Jeno sedaritadi mengusak surainya kesal, ia jadi merasa bersalah kepada Haechan yang terus saja ia bentak kemarin. Walaupun anak itu suka ikut campur dan menyebalkan seharusnya ia tidak mudah terpancing.
Puk
"Jeno," panggil Jaemin membuat Jeno tertegun, ia belum siap bertemu pria manis itu setelah kejadian kemarin.
"Jangan pergi dulu, kita harus menyelesaikan salah paham ini. Sampai kapan kamu terus lari dari masalah Je?" tanya Jaemin membuat Jeno mengusak surainya frustasi.
"Aku hanya belum siap Na, apa gak bisa kita menjauh untuk sementara. Jangan buat emosi aku naik lagi," tegas Jeno sebelum meninggalkan Jaemin yang menatap sendu punggungnya.
"Maaf," lirihnya.
Di sisi lain Yangyang memberikan es krim kepada Haechan yang duduk di sebelahnya. Setelah kejadian yang dia lihat dengan berani ia mengajak Haechan jalan-jalan. Sekedar menghibur jikalau Haechan sedih.
"Akhir-akhir ini gue lihat lu gak baik-baik aja Chan. Lu gak ada masalah kan?" tanya Yangyang membuat Haechan tersenyum simpul.
"Engga kok, santai aja. Gue senang lu mau ngajak gue jalan-jalan kaya gini, biar makin akrab kita," jawab Haechan membuat Yangyang tersenyum lebar.
"Kalau gitu ayo nanti sore ke tempat hiburan, lu mau gak?" usul Yangyang membuat Haechan terdiam sejenak.
"Nanti sore? Bagaimana saat liburan? Aku agak sibuk kalau nanti sore," jelas Haechan yang langsung diangguki Yangyang semangat.
"Aman itu mah, ngomong-ngomong Chan lu jangan berhenti senyum yah. Gue gak biasa lihat lu datar gitu," ucap Yangyang tiba-tiba membuat Haechan terkekeh dan menepuk bahu temannya itu. Ia beranjak dan menoleh.
Matanya terbuka lebar melihat orang yang dari kemarin memakinya. Di lihatnya orang itu menggerakkan kepalanya ke samping seakan-akan menyuruhnya ikut ke suatu tempat.
Yangyang yang melihat ekspresi Haechan ikut menoleh dan melihat orang itu atau Jeno berdiri beberapa meter di belakang mereka sambil bersedekap dada.
"Yang gue kesana dulu yah," pamit Haechan tanpa mendengar jawaban Yangyang. Ia berdecih pelan melihat Haechan yang kembali pergi dengan Jeno.
Seharusnya Yangyang tidak perlu peduli akan hal itu. Semenjak ia melihat perdebatan dua orang itu kemarin, ia semakin ingin ikut campur. Tetapi ia kembali sadar dia bukan siapa-siapa dan malah semakin merusak permasalahan mereka. Mau gak mau Yangyang hanya bisa diam di tempat dan membiarkan Haechan pergi meninggalkannya.
Di tempat Jeno dan Haechan. Kini keduanya hanya diam dan belum mengucapkan satu kata pun. Mereka sedang ada di rooftop menatap pemandangan dari atas sini membuat hati mereka sedikit adem.
"Maaf." Haechan terkejut mendapati satu kata yang baru keluar dari temannya itu. Ia menatap heran pria itu yang terus saja menatap lurus ke depan.
"Maaf kata-kata gue kemarin keterlaluan, gue emang butuh waktu sendiri makanya gue bentak lu waktu itu. Lain kali tolong tinggalin gue sendiri kalau masalah ini ke ulang lagi," jelas Jeno membuat Haechan tersenyum senang.
"Jadi kita gak jadi jauhan kan?" tanya Haechan penuh harap namun jawaban Jeno membuat wajahnya kembali murung. Tidak sesuai pertanyaannya.
"Gue mau pindah asrama," jawab Jeno tidak sesuai konteks.
"Kenapa? Gue pikir lu sudah baikan," ucap Haechan sedikit penasaran.
"Hanya sementara sampai gue bisa berhadapan lagi sama si Jaemin. Gue pamit!" Jeno melangkah pergi meninggalkan Haechan yang menatapnya kesal.
"Jaemin juga frustasi," singkat Haechan membuat langkah Jeno terhenti. Ia menghela nafasnya sebentar lalu kembali melangkah mengabaikan Haechan yang kini mengepalkan tangannya erat.
"Menyebalkan."
TBC
22, JUNI 2021
Gak terasa udah 5 bulan gak update :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship NCT [SELESAI]
FanfictionKau pikir aku peduli? Tidak! Disclaimer : Cerita ini hanyalah Fiksi. Cast adalah milik SM dan Tuhan, sekian. Berisi persahabatan para anak anak NCT selama 3 tahun tinggal bersama-sama. Suka duka yang mereka lewati membuat mereka sadar bahwa kenang...