11. Jealous.

106 11 0
                                    

"Bangsat lo Riko! Lo belom balik juga?! Wahh habis ngapain lo?! Dasar mesum!!" Bentak Reva sarkastik dan mengejutkan Riko yang tertidur di sofa.

Riko terkejut mendapati Reva yang berbicara cukup banyak saat ini.

"Apaan sih lo? Gue ketiduran," Ucap Riko sinis dan langsung pergi meninggalkan Reva. Reva tergelak mendengar bentakan Riko.

"Sinting," Cibir Reva kesal lalu mengecek seluruh kancing seragamnya, dan memang masih utuh.

Reva melirik arloji di pergelangan tangannya dan terkejut karena ia hampir menghabiskan 3 jam hanya untuk tidur di UKS.

"Mampus, jam siapa sekarang?" Gumamnya. Ia pun segera pergi ke kelasnya karena ia tidak mungkin melewatkan jam ini, karena bisa saja, hak beasiswa nya di cabut oleh pihak sekolah.

Setelah sampai di kelas, Reva mengucap syukur karena sedang tidak ada yang mengajar saat ini. Reva pun memasuki kelasnya dengan santai sambil merapihkan seragamnya.

Lengannya lagi-lagi di cekal oleh seseorang. Bukan Valdo, Daren, atau pun Genta, melainkan Vincent.

"Siapa lo?"

"Gue Vincent, salam kenal yaaa, Rev,"

Reva menaikkan alisnya sebelah menatap bingung ke arah Vincent.

"Lo udah tau kan siapa gue?"

"Belom, makanya gue mau kenalan." Jawab Vincent. Dan kini Reva dan Vincent menjadi pusat perhatian karena Vincent tak kunjung melepaskan cekalan tangannya.

"Dia itu Reva," Bisik Daren dan Vincent hanya mengangguk.

"Nama panjang lo siapa?" Tanya Vincent tanpa basa-basi. Valdo membulatkan matanya melirik ke arah Vincent dengan tatapan tak suka.

"Gausah kepo." Ketus Reva dan langsung menghempaskan tangan nya yang di cekal Vincent.

Vincent ternganga dan menatap Reva tanpa berkedip. Bahkan sampai Reva sudah duduk di kursinya, Vincent masih menatapnya.

"Cool girl, cantik banget bikin gue tertantang buat naklukin hatinya." Ucap Vincent sambil mensmirk.

"Tertantang apaan maksud lo?" Tanya Valdo dengan nada tak suka.

"Gue mau naklukin hatinya." Jawab Vincent mantap. Daren langsung tertawa terbahak-bahak tanpa henti.

"Hahahahahha, gila-gilaa!! Lo gak tau sih, the most wanted boy disini aja dia tolak!" Ucap Daren di sela-sela tawanya.

"Siapa?"

"Kakel dulu, tapi sekarang jabatannya udah pindah ke nih anak," Jawab Genta sambil menepuk bahu Valdo. Valdo yang risihblangsung berdecih sebal.

"Gue yakin, gue pasti di terima." Elak Vincent dengan mantap. Valdo menatap Vincent sinis. Entah mengapa hati Valdo tidak rela jika Reva ada yang mendekati, ralat, yang mengganggunya selain dirinya.

"Bagi nomornya dong!" Ucap Vincent tiba-tiba.

"Gausah." Reflek Valdo dengan cepat dan itu mengejutkan Genta dan Daren.

"Lo gapunya, Val?" Tanya Vincent yang menghiraukan ucapan Valdo.

"Maksud gue gausah, palingan lo bakal di tolak juga, buang-buang waktu juga."

"Belom di coba belom tau."

"Gausah, Vin, buang-buang waktu."

"Kan gue yang mau deketin tuh cewek, kenapa lo yang sewot?" Tanya Vincent asal. Valdo terdiam. Ada benarnya juga, mengapa ia yang harus mengurusi terlalu banyak?

I'm AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang