Taeil menutup bukunya setelah selesai mengerjakan semua tugasnya. Ia mengusap wajahnya dan memejamkan matanya sebentar.
Cklek
Johnny memasuki kamar dan melihat Taeil yang sepertinya tidur dikursi. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan menepuk bahu Taeil pelan.
"Bangun kak, tidur di kasur kalau udah ngantuk," ucap Johnny membuat manik Taeil terbuka. Ia mengangguk dan bangkit dari kursi. Taeil melirik jam dinding yang menunjukkan pukul satu malam.
"Kau dari mana?" tanya Taeil.
"Mencari Jeno, dia gak ada kabar daritadi."
"Sudah ketemu?" tanya Taeil lagi.
"Belum, mungkin saja dia pulang ke rumahnya. Besok kita akan menghubunginya lagi," jelas Johnny membuat Taeil mengangguk.
"Segera cuci muka lalu tidur, besok ada ujian jangan sampai telat!" seru Taeil sebelum tidur.
Johnny mengangguk dan melepas jaketnya. Ia mendudukan diri di kursi belajar sambil mengusak surainya kesal.
"Ten!"
"Iya kenapa kak?"
"Aku mau ngomong sesuatu ke kamu," ucapnya membuat Ten terdiam.
"Ngomong aja kak, gak usah malu-malu kaya baru kenal aja."
"Sebenarnya kakak-"
Tringg
Ten mengalihkan pandangannya ke arah ponsel. Johnny yang penasaran ikut melihat isi pesan dari Taeyong.
"Kita cari Jeno dulu yah kak, nanti kita bicara lain kali. Aku kesana kakak kesana bye!" Ten pamit dan berlari ke arah berlawanan meninggalkan Johnny yang hanya diam menatap punggung kecil Ten yang menjauh.
"Gagal lagi ck, gue curiga kalau misalnya gue jadi ngutarain perasaan gue apakah dia juga nolak? Gue jelek banget ya?" monolog Johnny tanpa tahu bahwa Taeil mendengar ucapannya.
***...***
Jeno menoleh saat ada yang menepuk bahunya dari samping. Ia melirik sinis sosok itu namun sepertinya dia gak peduli dan malah mendudukan dirinya di samping Jeno.
"Pintu gerbang udah tutup, lu harus tanggung jawab," ujar sosok itu.
"Itu salah lu sendiri, ngapain keluar jam segini ck."
"Gue nyariin lu, Jen Jen lu kaya cewe aja habis ditolak langsung kabur dan lagi-"
"Ck gue kaya gini gara-gara Renjun sama Chenle curiga kita pacaran, jadi ini semua salah lu!" sinis Jeno kepada orang itu alias Haechan.
"Kalau kita gak pacaran kenapa lu gak pulang aja lagipula mereka udah tahu kok kita gak ada hubungan spesial."
"Gue belum siap ketemu Nana, mendingan lu pulang!" usir Jeno.
"Cemen banget lu Jen, ditolak terus sembunyi gak gentle banget ck," ujar Haechan membuat Jeno berdecih.
"Heh coba lu diposisi gue, ditolak terus dituduh pacaran sama lu. Dimana-mana manusia itu butuh waktu sendiri buat ngalihin pikiran makanya gue gak pulang. Lu mau gue pukul Chenle sama Renjun hah?" gas Jeno membuat Haechan terdiam.
"Jadi sampai kapan duduk disini? Lu mau bergadang. Besok kita ada uji-"
Grep
Haechan tersentak saat Jeno menarik tangannya untuk berdiri. Ia menatap bingung Jeno yang mengotak-atik ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship NCT [SELESAI]
FanfictionKau pikir aku peduli? Tidak! Disclaimer : Cerita ini hanyalah Fiksi. Cast adalah milik SM dan Tuhan, sekian. Berisi persahabatan para anak anak NCT selama 3 tahun tinggal bersama-sama. Suka duka yang mereka lewati membuat mereka sadar bahwa kenang...