Valdo dkk masih berada di mobil. Tujuan mereka saat ini adalah Cafe Delvonia. Mereka biasanya menghabiskan waktu pulang sekolah dengan nongkrong di Cafe ini hanya sekedar mengobrol atau memesan sesuatu. Dan Cafe ini cukup ternama dan ramai.
"Woi, Val. Lo napa dah hari ini?" Tanya Daren.
"Lo nanya gak bisa bermutu dikit gitu?" Bisik Genta.
"Emang pertanyaan gue kenapa?"
"Lo kan tau Valdo tuh gimana," Bisik Genta.
"Bacot banget lo dua!!" Kesal Valdo yang sedang menyetir.
"Val, lo napa suka gangguin Reva?" Akhirnya Daren bertanya to the point.
"Lo suka ama dia?" Valdo malah balik bertanya.
"Yeuhh si tolol. Gue nanya lo ngapa sering bully Reva?"
"Baru hari ini gue bully." Jawab Valdo enteng.
"Tapi hari ini sering banget anjir." Balas Daren.
"Gatau."
"Ck!! Jawaban apaan anjir!!"
"Rese lo semut." Cibir Valdo sambil menghentikan sekaligus memakirkan mobilnya di depan cafe itu.
"Lo belom jawab pertanyaan gue."
"Apa?" Tanya Valdo santai.
"Lo ngapa sering gangguin Reva? Padahal kan dia gak ganggu kita duluan."
"Gue suka liat dia menderita."
"Gila lo, Val. Terus lo mau selamanya bully si Reva?"
"Iyalah!! Sampe gue puas!!"
"Lo kan ga pernah puas."
"Pokoknya gue mau jadiin Reva target tetap gue."
"Kasian dongo anak orang."
"Lah bodo amat. Gue gak peduli. Intinya gue lakuin apa yang gue seneng."
"Tapi nih ya-"
"Udah sih, gue laper kuy makan," Lerai Genta.
"Yaudah ayo masuk," Ajak Valdo dan di ikuti Daren dan Genta.
Sesampai di dalam Cafe, Genta langsung mencari menu cafe yang berada di atas meja. Daren hanya mampu menggelengkan kepalanya.
"Mau pesen apa ya?" Tanya salah satu pelayan cafe yang menghampiri mereka bertiga.
"Coffe latte satu. Lo pada mau apa?"
"Gue cappuchino ajee nih." Jawab Genta.
"Gue apa yak? Emhh, mbak-mbak nya aja dah bungkus satu." Jawaban dari Daren sukses membuat mbak pelayan cafe itu tersenyum-senyum. Dan Daren juga mendapat toyoran dari Arthur.
"Bego!! Buru pesen." Daren tersenyum paksa ketika mendapat toyoran dari Arthur.
"Mbak cakep, pesen caramel machiatto yah."
"Oke, coffe latte satu, cappuchino satu, dan caramel machiatto satu. Ada pesen makanan?"
"Apple pie tiga." Jawab Valdo.
"Oke, ditunggu ya."
"Hm."
Valdo dkk pun berbincang-bincang di Cafe itu. Walaupun Daren sangat suka usil, tetapi itulah yang membuat suasana disini lebih hangat.
•••
Reva sudah sampai di tempat yang ia tuju. Hanya seperti ruko tua dan kusam. Rollingdoor yang sudah agak berkarat. Tembok nya pun sudah berwarna-warni dengan semprotan pilok. Ia memarkirkan motor nya itu di samping ruko yang memang sudah ada beberapa motor sport lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Alone
Teen Fiction{PENDING} FOLLOW SEBELUM MEMBACA. WARNING⚠️ -------------------------------------------------------------- Revanza Aurosh Greelia atau yang sekarang kita tahu dengan nama Revanza Salestya. Sejak kecelakaan yang di alaminya, Revanza mengalami amnes...