"oh iyaa san, kamu sebenernya udah kerja, atau baru cari kerja sii?"
"aku sementara kerja di cafe deket rumah akhir - akhir ini. Setidaknya, bisa buat biaya kehidupanku selama beberapa hari."
"oohh.. Oh iyaa, btw adaa lowongan ngga di cafe tempat kamu kerja itu?"
"sebenernya ada, tapi gue pikir lu ngga berminat. Selera lu kan yang High Class bruh!"
"halahh. Gue yang penting sekarang bisa dapet duit buat gue tabung dulu. Mau kerja dimanapun itu, yang penting halal."
"kenapa ngga nyoba di perusahaan aja? Setau gue di daerah sini ada kok yang butuh Manager."
"serius??? Syarat nyaa apa aja?"
"di Eropa, pekerjaan itu ditentuin dari skill/kemampuan. Mau kamu lulusan SMA pun, kalo skill kamu di bidang itu yaa Insya Allah keterima. Tapi, untuk info yang lebih jelas, mending lu langsung dateng aja ke kantornya. Cuma di sebrang sana doang."
"ohh, gitu. Gue malah baru tau dong. Okelahh, gue kesana sekarang aja. Apa lu mau temenin gue?"
"h-haa? Temenin lu? Ngapainn? Gue masih ada kerjaan."
"kerjaan apaan?"
"kerjaan rebahan"
Jawab nya dengan santai, tetapi menggemaskan.
"halahh, udah ayolahh temenin gue sebentarr aja. Yahh!!"
Aku meletakan Cup Es krim itu pada samping bangku yang aku duduki sedari tadi. Dengan segera aku langsung menggenggam tangan sandy agar segera ikut dengan ku. Kalau tidak begitu, ia pasti sudah kabur sekarang.
"e-eehhh ngapainn tarik - tarik tangan guee?!!"
"udah ayoo.. Kalo nanti - nanti, gue yakin lu kabur ninggalin gue"
"kek bocil aja lu! Udah gedhe juga, masih suruh temenin. ckk, yaudah ayoo buruan!! Guw ngga mau lama - lama nungguin lu!"
"nahh gitu dongg! Good Girl!"
Aku mengacak - acak puncak kepalanya dengan lembut.
"good Girl good girl, dari dulu emang gue good girl!"
"iya deh iyaa"
***
Sedari tadi, ia menungguku diluar pintu sembari memasang wajah Bad moodnya saat aku memasuki kantor yang cukup besar itu. Layak saja dia seperti itu, tadi saja aku selalu membuatnya kesal. Tapi aku senang, jika ia kesal begitu. Wajahnya sangat menggemaskan!
"hei san"
"hm?"
"udah selesai nih! Besok gue test. Temenin yah!"
Ia membulatkan matanya menatapku. Raut kesal menyelimur padaku. Sedikit mengerikan, tapi tetap menggemaskan!
"hei kenawhy?"
"masih nanya kenawhy kenawhy! ini ni, ciri - ciri orang ngga ada dosa!"
"lu besok bisakann test sendiri? Jangan bikin darah tinggi dehh!"
"ngga bisa sann.. Kaki gue sakitt"
Rengek ku saat aku mencoba membohonginya pasal kakiku yang sakit ini. Aku hanya ingin ia menemani ku saja.
"ohh, sakit yah?"
Aku mengangguk sembari memandang rautnya yang tak sabar ingin menampolku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendu untuk Sandy (END)
Teen FictionHargailah, yang selalu ada dan selalu bertahan. Buat dia selalu aman bersamamu. Buat dia percaya padamu. Semua itu, akan terasa jika kehilangannya. Putih Abu penuh kenangan. Tetapi, semua itu tak akan terulang seperti dulu. Jangan sekedar singgah...