# Chapter 3 (Jeon Jungkook)

4.9K 409 28
                                    

The Last Wife

Typo adalah hal wajar

Enjoy














Taehyung Pov.....

"Seleramu ok juga Tae...."

"Berapa kali aku harus mengatakannya Hyung....dia bukan kekasihku, aku bahkan tidak mengenalnya".

Siang ini aku benar-benar kesal bukan main. Ya, sangat kesal. Pasalnya dari kemarin hampir seluruh karyawan cafe terus-terusan menggodaku, mereka menuduhku punya hubungan dengan pelanggan idiot, siapa lagi kalau bukan Jungkook si pria aneh tidak tahu malu itu. Aisshhh...... benar-benar membuat ku naik darah, apalagi setiap kali berpapasan dengannya.

Yaa, nama pria menyebalkan yang aku maksud adalah Jeon Jungkook. Aku sedikit mengenal identitasnya beberapa hari yang lalu setelah para karyawan memberitahu ku. Dan yang membuat ku terkejut, ternyata pria aneh itu seorang CEO? Benarkah? Aku sebenarnya tidak begitu percaya, tapi memang itu statusnya. Apalagi dia datang ke mari selalu mengenakan setelan jas rapi, dan pada akhirnya aku percaya akan hal itu.

Kenapa aku menyebutnya aneh? Karena dia selalu seperti itu, duduk di bangku paling pojok bak hantu bermuka datar penghuni sudut cafe ditambah tatapannya yang sulit diartikan selalu tertuju ke arah ku. Aku bukannya terlalu percaya diri, tapi semua karyawan di cafe ini berkata seperti demikian. Dan belakangan ini aku telah membuktikannya sendiri.

Astaga, dia benar-benar aneh dan aku pikir mungkin dia sedikit sinting. Tapi kenapa dia menjadi seorang CEO  kalau sinting, tidak mungkin kan?. Atau kepribadiannya saja yang rada kongslet.

Sebenarnya mereka yang selalu menggodaku tidak salah, salahkan saja Jeon Jungkook. Pria brengsek kurang kerjaan itu semakin hari semakin membuatku naik darah. Dan aku jadi takut jika sewaktu-waktu kewarasan ku menjadi terganggu karena ulahnya. Kalau beberapa hari yang lalu dia hanya menatap dan memegang tangan, tapi sekarang lebih kurang ajar lagi dan membuatku bertahan risih. Benar-benar menjijikkan.

Seperti kemarin saat aku bertugas mengantar secangkir cappuccino rendah gula seperti biasa ke mejanya, tiba-tiba dia menarik kasar tanganku hingga duduk di pangkuannya. Heol...
......apa-apaan coba. Dan lebih parahnya lagi, belum sempat aku sadar dari keterkejutan akibat ulahnya yang tiba-tiba itu dia dengan tanpa malunya mengatakan kepada semua orang bahwa aku ini kekasihnya dan menjadi miliknya.

Dan yang lebih membuatku tak habis pikir dan benar-benar terkejut bukan main, belum sempat aku menyuarakan protes si sialan itu tanpa babibu langsung mencuri kecupan bahkan melumat bibir ku di depan banyak pelanggan. Astaga, ini benar-benar memalukan bung. Aku yang kembali mengingatnya jadi malu sendiri, harga diri ku hilang sudah karena kelakuan brengseknya.

Oh my gosh Firs kiss ku? Ciuman pertama yang sangat berharga bagiku, yang seharusnya aku berikan kepada pasangan yang aku cintai, malah diambil oleh pria brengsek yang bahkan aku tidak kenal sama sekali.

Persetan dengan harga diri, setelah berontak dan berhasil bangkit dari pangkuannya secara spontan tanganku langsung mendaratkan satu tamparan keras di pipi pemuda Jeon brengsek itu sebelum berlari ke dapur. Tidak salah bukan aku melakukannya?

Ya Tuhan, aku benar-benar malu kemarin. Sangat malu. Dia memperlakukan ku layaknya jalang murahan, didepan banyak pasang mata lagi. Tidak ada kapok kapoknya dia. Karena itulah, mereka menganggap aku ada hubungan dengannya dan hanya pura-pura malu saja mengakuinya.

The Last Wife - (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang