"Kak Yuta?"
Jaehyun yang melihat Yuta dan Mark segera menghampiri keduanya dan mengenggam tangan Mark erat.
"Kak Jaehyun? Kalian ngapain?" tanya Mark merasa risih karena kedua orang itu mengenggam tangannya.
Yuta yang baru sadar dengan cepat melepaskan genggamannya. Tanpa bicara ia pun langsung pergi dari hadapan Mark.
"Kok?"
"Dia emang gak jelas Mark biarin aja!"
"Hm, terus kenapa Kakak masih megang tangan aku?" tanya Mark sambil menatap wajah tampan Jaehyun yang tersenyum. Jaehyun mendekatkan wajahnya pada Mark membuat Mark memundurkan langkahnya. Sebelum Jaehyun mendekatkan lagi wajahnya sebuah buku mendarat dikepalanya.
Bugh
"Aish, shit!" Jaehyun dengan wajah kesalnya menoleh mendapati Doyoung yang kini bersedekap dada menatapnya tajam.
"Lu lagi? Kenapa sih?" Jaehyun mengusak surainya kasar. Mark yang melihat keduanya ingin adu mulut lagi pelan-pelan melangkah mundur tanpa melihat jalan di belakangnya.
Bruk
"Aduh!" cicit Mark ketika kepalanya tak sengaja terbentur sesuatu dibelakangnya. Saat ia menoleh ia mendapati Lucas yang nyengir. Mengetahui itu Lucas Mark segera membawanya pergi.
"Eh? Mau kemana?" tanya Lucas bingung.
"Dah ikut aku aja!"
Jaehyun yang melihat keduanya pergi mendengus kesal.
"Kenapa sih lu suka ganggu gue? Suka lu yah?" Doyoung memasang ekspresi muntahnya.
"Ogah banget, lu tuh gila apa gimana? Ngapain lu mau cium Mark? Ah, jangan-jangan hmpt-" Dengan cepat Jaehyun membekap mulut Doyoung dan menatapnya tajam.
"Jangan salah paham yah! Gue tuh sebenarnya cuman mau bisikin sesuatu sama Mark," ucap Jaehyun. Doyoung menyingkirkan tangan Jaehyun dari mulutnya.
"Gak usah bohong deh, kalau suka bilang gak usah sok dingin gitu," sindir Doyoung.
"Terserah, ngomong-ngomong lu mau kemana rapi gini?"
"Kepo lu!" Doyoung meninggalkan Jaehyun yang menatapnya penuh tanya.
"Padahal dikit lagi gue berhasil, coba aja si kelinci bongsor itu gak ada!"
Lucas menatap Mark bingung yang sedaritadi mondar-mandir tidak jelas. Sekarang mereka ada di balkon kamarnya Lucas dan Kun.
"Kenapa sih Mark?"
"Eum, gak papa." Lucas mengangguk lalu mengalihkan pandangannya ke ponselnya.
"Lucas!"
"Iya kenapa?" tanya Lucas menatap Mark lagi.
"Kamu mau gak jadi pacar pura-pura aku?"
****
Doyoung menatap Kakaknya yang melambaikan tangannya, ia menghampiri sang Kakak lalu duduk didepannya.
"Kak makan dulu yah, aku lapar!" Doyoung langsung melahap makanannya membuat Gongmyung terkekeh. Ia mengusap surai sang adik sayang.
"Kamu sudah tumbuh besar hmm? Disana makannya teratur kan?" Doyoung mengangguk sambil sibuk mengunyah makanan dimulutnya yang penuh hingga membuat pipinya mengembung lucu.
"Tapi, kamu terlihat kurusan dari terakhir kita bertemu," ucap Gongmyung membuat Doyoung menurunkan sumpitnya.
"Hmm, lanjutin aja makannya!" Gongmyung langsung mengalihkan tatapannya kemakanan yang dia anggurin sedaritadi.
Doyoung menelan semua makanan yang ada dimulutnya setelah itu ia minum jus kesukaannya.
"Aku banyak tugas kak, jadi mungkin sangking pusing ngerjain tugas berat badan aku nurun," jelas Doyoung lalu kembali melahap makanannya.
"Begitu yah? Mau kakak bantu gak ngerjain tugasnya?" Doyoung menggeleng.
"Doyoung-ah Kakak mengajakmu bertemu hanya ingin mengatakan suatu hal, besok Kakak akan mengambil beasiswa ke Jerman," ucap Gongmyung membuat Doyoung kembali menurunkan sumpitnya.
"Bagus dong, lalu?" tanya Doyoung santai.
"Kamu gak marah?" tanya Kakaknya.
"Untuk apa? Bukankah itu kesempatan Kakak? Kalau aku jadi kakak, aku langsung terima tanpa pikir panjang. Aku izinin kok!" Gongmyung tersenyum lalu memeluk sang adik erat.
"Makasih Doyoung-ah!"
||||||||||||
Taeyong terbangun dari tidurnya, ia merasa haus dan keluar kamar untuk mengambil air mineral namun langkahnya terhenti ketika melihat kamar Doyoung dan Yuta yang sedikit terbuka.
"Tumben gak ditutup?" Taeyong menghampiri kamar itu dan melihat hanya ada Yuta yang tertidur sedangkan ranjang Doyoung masih kosong.
"Kemana lagi anak itu?" Taeyong menghela nafas lalu melangkah ke pintu utama. Ketika ia membuka pintu itu, tepat didepannya Doyoung berdiri hendak mengetuk pintu. Mereka saling bertatapan sebentar sebelum Taeyong mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Terima kasih!" Doyoung memasuki asrama dan langsung menuju kamarnya dengan Yuta. Taeyong menghela nafas lalu kembali menutup pintu asrama.
"Syukurlah!"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship NCT [SELESAI]
FanfictionKau pikir aku peduli? Tidak! Disclaimer : Cerita ini hanyalah Fiksi. Cast adalah milik SM dan Tuhan, sekian. Berisi persahabatan para anak anak NCT selama 3 tahun tinggal bersama-sama. Suka duka yang mereka lewati membuat mereka sadar bahwa kenang...