[12] Usai Ujian

1.7K 178 8
                                    

Taeil, Johnny, Taeyong, Yuta baru pulang dari ujiannya hari ini. Johnny merangkul Taeil menuju sofa lebar di ruang tamu sedangkan Taeyong duduk di sofa yang cukup sendiri. Yuta masih berdiri menatap ketiga temannya yang sudah mengistirahatkan tubuhnya.

"Kalian gak lapar? Masak dong Tae!" Taeyong mendelik tak suka.

"Masak aja sendiri sono!" pintahnya sembari memejamkan matanya.

"Yaudah gue aja yang masak tapi masakan Amerika mau?" tawar Johnny.

"Serah sih, yaudah cepat masak sono!" Johnny beranjak meninggalkan ketiganya. Setelah Johnny pergi Yuta duduk di sebrang Taeil.

"Kak!"

"Apa Yuta?"

"Kan ujian udah didepan mata,  Kakak bakal lanjut kuliah disini juga?" Taeyong yang tadi memejamkan matanya langsung membuka matanya ia tertarik dengan pembahasan Yuta kali ini.

Taeil menegakkan tubuhnya lalu menatap kedua orang yang lebih muda dengannya lembut.

"Kalau engga kenapa, kalau iya kenapa?" tanya Taeil membuat Taeyong dan Yuta saling tatap.

"Kalau iya kita bakal senang banget diasrama ini gak ada yang pergi dan terus ramai kaya biasanya. Walaupun telinga gue suka penggang dengar suara bocah-bocah tapi gue suka masa-masa ini," jelas Yuta membuat Taeyong tersenyum.

"Iya walaupun berisik gue sayang kalian  semua. Saat gue kesepian kalau dengar suara tawa kalian rasanya gue gak kesepian lagi. Gue udah nyaman dan gak bisa  ninggalin mereka semua," timpal Taeyong. Taeil menghela nafasnya.

"Kalau engga ngelanjut kuliah disini juga itu hak lu sih Kak, cuman Kakak yakin ninggalin kita semua disini?" tanya Taeyong.

"Eum, nanti deh gue pikirin lagi. Lagipula orang tua gue juga belum buka suara, gue mah ikut-ikut aja!"

"Eh kalian bertiga makanan udah jadi, kesini  cepatan keburu dingin!" tegur Johnny yang berdiri di perbatasan  antara ruang makan  dan ruang tamu. Taeil berjalan duluan disambut rangkulan Jhonny. Yuta beranjak meninggalkan Taeyong yang hanya bisa memijat pelipisnya.

"Sialan gue ngomong apaan tadi? Kalau misalnya Ayah nyuruh gue Kuliah di luar gimana? Bodoh banget sih lu Tae!"

****


Taeyong baru selesai mandi, ia menyelusuri  asrama mulai dari ruang tamu yang  ramai sama anak-anak kelas 1, ruang makan yang berisi anak-anak kelas 2, dan ruang tengah yang berisi campuran. Taeyong menghentikan langkahnya ketika tatapan matanya tak sengaja bertemu dengan Johnny dan adik sepupunya itu.

"Oyy, sini ngapain berdiri disitu?" Taeyong menghampiri Johnny lalu tersenyum ketika melihat adik sepupu temannya itu tersenyum padanya.

"Tadi gue cuman pada ngecek anak-anak aja. Siapa tahu ada yang keluar kan sebentar lagi gerbang ditutup kasihan yang diluar," jelas Taeyong membuat Johnny mengangguk.

"Daritadi sore Kak Jaehyun sama Kak Doyoung belum pulang Kak, aku tanya tapi mereka gak jawab mau kemana," jelas sepupu Johnny, Mark membuat Taeyong mengusak surainya kasar

"Benar-benar yah mereka  berdua, selalu aja gak seenaknya sendiri," kesal Taeyong. Ia tersentak ketika Johnny menggenggam tangannya.

"Sabar Tae, mungkin aja mereka benar-benar sibuk kalau misalnya gerbang ditutup mereka belum datang kita telpon mereka yah?" Taeyong mengangguk.

"Si Jaehyun sama Doyoung itu pacaran gak sih?" tanya Winwin yang daritadi ada disana cuman lagi main game bareng Renjun.

"Mana mungkin Doyoung mau sama si Jaehyun mereka berdua aja sukanya kelahi terus, bentar-bentar saingan, bentar-bentar gak ada yang mau ngalah, hapal banget deh gue!"

Taeyong duduk di sebelah Mark yang kini memainkan ponselnya mengabaikan obrolan mereka.

"Kamu mau hubungin Jaehyun?" tanya Taeyong yang dijawab dengan gelengkan kepala dari yang muda.

"Kalau Doyoung? Diakan udah anggap kamu adik kesayangannya juga?" tanya Taeyong lagi.

"Eum, pasti mereka masih sibuk soalnya tadi mereka kelihatan banget pengen lakuin hal yang penting," ucap Mark.

"Jangan-jangan mereka ngelakuin-" Jhonny mengantung ucapannya menatap Renjun, Winwin, Mark, dan Taeyong bergantian yang terlihat penasaran.

"Ngelakuin apaan? Otaklu mesum yah!" Tiba-tiba Taeil datang langsung mengeplak kepala Johnny.

"Apaan mukul-mukul kepala gue gitu? Nanti gue tambah bodoh gimana? Bulan mau tanggung jawab?"

"Memang Kak Johnny bodohkan?" celetuk Renjun.

Jleb

"Renjun gak boleh gitu ih!" tegur Winwin.

"Tapikan Renjun jujur, apa salah?"

"Udah-udah kalian para bocah tidur Kak Taeil mau bicara sama anak kelas  2!"  Renjun dan Mark mengangguk lalu meninggalkan ketiganya. Taeyong masih menatap punggung kecil itu.

"Kenapa? Tertarik sama Mark?" bisik Johnny membuat Taeyong tersentak.

"Engga, penasaran aja kalian beneran sepupuan?" Johnny mengangguk.

"Tapi kok lu bongsor banget sih?" celetuk Taeil membuat Taeyong tertawa.

"Bener banget, beda banget sama dia yang mungil!"

"Mana gue tahu, gak usah ngeledek gue napa masih mending gue bongsor kalau lu?"

"Bogel!" celetuk Taeyong.

"Awokawokawokawok sialan yeh Taeyong kalau ngomong suka bener," ucap Johnny sambil tertawa terbahak-bahak, dasar receh.

"Apado Gwenchana!"

******








"Tukan kita telat lu sih banyak bacot!"

"Kan lu main curang!"

"Curang apanya curut, lu aja yang gak mau ngakuin kalau lu kalah gue lempar juga lu kekandang singa."

"Njir yah lu!"










TBC


29 Maret 2020

Relationship NCT [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang