Lo lelaki yang kuat Rey.
~sanIa menoleh ke arah ku. Pagi itu ia tampak gelisah. Aku hanya bisa memandanginya dan menduduki bangku si sampingnya.
"rey, mau cerita apa? Aku udah nungguin tau! Ampe lumutan"
"hehehe, maaf yah. Aku mau cerita soall..
Emm, mama sama papa aku""hah? Kenapa?"
"aku bingung san. Hidup aku sekarang berubah. Semenjak mama sama papa gue pisah, gue sering merutuki diri gue sendiri dengan takdir gue yang sekarang. Gue cuma punya lo, dan Mama. Kehidupan gue udah beda san. Gue bukan Rey yang dulu. Bukan Rey yang selama ini lo kenal. Gue yakin, suatu saat ataupun saat ini, lo bakal ninggalin gue sendiri."
"lo ngga perlu ngomong kayak gitu. Gue tau apa yang lo rasain. Dan mau kondisi lo dibawah ataupun diatas, gue ngga memandang itu Rey. Kesederhanaan dan perasaan adalah segalanya. Lo lelaki yang kuat Rey. Lo kuat. Belum tentu kalo gue diposisi lo, gue bakal kuat. Lo boleh merutuki kesedihan lo di hadapan ku. Gue selalu ada buat lo. Gue bakal selalu support apa pilihan lo."
"san, makasi. Makasi banyak lo udah bisa jadi Perempuan yang bisa ngertiin gue. Lo selalu bisa nenangin perasaan gue. Lo emang beda dari perempuan diluar sana. Makasi san. Makasii."
Kepala gue tersender di bahunya. Memang, gue cowo yang melow. Jika tingkat ke melowan gue diatas rata - rata, kemanjaan gue semakin bertambah.
"sama sama Rey. Gue yakin lo bisa melewati ini semua. Ujian yang di kasi Allah buat kamu, itu tandanya Allah sayang sama kamu, dan mama kamu. Udah, jangan nangis yah. Gue.udah bawain roti isi coklat nih. Mau ngga?"
Ia mengusap air kepedihan yang menetes di raut wajah ku. Mata nya berlinang menatap ku. Ia mengeluarkan sekotak wadah yang berisi roti coklat buatannya.
"mau lah. Pas banget aku juga laper. Hehe"
"nih rotinya"
Ia menyodorkan sekotak wadah berisi roti itu di hadapan gue. Gue tak menggubris nya. Karena gue ingin mengode nya, agar gue dapat suapan pertama darinya.
"buruan ambil"
"reyy!!"
"Reybong!"
"apasii sayang"
"sayang sayang. Sejak kapan lo se sosweet ini ke pacar lo sendiri?"
"sejak hari ini, tempat ini, dan detik ini."
"yodah, buruan gih di makan."
"suapin dong"
"manja bangett siiii"
"yaudah kalo ngga mau, aku minta disuapin sama Cewe lain yah"
"hah? Yaudah. Tapi gue ngga mau ketemu lo lagi"
Ia ber ancang ancang untuk berdiri. Tetapi, niatnya itu ku hentikan dengan se genggam tangan yang mengunci pergelangan nya.
"iya iyaa. Maaf, bercanda doang kok. Udah buruan, suapin. Udah demo ni cacing nya di lambung"
Ia tampak tertawa kecil dengan menatap tajam mataku. Ia kembali duduk untuk kedua kalinya, di bangku yang sama.
"yaudah. Buruan mangap. Aaaaaaaaaaa"
Secuil roti mendarat di mulut gue. Itu yang ku rindukan. Sandy tampak begitu manis menatap ku. Seperti ingin ku makan si Sandy itu.
"san"
"hm"
"mama kamu ngidam apaan si? Anak nya bisa se manis ini. Saking manisnya, rasa ingin memakan makin meronta"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendu untuk Sandy (END)
Teen FictionHargailah, yang selalu ada dan selalu bertahan. Buat dia selalu aman bersamamu. Buat dia percaya padamu. Semua itu, akan terasa jika kehilangannya. Putih Abu penuh kenangan. Tetapi, semua itu tak akan terulang seperti dulu. Jangan sekedar singgah...