Bel pulangan berbunyi, anak-anak kelas 10 dan 11 diperbolehkan pulang sedangkan anak kelas 12 masih harus mengikuti bimbingan belajar untuk menghadapi Ujian akhir tahun.
Mark menutup pintu kelas ketika semua anak dikelasnya keluar. Tak lupa ia kunci kedua pintu depan dan belakang kelasnya. Saat ia membalikkan tubuhnya ia terkejut ketika Injoon berdiri tepat di belakangnya.
"Mau pulang bareng Mark?" Mark mengusap tengkuknya canggung seraya tersenyum tipis.
"Maaf Renjun-ah aku ada pertemuan di Club Taekwondo," jelasnya membuat Renjun memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya.
"Kalau begitu aku ikut, sekalian nanti mendaftar jadi anggota kalian," ucap Renjun membuat Mark pasrah lalu mengangguk.
"Baiklah terserah, ayo ikuti aku!" Keduanya melangkah menuju ruangan ekstrakulikuler bersama.
Haechan yang daritadi mencari Renjun menyipitkan matanya ketika melihat Renjun dan Mark berjalan bersama. Ia berlari mengejar mereka lalu menepuk bahu keduanya.
"Mau kemana? Kenapa tidak pulang?" tanyanya. Renjun melepaskan tangan Haechan yang bertengger dibahunya.
"Tadinya aku mau Eskstrakulikuler terus Renjun katanya mau ikut, kenapa Hyuck?"
"Ikut juga dong, biar Haechan lebih kuat gitu buat jagain kalian berdua ahay!"
"What? In your dream!" Renjun melangkah mendahului keduanya sedangkan Haechan hanya terkekeh.
"Lho terus Club musik kamu bagaimana? Katanya kamu jadi ketua pasti sibuk banget nanti mending jangan ikut dulu deh Hyuck. Nanti kamu kecapean," nasihat Mark yang membuat Haechan tersenyum.
"Aww senangnya dikhawatirin sama bebep!" Renjun yang berjalan di depan mereka hanya memutarkan bola matanya kesal.
"Lebay banget lu!"
"Renjun cemburu nih? Sini-sini Hyuckie peluk!" Haechan mensejajarkan langkahnya lalu memeluk Renjun dari samping.
"Apaan ih, lepas setan!"
"Gak mau, nanti Renjun ngambek lagi!" Bukannya melepas pelukan itu semakin erat. Mark yang ada dibelakang mereka hanya bisa tersenyum tipis.
"Jadi, kamu tetap mau ikut Hyuck?" tanya Mark lagi ia mulai mensejajarkan langkah lagi. Haechan melepaskan pelukannya pada Renjun lalu menatap Mark lagi.
"Kaya benar juga sih Mark, tapi gak papalah ikut sehari soalnya mau ada perlu ayang beb Injun," ucap Haechan sambil colek-colek Renjun yang langsung menepisnya kasar.
"Kurang ajar lu nyolek-nyolek gue, sana jauh-jauh lu!" Renjun mendorong Haechan membuat sang empu terdorong hingga Mark yang ada disebelahnya Haechan ikut terdorong kebawah. Keduanya terjatuh dengan Mark yang ada dibawah Haechan.
"What? Eh Mark maafin gue!" Renjun dengan kasar menjauhkan tubuh Haechan dari atas Mark lalu menarik tangan Mark untuk berdiri dan membantu membersihkan bajunya.
"Duh maaf sekali lagi gak lihat tadi habisnya si tengil ngangguin gue terus," ucap Renjun yang dibalas senyum sama Mark.
"Gak papa, lagipula gak sakit kok. Itu kayaknya Haechan yang sakit," ucap Mark sambil nunjuk Haechan yang mengerucutkan bibirnya kesal. Ia bangun sendiri terus kembali menghampiri keduanya.
"Kamu jahat banget sih sama aku."
"Bodo, siapa suruh tengil?"
"Tapi kasihan Mark yang kena, untung enak-"
Plak
"Aduh, kok dipukul sih Njun?" Iya tadi Renjun ngeplak kepalanya Haechan habisnya mulutnya kalau ngomong suka bener.gggg.
"Udah-udah diam, sekarang ayo pergi jangan bertengkar terus!"
•••••••
Jaehyun menyandarkan tubuhnya dibalik pintu ruangan Taekwondo, hanya ada dirinya sendiri disini yang lain sudah pulang daritadi karena dia sendiri yang menyuruhnya. Ia masih menunggu Mark yang tak kunjung datang, ia sungguh kesal bisa-bisanya Mark telat padahal Jaehyun sangat membutuhkannya tadi.
Cklek
Jaehyun kembali berdiri tegak lalu menatap datar adik kelasnya yang baru masuk bersama kedua temannya. Mark menatap bingung ruangan yang sepi itu lalu mengerjab polos.
"Kok sepi Kak?"
"Kamu telat, semuanya udah pulang."
"Yah Renjun maaf yah kayaknya minggu depan deh kamu mulai latihan," ucap Mark pada Renjun yang mengangguk-angguk saja.
"Haechan sama Renjun mau gabung? Eh Haechan lu kan udah ikut Musik ngapain kesini?"
"Serah Haechan dong Kak, kalau gitu kita pergi dulu yah Kak!" Haechan mengenggam tangan Renjun untuk mengajaknya pergi sedangkan Renjun menggenggam tangan Mark. Jaehyun menghela nafas lalu menarik tangan Mark untuk mendekat padanya.
"Kalian pulang duluan, Kakak mau bicara sama Mark dia tadikan ketinggalan rapat," ucap Jaehyun. Akhirnya keduanya mengangguk lalu pergi.
"Maaf Kak, tadi Mark harus nunggu teman-teman pulang semua baru nutup pintu kelas," ucap Mark sambil menunduk. Jaehyun menyentuh dagu Mark agar mendongkak menatapnya.
"Tidak apa-apa asalkan jangan ulangi lagi kesalahan kamu ini. Oh, iya Mark tugas kamu minggu depan mengumpulkan formulir penambahan anggota baru oke!"
"Iya Kak, Mark janji gak bakal telat kok," ucapnya. Jaehyun mengusap surai Mark gemas.
Ternyata emang Mark semanis ini kalau dilihat dari dekat.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship NCT [SELESAI]
FanfictionKau pikir aku peduli? Tidak! Disclaimer : Cerita ini hanyalah Fiksi. Cast adalah milik SM dan Tuhan, sekian. Berisi persahabatan para anak anak NCT selama 3 tahun tinggal bersama-sama. Suka duka yang mereka lewati membuat mereka sadar bahwa kenang...