23. Exam.

86 10 0
                                    

"Val, nih kerjain soalnya," Ucap Reva sambil memberikan 5 soal pada Valdo.

Vincent yang melihat itu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini Vincent sendiri membaca-baca koleksi buku komik yang Valdo punya.

"Rev, dia mah gabakalan ngerti,"

"Apa lo bilang?!" Ucap Valdo tak terima.

"Lo gabakalan ngerti kan?"

"Ngerti! Kan ada mbah google." Jawab Valdo enteng. Dan jawaban Valdo langsung membuat Reva membelalak kesal.

"Heh! Sini Hp lo! Gak ada mbah google! Enak aja lo!" Ucap Reva cepat sambil menadahkan tangannya.

"Lohh kok gapake Hp sih, Bu Guru?"

Reva berdecak kesal ketika mendengar dirinya di panggil dengan sebutan 'Bu Guru' oleh Valdo.

"Val, jangan macem-macem! Kerjain soalnya! Tadikan udah gue jelasin caranya!"

"Ulang dong, Bu Guru." Goda Valdo sambil tersenyum jahil.

"Val! Gue jambak rambut lo ya?!"

"Hahahahha... Yaudah lima detik selesai, lima soal doang mah sedikit."

"Yaudah buruan, satu... dua.... tiga.... empat.... lima.... nahh udah selesai waktunya habis! Mana liat jawaban lo?"

Valdo dengan bangga memberikan jawaban nya kepada Reva. Vincent yang melihat itu hanya bisa memutarkan bola matanya malas.

Dan ketika Reva melihat jawaban Valdo, ia berdecak kesal.

"VAL, GUE JAMBAK BENERAN YA LO?!"

"Loh kok gue di jambak?" Tanya Valdo polos. Reva memejamkan matanya kesal.

"Ini kenapa jawabannya 'Reva Cantik' semua?" Tanya Reva dengan menekankan nadanya.

"Ya karena lo itu jawaban dari semua pertanyaan itu."

Vincent bergidik ngeri saat mendengar jawaban yang Valdo keluarkan barusan.

Emosi Reva memuncak. Ia langsung berdiri lalu melempari kembali Valdo dengan bantal-bantal tadi. Valdo menyilangkan tangannya di atas kepalanya sambil meminta ampun. Sedangkan Vincent menahan tangan Reva agar tidak melempari Valdo lagi.

"Sabar, Bu Guru, tenang dulu, tarik napas.... buang...." Ucap Vincent menahan tawa.

"LO KIRA GUE MAU NGELAHIRIN?!!"

Kemudian Reva kembali berontak di dalam kendali Vincent. Setelah berhasil terlepas dari pegangan Vincent ia kembali melempari Valdo dengan bantal itu.

Valdo langsung berlari keluar kamarnya sambil tertawa terbahak-bahak. Reva pun mengejar Valdo sampai turun ke bawah tangga.

"VAL GUE CAPEK NGAJARIN LO!!!" Jerit Reva kesal. Sedangkan Vincent yang melihat kejadian itu hanya bisa tertawa terbahak-bahak.

"Yaelah baru juga hari pertama!"

Reva terduduk di lantai. Ia lagi-lagi menatap kosong ke arah depan. Vincent dan Valdo yang melihat kelakuan aneh dari Reva langsung menghampiri gadis itu.

"Rev? Lo gak kesambet kan?" Tanya Valdo hati-hati sambil menyentuh bahu Reva.

"Iya, Rev, lo suka banget ngedeprok terus bengong, jangan-jangan lo kesambet?" Timpal Vincent.

Reva mengepalkan tangannya kuat-kuat sambil memejamkan matanya. Kemudian ia langsung menetralkan kembali raut wajahnya sambil menoleh secara bergantian ke arah Valdo dan Vincent.

"Ya Allah, kenapa saya harus terjebak di antara dua dakjal ini..."

Valdo dan Vincent langsung terkejut ketika mendengar keluhan dari Reva.

I'm AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang