Jeno menarik tangan Jaemin menuju Taman Sekolah. Jaemin yang kebingungan hanya bisa pasrah mengikuti langkah kaki temannya itu. Setelah sampai Jeno mendudukan Jaemin di bangku Taman.
"Kenapa Je?" tanya Jaemin bingung. Jeno menelan salivanya susah payah dan menatap Jaemin dengan gugup membuat Jaemin semakin bingung.
"Jeno-ya kamu mau bilang apa?" tanya Jaemin lagi.
Cup
Mata Jaemin terbuka lebar ketika bibir Jeno mengecup pipinya. Jeno dengan cepat menjauh dari Jaemin yang masih terbeku.
"Nana, gue udah gak tahan pengen bilang kalau gue suka sama lu. Maaf terlalu-" Jaemin menyuruh Jeno diam, ia menatap Jeno dari bawah ke atas tidak percaya.
"Jeno, bukannya aku mau nolak tapi sebenarnya aku suka sama-"
"Kak Jaemin, temanin Jisung ngedance, kakak udah janjikan," ujar Jisung yang tiba-tiba menghampiri mereka. Jaemin melirik Jeno yang terlihat kecewa. Jaemin menepuk dua kali bahu Jeno sebelum pergi bersama Jisung. Jeno mengusak kasar surainya serta memukul-mukul keningnya kesal.
"Kalah mulu gue sama Jisung, apa jangan-jangan Jaemin suka sama Jisung?" monolognya.
[][][][][][][][][][][][][][][][][][][][]
Jaemin tersenyum ketika melihat Jisung yang begitu enerjik menggerakkan tubuhnya ke sana kemari. Begitu juga Shotaro yang menari bersamanya. Senyum Jaemin luntur ketika mengingat Jeno yang mencium pipinya, tanpa ia tahu pipinya merona merah. Jisung yang melihatnya di balik cermin dengan cepat menegok ke arah Jaemin yang melamun. Shotaro yang mengetahui Jisung menghentikan gerakannya ikut mengikuti arah pandang Jisung.
"Kenapa Ji? Tumben banget perhatiin Jaemin?" tanya Shotaro penasaran namun Jisung hanya menggelengkan kepalanya dan meninggalkannya sendiri di tengah ruangan untuk menghampiri Jaemin yang masih melamun, melihat itu Shotaro menggelengkan kepalanya dan lanjut menari sendiri.
"Kak, lagi mikirin apa sih?" tanya Jisung membuat Jaemin tersentak dan menggeleng kaku.
"Oh, iya tadi Kak Jeno ngomong apa?" tanya Jisung sambil mengambil minumannya.
"Bukan apa-apa, cuman basa-basi aja," jelas Jaemin membuat Jisung mengangguk dan berpura-pura untuk acuh. Perlu kalian tahu, Jisung mendengar semuanya tapi dia memilih diam lagipula dia gak ada urusan dengan kedua teman sekelasnya ini.
"Kak, aku dapat kabar kalau ada perlombaan mewakili sekolah untuk dance, kita kurang 2 orang nih soalnya minimal timnya 4 orang," ucap Jisung tiba-tiba membuat Jaemin tersenyum senang.
"Gimana nanti kita bicarain sama yang lain? Kayaknya Mark sama Jeno bisa masuk deh," jawab Jaemin antusias tapi Jisung menggelengkan kepalanya membuat Jaemin menatapnya bingung.
"Jangan Jeno, gimana kalau Kakak aja?"
"Eh, tapi Jeno lebih bagus lho. Kamu tahukan kalau aku ini mageran orangnya, yang lain aja."
"Ayolah kak, kapan lagi kita sama-sama?" Jisung menatap Jaemin yang mengusap surainya.
"Nanti Kakak pikir-pikir lagi," ucap Jaemin membuat Jisung tersenyum tipis. Shotaro menghampiri mereka dan duduk di samping Jaemin.
"Tapi kalau dilihat-lihat Jeno dancenya bagus, kenapa gak mau dia gabung Ji?" tanya Shotaro penasaran.
"Ya gak papa, lagipula Kak Jaemin juga bagus kok," jawab Jisung membuat Shotaro menghela nafasnya.
"Oke deh, satunya Mark kan? Tapi kalau dia gak mau ajak Jeno." Jisung mengangguk, mereka membereskan semuanya sebelum keluar dari ruang latihan.
***
Renjun dan Haechan menatap Jeno yang terlihat melamun sedari tadi. Tidak biasanya Jeno diam aja, diajak main game tidak mau, di ajak ke kantin juga tidak mau.
"Menurut lu dia kenapa Hyuck?"
"Mungkin di tolak Jaemin? Gak tahu juga gue," jelasnya membuat Renjun terkejut.
"Serius Jeno suka sama Jaemin? Tapikan Jaeminnya suka sama Jisung?"
"What? Jaemin suka sama Jisung?" Suara Haechan membuat Chenle yang sedang bermain game menatap keduanya begitu juga Jeno. Jeno yang sudah bosan pun meninggalkan kelas.
"Lu berisik banget sih Hyuck, bisa diam tidak?"
"Sorry, gue reflek lagipula itu cuman asumsi lu doang kan?"
"Yaiyalah, yang tahu perasaan mereka ya mereka sendiri gue cuman nebak doang," jelas Renjun.
"Yaudah deh gue susul si Jeno-"
"Mau ngapain lu?" potong Renjun penasaran.
"Ya pengen cari tahu kenapa dia begitu, udah bye!" Haechan meninggalkan Renjun yang menatap punggung Haechan curiga. Chenle menepuk bahunya pelan.
"Yang benar tuh Jeno sama Haechan yang ada apa-apa," ucap Chenle membuat Renjun terkejut.
"Yang waktu itu?"
"Ya, bisa jadi."
Jeno menutup baru saja ingin menutup matanya namun tertunda saat panas matahari terhalang oleh seseorang.
"Ck, ganggu aja. Ngapain?" Haechan duduk di sebelah Jeno yang berbaring di bangku Rooftop.
"Lu cemburu lagi? Serius deh lu suka kan sama Jaemin?" tanya Haechan membuat Jeno menutup matanya. Melihat tidak ada respon dari sobatnya itu Haechan mendekatkan wajahnya ke arah Jeno. Merasakan hembusan nafas seseorang, Jeno dengan cepat membuka matanya. Manik sipitnya terbuka lebar mendapati wajah Haechan dengan jarak yang cukup dekat.
"Tuh kan apa kubilang mereka yang ada hubungan, coba liat apa yang mereka lakukan!" ujar Chenle di depan pintu rooftop membuat Jeno dan Haechan kaget, Jeno buru-buru mendorong Haechan menjauh.
"Yak! Chenle-ya!"
"Wah, ternyata kalian ini sebenarnya pacaran? Gak nyangka gue," ujar Renjun menatap Jeno dan Haechan yang masih terkejut.
"Gak dengerin gue dulu, kalian salah paham!"
"Jujur aja sih, kalian pacaran kan?"
"Engga, astaga serius benar kata Jeno kalian salah paham, kita gak ada apa-apa kok," jelas Haechan buru-buru tetapi Chenle dan Renjun tetap tidak percaya.
"Haechan kalau lu pacaran sama Jeno tinggal bilang jangan bohong kaya gini. Gak ada yang marah kok kalian cukup jujur ke kita kalau kalian pacaran," ucap Renjun membuat Jeno mengacak surainya frustasi.
"GUE UDAH BILANG INI SALAH PAHAM HWANG INJUN!"
TBC
10 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship NCT [SELESAI]
FanfictionKau pikir aku peduli? Tidak! Disclaimer : Cerita ini hanyalah Fiksi. Cast adalah milik SM dan Tuhan, sekian. Berisi persahabatan para anak anak NCT selama 3 tahun tinggal bersama-sama. Suka duka yang mereka lewati membuat mereka sadar bahwa kenang...