Jungwoo menatap pulpen digenggamannya dengan seksama lalu beralih ke Lucas teman sebangkunya.
"Lucaseu!"
"Hm? Ada apa Kak?" tanya Lucas yang masih sibuk memainkan game di ponselnya. Jungwoo menghela nafas sebentar.
"Kamu sama Mark lagi merencanakan suatu hal kah?" bisik Jungwoo membuat Lucas terdiam. Ia mematikan ponselnya lalu menatap yang lebih tua dalam.
"Apakah Kakak mendengarnya? Atau hanya asal menebak saja?" bisik Lucas agar tidak ada siapapun yang mendengarnya.
"Sebenarnya kalau dibilang dengar sih tidak, kalau menebak yah aku menebak saja Caseu, jadi rencana apa yang akan kalian lakukan?" tanyanya penasaran.
"Tidak ada! Kakak salah lihat kali, aku kan sekarang memang lagi dekat dengannya, tidak ada yang kita rencanakan," jelas Lucas yang kembali lega.
"Tapi Lucas-"
Lucas memegang kedua bahu Jungwoo dan menatap sosok itu dengan mata bulatnya.
"Percaya deh, kalau kita berdua gak rencanain apapun Kak. Jangan curiga begitu ih, Kak Jungwoo yang Lucas tau itu selalu berpikir positif jangan buat Lucas mematahkan segala yang udah Lucas tau," ucap Lucas yang diangguki Jungwoo.
"Kalau gitu Lucas janji sama Kakak untuk gak merahasiakan apapun dari Kakak, apa Lucas bisa?"
"Lucas akan usahakan Kak!" Keduanya saling tatap dengan bibir yang melengkung keatas.
"Ekhem! Berasa dunia milik berdua!" tegur Kun dan Ten yang menghampiri keduanya.
"Jangan asal ngomong Fat upss!" Lucas dengan cepat menutup mulutnya ketika mendapat tatapan tajam dari Kun.
"Ampun ge, Lucas gak sengaja huhu!" ucap Lucas meminta ampun ketika Kun hendak melayangkan kepalan tangannya dikepala Lucas.
"Siapa juga yang mau mukul kamu hmm?" ujar Kun sembari mengusap surai kecoklatan Lucas.
"Kun baik banget yah," ucap Ten yang diangguki oleh Jungwoo.
"Kalau gue jadi Kun udah gue tampol si Xuxi eh Lucas salah nyebut maaf-maaf," ucapnya lagi.
"Ngomong-ngomong kalian penasaran gak?" ucap Winwin tiba-tiba yang sedaritadi diam.
"Penasaran soal apa?" tanya Jungwoo. Keempat anak itu fokus menatap Winwin yang sedang menangkup wajahnya dengan tangan.
"Kenapa Kak Yuta pindah tidur sama Doyoung? Padahal dia selalu sekamar sama Kak Taeyong, menurut kalian kenapa?"
"Mungkin Kak Taeyong ingin tidur sendiri kali, lagipula masih ada 1 kamar kosong jadi gak papa dong dia suruh Kak Yuta gak sekamar dengannya lagi," jelas Kun.
"Tapi, anehnya Kak Yuta gak mau tidur sendiri dan milih usir Ten dari kamar Doyoung," ucap Winwin.
"Eyyy, lagipula gue udah sekamar bareng Xiaojun udahlah gak papa. Salah gue sendiri baru datang ke asrama," jelas Ten.
"Kak Ten gak marah?" tanya Lucas.
"Marah kenapa? Lagipula mending sama anak baru tidurnya, memangnya kamu penasaran kenapa Winwin?" tanya Ten lagi.
"Apa mereka punya masalah yah? Apalagi mereka terlihat kurang dekat sekarang, buktinya tadi pagi Kak Yuta malah nyasar ke ruang Taekwondo padahal biasanya dia bakal sama Kak Taeyong, Winwin takutnya mereka ada masalah," ucap Winwin yang membuat keempatnya bingung.
"Semoga saja tidak, lagipula sejak kapan Winwin perhatian sama Yuta?"
