Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedaritadi, Reva telah bersiap untuk pulang ke rumahnya, tetapi tiba-tiba saja ada kejadian yang membuat dirinya tertahan di sekolah ini.
Kejadian yang sangat memalukan bagi Reva.
Dan sudah hampir setengah jam Reva menahan diri untuk tidak berbicara kasar.
Hampir setengah jam juga pertanyaan yang di lontarkan belum selesai. Selalu saja ada pihak yang membantah.
"Apasih yang kalian ributin sampe nyebut-nyebut Reva?" Tanya Bu Siska kesal.
Ya, disinilah Reva.
Perkelahian Valdo dan Vincent yang sudah membawanya ke dalam pengadilan yang di lakukan di ruang BK ini.
"Sinting," Cibir Reva sebal sambil melirik tajam ke arah Valdo dan Vincent yang sudah babak belur.
"Apa kamu tau apa yang sebenernya terjadi, Reva? Kenapa dua cowok ini bawa-bawa kamu?" Tanya Kak Cindy, selaku guru BK yang memiliki usia paling muda di antara 3 guru BK lainnya. Kak Cindy memang tidak terlalu galak, karena itu dia di tugaskan sebagai penengah jika terjadi perdebatan.
"Gak tau dan gak peduli, udah deh Kak, Bu, Pak, saya pamit dulu mau pulang, udah gerah saya disini,"
"Reva! Bagaimanapun ini terjadi karena kamu kan?" Tanya Pak Setiawan kesal.
"Loh yang berantem siapa yang ikut masuk BK siapa," Sinis Reva tidak terima.
"Yasudah lebih baik kita dengar dulu penjelasan Valdo dan Vincent, Bu, Pak," Ujar Kak Cindy melerai.
"Saya cuma gak suka dia jadi sok jagoan di atas sekolah yang keluarga saya bangun juga, Pak, saya ingin semua guru disini mengumumkan siapa saya yang sebenarnya, saya juga gak akan melakukan hal-hal yang si Valdo lakuin,"
"Maksud lo apa? Masih nganggep gue sok jago? Emang gue jago kan? Buktinya aja lo babak belur lebih parah dari gue, gue juga ngegangguin orang yang ganggu gue duluan,"
"Ckck, terus maksud lo ngeganggu rencana gue sama Reva apa? Lo cemburu? Gue gak GANGGU lo duluan kan?" Ucap Vincent remeh sambil menekankan kata 'ganggu'.
Baru saja Valdo hendak berbicara, Reva sudah menyerobot duluan.
"Stop-stop, kok jadi ngelantur gini sih?" Kesal Reva.
"Rev, asal lo tau, gue berantem sama dia juga buat ngebela lo, gue ga suka ada pengganggu di sekolah," Ucap Vincent sambil menatap manik mata Reva.
"Yaelah, gue gini-gini juga kuat, gue gak lemah, di ganggu ama tikus kecil kayak gini mahh gabakal mempan, udah ahh gue balik. Pak, Bu, Kak Cindy, saya pulang dulu, makasih gorengannya yaa," Ujar Reva santai lalu melenggang pergi meninggalkan mereka yang melongo heran.
"Berantem kok gara-gara cewek," Sindir Pak Setiawan.
"Lohh ngga, Pak," Bela Valdo cepat.
"Halah sudah keliatan di CCTV, kalian lagi ngerebutin Reva?"
Valdo dan Vincent menggeleng dengan cepat menentang pertanyaan Pak Setiawan.
"Saya ini gak suka dia bilang saya sok jagoan," Jawab Valdo enteng.
"Saya gak suka dia ngebully banyak siswa," Jawab Vincent dengan nada mengejek.
"Ahh sudahlah, saya akan panggil orang tua kalian berdua supaya mempertanggung jawabkan kalian berdua,"
"Baiklah, sidang selesai, kalian boleh pulang sekarang," Ujar Kak Cindy sambil mengetik sesuatu di laptop nya.
Valdo dan Vincent hanya mengangguk lalu keluar ruangan itu dengan cara berebut. Sehingga mereka berdua tidak bisa keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Alone
Teen Fiction{PENDING} FOLLOW SEBELUM MEMBACA. WARNING⚠️ -------------------------------------------------------------- Revanza Aurosh Greelia atau yang sekarang kita tahu dengan nama Revanza Salestya. Sejak kecelakaan yang di alaminya, Revanza mengalami amnes...