Johnny merangkul Yuta dan membawanya kehadapan Taeyong dan Taeil yang sedaritadi menunggu mereka. Yuta hendak menepis namun Johnny tetap menahannya dan memaksanya duduk tempat di depan Taeyong seperti waktu itu.
"Yuta jangan keras kepala!" tegur Johnny.
"Lu waktu itu bilang kalau kita teman kan?" tanya Taeyong tiba-tiba membuat Yuta menatapnya.
"Iya memang kan? Tapi semua itu rusak karena lu yang pengecut," jawab Yuta membuat Taeyong menahan amarahnya.
"Maaf, semua ini karena gue. Coba aja kalau gue gak ngomong gitu ke kalian pasti kita semua baik-baik saja. Waktu itu pikiran gue gak bisa mikir jernih, Yuta seharusnya lu salahin gue bukan Taeyong," jelas Taeil menatap bersalah ketiga temannya. Mereka bertiga terdiam, Yuta mengacak surainya frustasi.
"Gue gak mau menghindar lagi, kita berempat saling maaf-maafan aja deh, kasihan anak-anak jadi canggung gara-gara kita," kata Johnny sambil merangkul Taeil. Ia menatap ke arah Yuta dan Taeyong yang masih saling pandang.
"Yuta jangan egois!" tegur Johnny. Taeyong menghela nafasnya, ia mendekati Yuta dan merangkul temannya itu.
"Gue minta maaf soal waktu itu, kalau lu merasa gue belum pantas dimaafin pelan-pelan aja, semua tergantung di lu yuta," jelas Taeyong.
"Gue tahu gue salah, tapi gue merasa paling bersalah di antara kalian. Pikiran gue emang gak dewasa, bicara seenak jidat gue aja, seharusnya gue kan yang minta maaf? Gue minta maaf," ucap Yuta membuat ketiganya terdiam sejenak.
"Gak Yuta, disini yang salah kita semua kok, sekarang kita temanan lagi kan?" tanya Taeyong dengan senyum ramahnya.
"Nah, gini dong baru teman gue." Johnny menatap Taeyong begitu juga sebaliknya yang tersenyum misterius tanpa Yuta dan Taeil ketahui.
"Johnny, sekarang cuman lu yang netral. Gue mohon bisa gak lu bawa Yuta kesini?" tanya Taeyong membuat Johnny menatapnya bingung.
"Kalian mau ribut lagi?"
"Engga kok, gue mau minta maaf sama kalian. Ngomong-ngomong sama Kak Taeil tenang aja gue udah panggil dia. Bisakan lu bawa Yuta?" mohon Taeyong dengan puppy eyesnya. Johnny tersenyum lalu berdiri dari duduknya.
"Demi persahabatan kita, gue bakal bawa Yuta kesini. Gue salut Tae sama lu. Lu tunggu disini oke?"
"Oke!"
"Berarti kita udah baikan nih? Sekarang waktunya fokus belajar yey!" ucap Johnny bersemangat.
"Gaya lu belajar, udah ah ayo pulang!" ajak Taeil yang diangguki Yuta dan Taeyong.
"Eh tungguin gue!"
****
Shotaro menghampiri Haechan dan Jeno yang sibuk bermain Game, ia duduk tepat di depan mereka sembari menatap keduanya penasaran.
"Teman-teman aku boleh gabung gak?" Jeno mendongkak dan tersenyum tipis.
"Yoi boleh banget, yakan Hyuck?" Jeno menyenggol bahu Haechan yang fokus menatap ponselnya.
"Iya-iya, cepat masuk!" Shotaro pun tersenyum dan mulai memainkan game di ponselnya.
Disisi lain Yangyang dan Renjun sedang mengerjakan tugas bahasa korea yang belum mereka selesaikan sedangkan Jaemin, Jisung dan Chenle menonton TV. Xiaojun sedang di kamar dan baru saja Hendery keluar bersama Ten. Sungchan yang baru saja turun dari lantai dua langsung menghampiri tiga orang yang sedang menonton TV.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship NCT [SELESAI]
FanfictionKau pikir aku peduli? Tidak! Disclaimer : Cerita ini hanyalah Fiksi. Cast adalah milik SM dan Tuhan, sekian. Berisi persahabatan para anak anak NCT selama 3 tahun tinggal bersama-sama. Suka duka yang mereka lewati membuat mereka sadar bahwa kenang...