"Eh? Bukan gitu! Karena Kak Yuta selalu baik ke aku jadi gak ada salahnya kan? Apa gak boleh aku baik sama dia juga? Lagipula Winwin kan berhak khawatirin siapa aja!"
"Kak Kun cemburu yah?" goda Lucas.
"Cemburu? Hahahahaha aku sama Winwin sepupuan Lucas!"
"Hahahahaha asal celetuk aja sih!" Kelimanya tertawa melihat Lucas yang salah tingkah. Setidaknya mereka bisa melupakan masalah Roommate yang rumit itu.
****
Jaehyun hendak menuju kelasnya namun langkahnya yang semula cepat ia pelankan ketika menatap kedua sosok didepannya. Ia berjalan pelan mengikuti keduanya.
"Tumben banget? Jangan-jangan mereka mau kelahi lagi?" monolog Jaehyun yang terus membuntuti keduanya. Langkahnya terhenti ketika salah satunya masuk perpustakaan dan satunya yang kembali melanjutkan langkahnya. Dengan cepat Jaehyun menghampiri sosok itu dan menyamakan langkahnya dengan santai.
"Tumben dekat dengannya, kalian sudah akur yah?" tanya Jaehyun yang tak digubris oleh sosok yang mirip kelinci itu.
"Doyoung-ah memangnya gue pernah jahat yah sama lu sampai gak suka gue segitunya?" tanya Jaehyun membuat langkah keduanya terhenti didepan koridor lapangan basket.
"Kok tiba-tiba ngomong gitu? Lu lupa Jae kita udah jadi rival sejak kelas 3 SMP dimana lu selalu jadi peringkat 1 dan juga selalu dapat apa yang lu mau, sedangkan gue-"
"Jadi karena itu? Yaudah gue gak usah belajar aja deh biar lu peringkat 1, bereskan?" ucapnya enteng.
"Lu ngeremehin gue? Dasar manusia songong, playboy cap kaki tiga! Gue gak perlu belas kasihan lu, gue yakin gue bisa jadi peringkat satu. Jadi, lu belajar aja gue yakin kali ini gue bisa ngalahin lu!" ucap Doyoung penuh tekat.
"Kalau lu menang, kita jadi temankan?" tanya Jaehyun membuat Doyoung menatap kearahnya.
"Lu sakit yah? Apa lu takut sama gue?" Jaehyun menghela nafasnya lelah. Kali ini ia mengabaikan ucapan si kelinci itu lalu meninggalkan Doyoung yang menggerutu karena diabaikan oleh Jaehyun.
"Kalau lu diam, gue anggap lu takut sama gue! Dasar Jaehyun penakut!" ujar Doyoung cukup keras melihat koridor itu terlihat sepi. Langkah Jaehyun kembali terhenti, ia menoleh kearah Doyoung yang lumayan dekat darinya.
"Terserah Kau!" Kali ini Jaehyun kembali melanjutkan langkahnya. Doyoung mendengus kesal lalu segera melanjutkan jalannya.
"Jaehyun sangat menyebalkan, awas saja Kau! Kali ini aku akan membuatmu menjadi peringkat 2!"
TBC
A/N :
Biar gue gak lupa Roommate mereka, gue tulis aja dah. Gue atur ulang aja biar gak bingung.1. Taeyong (Yuta Left) (Alone)
3. Taeil dan Johnny (Haechan Join & Left)
2. Yuta dan Doyoung (Ten left)
5. Kun dan Lucas
8. Ten dan Xiaojun
4. Winwin dan Jungwoo
7. Jaehyun dan Haechan(Mark left)(Haechan Join Again)
10. Mark (Alone)
6. Jeno dan Jaemin
12. Renjun(Alone)
9. Hendery dan Yangyang
11. Chenle dan Jisung
13. (Empty)Ini biar gampang gue ingat, jadi gak linglung lagi kalau lagi gibahin masalah Roommate :v
17 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship NCT [SELESAI]
FanfictionKau pikir aku peduli? Tidak! Disclaimer : Cerita ini hanyalah Fiksi. Cast adalah milik SM dan Tuhan, sekian. Berisi persahabatan para anak anak NCT selama 3 tahun tinggal bersama-sama. Suka duka yang mereka lewati membuat mereka sadar bahwa kenang...