14. Crazy Boys.

90 7 0
                                    

Keduanya saling melempar tatapan tajam.

"Ups, minggir ayo," Bisik Daren pada Genta sambil memakan makaroni yang ia pesan tadi di kantin.

"Gue ajak Reva duluan," Sinis Valdo.

"Itu paksaan, bukan ajakan."

Valdo mengepalkan tangannya kuat, sampai-sampai cekalan nya pada Reva menjadi lebih kuat dan Reva merasakan sakit di pergelangan tangannya.

"Awhh," Ringisnya pelan sambil mencoba untuk melepaskan cekalan Valdo.

"Lepasin tuh, anak orang kesakitan," Sindir Vincent karena ia melihat aksi Reva barusan.

Valdo langsung mengendurkan cekalannya lalu berpindah posisi menjadi genggaman. Yaaa, Valdo menggenggam erat jari-jemari Reva.

Please, gue baru dua hari di kelas sebelas, kenapa udah dapet hal buruk... - Batinnya.

"Reva balik bareng gue," Dingin Vincent.

"Reva maunya sama gue, bukan sama lo,"

Anjir kenapa gue jadi gugup begini sih? - Batin Reva.

"Tapi gue tadi udah janjian mau makan siang bareng," Jawab Vincent asal dan membuat Reva melotot seketika.

"Bokap nyokap gue pengen ketemu dia." Ucap Valdo makin ngelantur. Yang benar saja!! Ketemu orang tua Valdo?

"Ngaco, lo aja gak akrab sama bokap nyokap lo," Ucap Vincent makin serius.

"Yakan, udah akur sekarang,"

"Gak mungkin, udah deh kasian anak orang, udah sini Rev, lo pulang bareng gue." Ucap Vincent lalu menarik tangan kiri Reva.

Valdo melakukan hal yang sama, ia juga menarik tangan kanan Reva yang ia genggam tadi. Hingga terjadilah lomba tarik tambang dimana Reva lah yang menjadi tali tambang itu.

"Reva harus pulang bareng gue." Ucap Valdo tegas.

"Gue harus mastiin dia baik-baik aja pas sama gue." Ucap Vincent tak mau kalah.

"Reva pasti maunya sama gue, secara gue lebih kaya, bisa ngasih apapun buat dia,"

"Dia pasti milih yang lebih pintar,"

"Dia pasti mau nya bareng gue karena gue lebih sempurna dari lo." Ucap Valdo semakin tidak terkontrol.

"Dia gamau sama anak broken home."

Cukup sudah, Vincent pun tidak mau kalah dari Valdo. Sepertinya dia sudah tidak bisa menahan emosi itu. Valdo pun sama.

"Dia bakal milih kendaraan yang ga bikin dia keujanan sama kepanasan." Sinis Valdo karena mengetahui kalau Vincent membawa motor.

"Lahh anak buah lo itu? Mau di barengin gitu?"

Merasa sudah muak dengan perdebatan tak masuk akal ini, tubuhnya pun rasanya sudah melar karena terus-terusan di tarik oleh mereka. Reva akhirnya memutuskan untuk mengumpulkan seluruh emosi nya yang sepertinya akan meledak.

Daren dan Genta tak ada habisnya membicarakan tiga sejoli ini, mereka juga sempat memotret moment yang tidak akan terulang lagi.

"LO BERDUA BISA DIEM GAK SIHHH?!!" Lepas sudah emosi Reva yang sedari tadi sudah menggebu-gebu. Emosi Reva sudah naik pitam.

Vincent dan Valdo terkejut dan langsung melepaskan pegangannya pada Reva. Di tambah, mereka berdua juga mengangkat tangannya seperti orang yang sedang di todong pistol oleh polisi.

"LO BERDUA TAU GAK SIH BETAPA STRESS NYA GUE PAS DEKET LO PADA?!! BAJINGAN LO SETAN!!" Bentaknya sarkastik dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

I'm AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang