28. In The Yard.

73 8 5
                                    

"Rev!" Teriak Bella namun tak Reva gubris.

"Si Reva kenapa, Bel?" Tanya Gaby.

"Gatau, gegara si Valdo kali."

"Ayo susul, Bel."

Bella mengangguk lalu menarik lengan Gaby dengan kencang, membuat sang empu merasakan sakit dan hampir ingin menangis. Bella terus berlari sambil menyeret tanpa memerhatikan kalau Gaby sudah menangis sambil berlari alias terseret.

Sesampai di kelas, Bella menanyakan ada apa dengan Reva tetapi Reva tidak langsung menjawabnya. Reva melihat Gaby yang menangis dalam diam. Dan ketika Reva melirik tangan Bella yang telah mencekal erat tangan Gaby, ia faham. Kalau Gaby menangis karena telah Bella tarik. Reva terkekeh.

"Kasian anak orang lo tangisin," Ucap Reva sambil melepaskan cekalan Bella pada Gaby.

Bella menengok ke arah Gaby lalu terkejut. Ia langsung menghapus air mata Gaby dengan cepat dan meminta maaf berkali-kali.

"Gab, sumpah sorry banget gue gak sengaja, gue narik lo terlalu kenceng ya? Sorry banget, Gab.." Tuturnya di penuhi penyesalan.

"Hiks.. gapapa kok, Bel.. emang guenya aja yang cengeng, hehehe.." Jawab Gaby dengan sedikit tawa.

"Lo cengeng banget dah," Ucap Reva asal dan langsung membuat Gaby tertunduk.

"Rev!" Bisik Bella kesal.

Reva terkekeh, "Cengeng cengeng juga kan temen gue ini mah," Ucap Reva lalu menyampirkan lengannya pada bahu Gaby. Gaby menoleh lalu tersenyum hangat pada Reva. Ternyata Reva tidak semenyeramkan seperti yang ia duga.

"Lo kenapa abis nyamperin Valdo langsung kusut muka lo?" Tanya Bella dengan raut wajah penasaran.

"Gapapa bukan hal penting."

"Gunanya sahabat itu buat jadi tempat cerita di saat suka maupun duka, Rev. Percuma dong kita jadi sahabat lo kalo lo aja gak cerita sama kita."

"Gak. Percuma juga kalo lo berdua cuma gue jadiin tempat curhat."

"Astaga Rev! Cuma cerita doang astaga! Lo habis di apain sama Valdo?" Geram Bella.

"Tadi siapa ya namanya? Uhmm.. Fira deh kayaknya,"

"Kenapa lagi tu anak? Bikin masalah sama lo?" Potong Bella.

"Gue belum selesai cerita, tapi udah lo potong. Mulut lo ye cerewetnya gak ada duanya."

Gaby terkekeh lalu ikut duduk saat Bella duduk di kursinya. Ia sudah sangat hafal dengan sifat Bella.

"Yaudah lanjutin." Ucap Bella sambil terkekeh.

"Dia numpahin air di bekal gue, terus-"

"WHAT? BENER-BENER TUH MAK LAMPIR IDUPNYA NYARI MASALAH MULU!" Potong Bella yang telah membuat Reva kesal untuk yang kedua kalinya. Gaby menyenggol-nyenggol bahu Bella untuk memperingati bahwa ia telah kelewat batas.

"Lo motong cerita Reva lagi, Bel.." Cicitnya pelan.

Bella tersadar lalu menoleh ke arah Reva yang memberikan tatapan sinis padanya. Tatapan yang paling tajam yang pernah Bella lihat.

"Hehehehhe.. serem amat, Rev. Yaudah sok lanjutin atuh.."

"Males." Jawab Reva seadanya lalu memasukan kotak bekal yang sudah bersih ke dalam tasnya.

"Aaaa Reva.. ayo cerita lagiii.." Bujuk Bella.

"Lo aja cerita."

"Hayoloh Revanya ngambek.." Ucap Gaby sambil memojokkan Bella.

I'm AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang