"San.. Aku bikinin kamu Bubur Ayam. Tadi habis dari Kantor polisi aku balik sebentar buat bikin bubur sama Jus. Kayak nya sih enak, tadi aku lihat di internet rate nya 4,7. Cuma buat bikin bubur Ayam nya.."
Selain membuatkannya bubur Ayam dan Jus, Aku mengambil kesempatan untuk membawa barang - barang yang aku butuhkan. Agar semua urusan ku dapat selesai dengan bersamaan.
"aku suapin?"
Ia mengangguk sebagai jawaban. Aku tak ingin mengeluh kepadanya walaupun tangan ku sangat sakit sekarang.
Raut nya berubah setelah suapan pertama.
"Enak!.. Enak banget! Oh iya, kamu ngga makan?"
"n-gga. Anu, e-mm, aku lagi diet San. Sebenernya faktor utamanya mager sih mau keluar beli makanan. Mendingan besok pagi aja."
"Jangan gitu.. Kamu mau sakit? Kalo kamu sakit, siapa yang bakal bantu aku nanti? Siapa yang bisa aku ajak ngobrol kayak gini?"
"Jangan bilang gitu.. E-mm, aku makan 2 buah apel aja ya. Yang penting kan perut nya keisi. Ya kan?"
Ia hanya berdehem sembari mengunyah bubur yang sudah lembut itu.
Setelah ia menghabiskan semua makanan nya, aku menyuruh nya untuk tidur karena kondisi nya saat ini sedang tidak baik.
Aku memutuskan untuk mengerjakan Pekerjaan kantor ku yang sudah mulai menumpuk. Dan juga aku meminta perpanjangan waktu cuti karena harus menjaga Sandy sekitar 5 hari sampai 1 minggu disini.
***
Hari ini, hari terakhir ia berada di sini. Kondisi nya sudah pulih, tapi itu tidak merubah total pada kondisi kakinya. Kakinya masih mengalami lumpuh. Tapi aku yakin seiring berjalan nya waktu, ia bisa berjalan dengan normal kembali.
Aku keluar dengan perasaan lega, tenang dan senang. Hari ini hari terakhir aku di Inggris. Sedih dan senang, itu perasaan yang aku alami sekarang. Besok aku sudah harus kembali ke USA. Dengan nya.
Aku menikmati perjalanan - perjalanan ini. Aku juga senang melihatnya sangat ceria. Keadaannya sekarang tidak menjadikannya seseorang yang lemah. Justru menjadikannya Pribadi yang lebih kuat walaupun harus melalui proses yang sangat menyiksanya.
Aku sangat sangat lega saat aku sudah kembali ke penginapanku. Suasana yang masih sama, dapat aku rasakan lagi sekarang. Hari ini kegiatanku mengemasi barang - barang ku yang super banyak dan super merepotkan. Rasanya ingin ku buang saja semua barangku.
Tak terasa sekarang sudah pukul 19.12. Aku akan berangkat dari penginapan ke bandara kurang lebih sekitar pukul 08.30. Aku juga sudah memesan tiket pesawatnya kemarin. Semoga tidak ada kendala apapun nanti.
Aku melihat Sandy yang sangat amat tegang karena sedang menonton Film Horor.
Aku menghampirinya dan memeluknya yang sedang terduduk di sofa.
"Astagaa.. Kamu kenapa? Ada masalah?"
Aku selalu melakukan ini jika bersama Bunda. Entah kenapa, dua perempuan itu mempunyai vibes yang sama. Sama - sama Perempuan tangguh dan perempuan kuat.
I don't know, aku selalu berpikir tidak akan ada Wanita yang tangguh dan kuat di zaman sekarang. Tapi sekarang aku telah menemukan jawabannya. Bahkan Wanita itu Wanita Langka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendu untuk Sandy (END)
Teen FictionHargailah, yang selalu ada dan selalu bertahan. Buat dia selalu aman bersamamu. Buat dia percaya padamu. Semua itu, akan terasa jika kehilangannya. Putih Abu penuh kenangan. Tetapi, semua itu tak akan terulang seperti dulu. Jangan sekedar singgah...