⚠️ [19+] : BxB | Homo | Yaoi | Baku | Homophobic harap menjauh | Awas salah lapak | Harap bijak dalam memilih bacaan | Dosa tanggung sendiri | Slow Update |
# MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN KARENA BOOKS INI MENGANDUNG SESUATU YANG TIDAK PANTAS UNT...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masih berselimut ke campur-adukan perasaan tanpa adanya percakapan di dalam ruangan minimalis bercahaya remang itu. Ruangan yang berlatarkan suasana dapur beserta perkakas ala kadarnya, dengan alunan gemuruh derasnya hujan dari luar yang saling bersahutan dengan isak Taehyung dari arah kamar berbaur menjadi satu bak senandung pilu sebagai iringan.
Dimana Jungkook hanya diam bergeming, tak bergerak layaknya sebuah patung. Dia diam tergelak dengan pikirannya sendiri, tertunduk tanpa suara merenungi semua rasa bersalahnya. Sedang, Taehee dan Mingyu selaku pemilik rumah duduk tenang di tepat tak bosan menunggu Jungkook buka suara, menunggu sebuah jawaban atas pertanyaan yang sempat beberapa kali diajukan, namun belum juga mendapat secuil sahutan.
Sedari tadi, sekecil apapun gerak gerik Jungkook yang dirasa aneh tak luput dari perhatian keduanya. Sangat jelas terlihat dan membuat mereka menyadari, bahwa. Bagaimana ketika bibir pucat itu beberapa kali digigit seolah mengisyaratkan sebuah kecemasan yang tertahan, juga bagaimana ketika sorot mata merah sayu itu bergerak random seolah menggambarkan besarnya sebuah ket akutan.
Tak ubahnya seorang maling yang sedang tertangkap basah ditengah banyaknya masa yang siap mendapat bogem mentah kapan saja, seperti itulah gambaran bagaimana keadaan Jungkook saat ini.
Masih dengan pikiran bercabang diliputi puluhan tanya, agaknya Mingyu yang sedari tadi mencoba untuk tenang guna menjernihkan pikiran terus menerka-nerka. Apa sih sebenarnya yang tengah terjadi, Sampai-sampai Jungkook terlihat memprihatinkan seperti ini? Juga, masalah sebesar apa hingga membuat Taehyung di seberang sana tak kunjung menghentikan tangisnya?. Keduanya benar-benar dalam kondisi kacau. Mingyu benar-benar merasa seperti orang bodoh di sini. Orang bodoh yang tak tau apa-apa, namun dipaksa menelaah sebuah drama yang tak jelas asal usul perkaranya.
Saat menoleh ke samping, Mingyu mendapati sang bibi yang juga sama seperti dirinya. Terpengkur di tempat di tengah momen yang dirasa tidak tepat.
Hingga......
Banyaknya beban pikiran yang membelenggu hingga membuat ketiganya terbawa arus lamunan, seketika buyar kala suara batuk tersedak Taehyung terdengar keras dari arah kamar, secara serempak ketiganya pun menoleh dengan tampang terkejut.
Saking terkejut juga merasa khawatir, Jungkook dan Mingyu pun sampai bangkit dari duduk sebagai bentuk kesiagaan, sedangkan Taehee hanya diam di tempat seraya menetralkan semua yang dia rasakan dalam sebuah hembusan nafas panjang. Taehee juga sama khawatirnya, tapi ia mencoba untuk bersikap setenang mungkin.
