[11] Bola Basket

2K 186 13
                                    

Johnny mengusap surainya kasar. Sedari tadi hanya bisa melihat Winwin dan Yuta yang sedang berdebat entah soal apa. Yang lain sedang pergi hanya tersisa dirinya yang gabut menatap kedua manusia ini.

"Jadi kamu mulai suka sama Kun? Winwin kamukan tahu aku suka sama kamu," kata Yuta  sambil memegang bahu Winwin erat namun dengan kuat juga Winwin menepisnya.

"Tapikan Kak Yuta tahu kalau aku sukanya sama yang imut-imut kaya marmut bukan singa kaya Kakak, pokoknya jangan larang aku lagi buat dekatin Kak Kun lagipula Kakak gak berhak larang-larang aku, kitakan gak ada hubungan!" Johnny duduk di depan mereka. Menatap Yuta yang mulai mengalah akan Winwin.

"Oke kalau gitu, jangan datang ke gue kalau ada apa-apa, gue yakin pasti lu masih butuh gue!" Yuta meninggalkan ruangan menyisakan Winwin dan Johnny yang duduk bersama.

"Winwin!"

"Ada apa Kak?"

"Kamu yakin suka sama Kun?  Kakak kira sukanya sama Yuta secara diakan selalu ada disisimu," ucap Johnny.

"Kak Kun itu sepupu aku! Aku salah lebih milih sepupu aku dibanding Kak Yuta yang cuman teman aku? Lagipula salah sendiri salah paham!"

"Astagfirullah kok gue baru tahu?"

"Kakak mah mainnya sama sesepuh terus gimana mau tahu urusan anak muda hahahahaha, udah ah bubay!" Jhonny melongo ketika melihat Winwin meninggalkannya. Perasaan Winwin cepat sekali belajar bahasa korea. Dia jadi banggakan.

****

Yuta memantulkan bola basketnya dengan malas menatap ring basket yang cukup tinggi di depannya. Sungguh dia kesal dengan Winwin tadi. Saat ingin memasukkan bola ke ring gerakannya terhenti ketika mendengar suara di belakangnya.

"Ayo main Kak!" Yuta  menoleh menatap adik kelasnya itu sangsi.

"Emang kamu bisa? Kamukan anak Taekwondo," ucap Yuta sembari menatap yang lebih muda dari bawah hingga atas.

"Bisa dong, basket itu permainan kesukaan Mark dari kecil Kak. Ya walaupun tinggi Mark segini-gini aja tapi Mark dijamin bisa kok, ayo main!" Yuta tersenyum miring.

"Tapi ada hukuman buat yang kalah kamu setuju gak?" Anak itu atau si Mark mengangguk lalu tampak berpikir begitu juga Yuta.

"Yang kalah traktir makan selama seminggu!"

"Deal!" Keduanya bersalaman. Yuta mulai memantulkan bola basketnya seraya menatap Mark yang siap menghalangi bola itu masuk ke Ring.

"Hei, anak kecil dengan tinggimu yang seperti itu aku yakin akan mengalahkanmu!"

"Jangan meremehkan anak kecil paman Nakamato!"

"Anjir ganteng gini dibilang paman untuk manis di bocah kalau engga dah gue sleding daritadi!" batin Yuta kesel.

Yuta mulai berlari menjauh dari Mark yang dengan cepat menyusulnya menepis bola basket yang hendak masuk kedalam ring.

Bruk

***

"Kamu juga salah Winwin-ah kasih tahu ke Kak Yuta kalau kita cuman sepupuan gak boleh gitu ih diakan suka sama kamu," nasihat Kun membuat Winwin mengerucutkan bibirnya kesal.

"Gak mau ah salah sendiri salah paham cuman karena aku cium pipi Kakak kemarin," katanya sambil merangkul Kun yang sibuk mengerjakan tugas di Laptopnya.

"Kenapa kamu mau rahasiain kalau kita  keluargaan? Kamu malu punya sepupu kaya aku?" Winwin menggelengkan kepalanya.

"Gak gitu Kak, ya cuman pengen mereka tahu dengan sendirinya lagipula merekakan pintar dan biasanya Kak Yuta pasti bakal nangkap dengan cepat masa sih giliran sama aku dia gak peka?"

"Ribet banget, udah sana minta maaf. Tadi Kakak lihat dia di lapangan basket. Sana pergi ganggu aja kamu!" Winwin berdecak lalu beranjak keluar dari kamar Kun dan Lucas.

"Ada-ada aja sih Winwin!"

***

Bruk

Mark tersandung Kaki Yuta yang berdiri di sampingnya sontak saja membuat mereka jatuh bersamaan dengan tubuh Mark menimpa Yuta yang dibawahnya. Yuta  dan Mark membulatkan matanya terkejut dengan posisi mereka dimana lutut Mark hampir mengenai ekhem hampir. Sedangkan Yuta reflek menahan pinggang Mark diatasnya.

"Kalian ngapain?"

Mendengar suara itu Yuta segera mendorong tubuh Mark ke samping hingga tubuh anak itu terguling dan lututnya tergores semen yang timbul di lapangan itu.

"Jangan salah paham Winwin ini gak seperti  yang kamu lihat!" Yuta bangkit lalu mendekati Winwin yang menatapnya sinis. Di belakang Winwin ada Jaehyun adik  kelasnya yang menatap ke belakang tubuhnya.

"Lu apain Mark Kak? Sampai lututnya tergores gitu," ucap Jaehyun membuat Yuta menoleh lalu menepuk jidatnya ia kembali menghampiri Mark yang masih di bawah.

"Bangun eh ngapain  masih disitu sih? Kotor tahu!" dingin Yuta membuat Mark beranjak terus menatap kesal yang lebih tua.

"Sakit tahu Kak main lempar orang sembarangan!"

"Sorry gak sengaja," ucapnya lagi. Ia menoleh ke arah Winwin dan Jaehyun yang sudah ada di depannya. Dilihatnya Jaehyun yang membawa tangan kanan Mark ke bahunya, memapah Mark untuk pergi dari lapangan basket itu.

"Kak!"

"I-iya ada apa Win?"

"Lu modus yah Kak, dasar playboy!"

"Eh engga salah paham tadi itu sebenar-"

"Bacot! Udah ah pokoknya jangan ketemu Winwin selama satu minggu, Winwin gak  mau ketemu Kakak!" Winwin pergi meninggalkan Yuta yang mengusak surainya kasar.

"Sialan lu pada!"

TBC

Edisi gemas banget sama Yumark di Weekly Idol pas Part yang Yuta disuruh milih siapa yang paling manis hari ini huhu dan dia langsung meluk Mark dari belakang huhu. Minggu depan mereka bakal ada moment lagi yang di jendela itu gak sabar gue! Maaf yeh Yuwin shipper 😆😆😆

23 Maret 2020

Relationship NCT [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang