dalam kungkungannya, Jungkook terus melumat dan menghisap bibir candu Taehyung. Lidah hangat nan nakalnya juga tak mau ketinggalan, berlomba dengan lidah si pemuda saling melilit, mengecap rasa dan bertukar saliva tanpa rasa jijik. Dalam ruang minimalis itu, tautan mereka semakin intens dan dalam. Ditemani suara lenguh desah Taehyung, gempuran bibir tebal Jungkook semakin panas. Mengabaikan jam yang terus berdetak, mengabaikan hari yang sudah semakin siang dan juga mengabaikan sup ayam yang mulai mendidih di atas kompor.

"Junghhhh...." di tengah bibir yang terus di gempur, Taehyung mencoba menghentikan tangan nakal Jungkook yang mulai meraba dan meremas apa yang ada di dalam celana. Tadi kedua putingnya, sekarang bokong jadi sasaran. Taehyung menepuk pundak Jungkook menandakan bahwa pasokan oksigen dalam paru-paru mulai habis.

"Tae, kenapa bibirmu membuatku candu?" Jungkook melepas tautan, menatap Taehyung yang tengah menggeleng dengan mata sayunya.

"Aku suka bibirmu, apalagi saat kau baluri madu" ucap Jungkook tepat di depan bibir Taehyung. Ia benar-benar tidak kuat dengan bibir menggoda pemudanya, lembut, kenyal dan sangat manis. Terlebih setelah diolesi madu, membuatnya semakin nikmat.

Dalam jarak begitu dekat, tatapan mata mereka bertemu, hidung mereka hampir bersentuhan dan dapat masing-masing rasakan deru nafas beraroma berbeda. Dan Taehyung menyesal kenapa tadi bibirnya ia baluri madu, ia tidak kepikiran jika itu dapat mengundang singa ganas yang kelaparan.

Mata Taehyung terpejam saat Jungkook kembali memberikan kecupan-kecupan kecil pada lehernya, memberi getaran listrik hingga merambat sampai ujung jari kakinya yang ia tekuk saking nikmatnya apa yang dirasakan. Sesekali desah lemah mengalun dari bibir Taehyung saat bibir penuh kekasihnya menambah kekuatan hisapan bibirnya di atas kulit yang tak lagi bersih, lalu berpindah pada kedua puting yang dilumat ganas, digigit gemas dan dijilat secara adil membuat desah Taehyung semakin keras.

"Junghh....janganhhh..." Taehyung mencoba mencegah tangan Jungkook yang ingin melepas celananya. Sungguh ia takut sekarang, rasanya ingin menangis saja saat tangan kekar itu mulai masuk ke dalam celana. Ditambah di rumah ini hanya ada mereka berdua, Taehyung takut jika Jungkook berbuat lebih pada tubuhnya.

"Kenapa, hem?" dengan suara rendah Jungkook berbisik tepat di ceruk leher Taehyung sebelum memberi hisapan kecil di atas permukaan kulit yang juga menjadi candunya itu.

Taehyung menggeleng lemah, ia remat kuat bisep Jungkook saat merasakan hisapan kuat paa lehernya. Kenapa Jungkook sekarang semakin egois, mementingkan kepuasannya sendiri tanpa memikirkan orang lain apakah sanggup atau tidak mengimbangi tuntutan nafsunya, pikir Taehyung.

"Aku hanya ingin menyentuh dan..."

Krucuk...Krucuk...Krucuk....

The Last Wife - (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang