1. JENNIE KIM

6.6K 400 7
                                    

"Jennie Kim! Siapa yang suruh kamu pindah sekolah tanpa sepengetahuan Daddy?!"

Jennie segera bersembunyi di balik ibunya. Gemas. Tubuhnya yang mungil itu sedikit membungkuk dan menjadikan punggung Mommy sebagai pelindungnya.

"Mom," ucap Jennie mempoutkan bibirnya.

Daddy bukan marah besar, ia hanya sebal karena putrinya itu sering melakukan sesuatu sesukanya. Seperti saat ini, Jennie mengurus pindahannya seorang diri dan tentu juga didukung oleh Mommy-nya. Dan juga, Daddy tidak pernah benar-benar memarahi Jennie.

"Biarkan dia menentukan pilihannya sendiri. Lagipula, Jennie sudah mulai dewasa." Mommy membela Jennie.

"Jennie-yaa, Daddy cuman ingin yang terbaik untukmu," ujar Daddy.

"Maksud Daddy yang terbaik itu menikah dengan Jong In? Dad, aku masih remaja. Banyak hal yang masih ingin aku capai dan aku ingin bersenang-senang! Pernikahan itu bukan hal yang penting bagi aku sekarang," jelas Jennie sedikit emosi.

"Jennie tidak mau menikah! Dan lagi, kalaupun harus menikah, Jennie sendiri yang memilih siapa orang yang akan menikahiku. Bukan Daddy yang milih ataupun Jong In," tegas Jennie sekali lagi lalu berlari keluar dari ruang kerja Daddy-nya.

"Astaga. Kenapa jadi seperti ini?" Daddy mendesah pusing sambil memijit kepalanya.

"Sudahlah, Jennie berhak memilih. Urusan pindah sekolah ini memang aku yang membantunya. Dia tidak mau berada di tempat dimana Jong In mempunyai kekuasaan. Kau tahu sendiri, Jennie tidak suka diatur," ucap Mommy lembut, melangkah memeluk Daddy.

Mommy tahu, ini ampuh untuk meluluhkan Daddy. Biarlah, ini menjadi urusan orang dewasa. Yang penting, Jennie bisa bebas dari sekolah pilihan Daddy. Sekolah itu milik keluarga Jong In. Ayah Jong In adalah sahabatnya sekaligus rekan kerjanya di perusahaan Fashion yang menduduki pasar dunia sekaligus pemilik sekolah Starlight, sekolah bertaraf international nomor 1 di Seoul

"Aku ingin Jennie bahagia, chagiya... Lihatlah keluarga Jong In, mereka terpandang dan Jong In pun sangat mencintai Jennie. Apa kau tidak melihat itu? Masa depan Jennie akan cerah jika dia hidup bersama Jong In."

Mommy tak menyahut perkataan Daddy. Memang benar, keluarga Jong In merupakan keluarga yang kaya dan juga terpandang. Sebagai seorang ibu, tentu Mommy ingin putrinya bahagia. Apapun yang membuat Jennie senang, Mommy akan selalu mendukungnya.

Dan, Mommy tahu. Jong In bukan kebahagiaan Jennie. Jadi, ia tidak setuju dengan Daddy Kim.

Kim Eun Hwan, pengusaha terkemuka, kaya raya dan rendah hati. Mempunyai banyak sekali cabang outlet fashion yang tersebar di dunia. Kim Style Company, perusahaan yang saat ini menjadi yang terbesar di masa ini.

Belum ada yang mampu melewatinya.
Hal ini membuat Jennie popular di kalangan sekolah maupun masyarakat. Memiliki popularitas yang luar biasa ternyata tidak memberikan kebahagiaan untuk Jennie sedikitpun.

Teman-temannya mendekat ketika ada maunya. Seperti ketika Kim Style meluncurkan produk baru, mereka berebutan memperlakukan Jennie bagaikan ratu agar mendapat produk tersebut. Meski Jennie tidak pernah memberikannya. Bukan karena pelit, hanya saja Jennie tahu mana yang layak dan mana yang tidak.

Jennie memutuskan pindah sekolah. Ia tahu ini adalah pilihan yang tepat. Jennie bisa keluar dari lingkungan yang membuat ia tertekan dan tidak nyaman. Teman-temannya yang menyebalkan dan Jong In yang selalu mengikuti kemanapun ia pergi.

Besok, Jennie akan beraktivitas di sekolah barunya. Bukan sekolah elite, tapi bisa membuat Jennie nyaman karena lingkungannya yang terdapat banyak sekali tanaman hijau. Juga, Jennie akan kembali bertemu dengan teman masa kecilnya. Irene.
Jennie sangat tidak sabar untuk besok.

MY COOLDEST SENIOR (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang