Hari ini anak kelas satu lagi kelas kosong, semua siswa dan siswi lagi asik sama urusan mereka masing-masing. Begitu juga Mark yang sibuk menatap keluar jendela memadang pohon sakura yang tubuh di samping kelasnya. Senyumannya terbit ketika ia memasang earphone di kepalanya. Lagu Timeless ia putar membuat dirinya ikut bergumam. Jeno yang ada di sebelahnya mengalihkan tatapannya kepada Mark.
"Indah, gue baru tahu si Mark bisa manis kaya gini!" batinnya.
Ketika manik Mark terbuka, Jeno dengan cepat mengalihkan tatapanya kembali ke Ponsel. Sedikit melirik ke samping melihat bagaimana sang ketua kelas yang sibuk mengetuk-ngetuk pulpen diatas meja menyamai ritme pelan lagu yang sedang ia dengarkan.
Mark dan Jeno mengalihkan pandangan mereka ke arah Renjun yang mengebrak meja guru. Mark selaku ketua kelas segera melepaskan earphone lalu menghampiri Renjun yang menatapnya tajam.
"Ada apa Injoon-ah?" tanya Mark membuat Renjun mendengus.
"Nama gue Renjun gak usah manggil gue pake nama korea. Gue mau akrab sama lu jadi panggil nama gue Renjun not Injoon!"
"Oke, terus kenapa tadi kamu gebrak meja guru?" Renjun terlihat salah tingkah.
"Cuman mau manggil kamu tapi kamu gak denger ya udah gebrak meja aja," jawabnya dengan santai.
"Jun lu modus yah?" tanya Jeno membuat Renjun menatapnya tajam.
"Modus palalu botak Jen!"
"Eh, kawan-kawan ini baru saja Guru Shin kirim tugas sama aku, disuruh kerjain pake Ms. Word terus kirimnya lewat E-mail kalian kerjain yah!" ucap Mark tiba-tiba membuat teman-temannya yang asik mainan mendengus kesal.
"Kiraiin jam kosong gak dikasih tugas, eh nyatanya apaan sih guru Shin itu," celetuk Jaemin.
"Kata guru Shin kalau ada yang ngeluh poinnya kurang 10 poin," jelas Mark natap Jaemin polos.
"Hahahaha kasihan banget poinlu kurang Jaem," ledek Jeno.
"Kata guru Shin yang receh poinnya kurang 20," ucap Jaemin membuat satu kelas tertawa kecuali Jaemin, Renjun, dan Mark.
Jeno yang emang receh malah ketawa gak jelas. Aduh Jaemin jadi malu punya teman kaya dia.
"Udah kerjain malah ketawa hilang poin beneran baru tahu rasa," celetuk Renjun yang kini merangkul Mark membuat sosok itu terkejut.
"Eh, Renjun bisa gak jangan main rangkul-rangkul gitu. Mark punya gue," ucap Chenle membuat Jisung yang disampingnya mendengus kesal.
"Kenapa Jisung? Lu cemburu?"
"Engga lah, gak usah percaya diri bisa gak?"
"Sudah-sudah jangan bertengkar, kerjakan cepat jam 11 dikumpul kalau ada yang telat poinnya kurang 30."
"Kalau Jaemin ngumpulnya telat berarti poinnya sisa 60 hahahaha mampus lu Jaem," ujar Jeno sambil ketawa-ketawa gak jelas.
"JENO KAMU TAHU DIAM GAK! DALAM HITUNGAN 3 DETIK KALIAN GAK DIAM POIN KALIAN HILANG 40!" tegas Mark membuat Jeno kicep.
"Kuhanya diam," ucap Haechan pelan membuat Chenle di belakangnya cekikikan pelan.
"Wih kagum gue Mark," ucap Renjun tiba-tiba.
"Hah?"
"Bisa juga lu teriak, kiraiin kagak bisa," ucap Renjun yang dihadiahi tatapan datar dari Mark.
"Mark sabar, Mark tabah!"
TBC
Gaje banget ya allah
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship NCT [SELESAI]
FanfictionKau pikir aku peduli? Tidak! Disclaimer : Cerita ini hanyalah Fiksi. Cast adalah milik SM dan Tuhan, sekian. Berisi persahabatan para anak anak NCT selama 3 tahun tinggal bersama-sama. Suka duka yang mereka lewati membuat mereka sadar bahwa kenang...