[17] Taeyong kok jadi gini?

2K 177 9
                                    

Setelah mendapat kabar bahwa ada tiga anak baru yang tinggal di asrama mereka Doyoung dengan langkah cepatnya memasuki asrama. Ketika ia membuka pintu Taeyong tepat berada di depannya. Ia menatap bingung ketua asrama itu.

"Kenapa?" Taeyong tidak menjawab ia malah membalikkan tubuhnya lalu meninggalkan Doyoung.

"Aish, menyebalkan!"  batin Doyoung, ia pun memasuki asrama menuju kamarnya dengan Yuta. Sesekali ia melihat kesekeliling ruangan mencari salah satu anak baru itu tapi melihat asrama sepi Doyoung menghela nafas lalu memasuki kamarnya.

***

Johnny dan Ten baru saja kembali dari lapangan bola menatap bingung Taeyong yang sedang melamun diruang tamu. Johnny yang memang teman sekelasnya segera duduk disebelah Taeyong begitu juga Ten yang duduk disebelah Taeyong yang kosong.

"Ada apa?" tanya Johnny.

"Tidak, hanya saja!"

"Hanya? Kalau Kau ada masalah ceritakan padaku! Kita temankan?" ujar Johnny yang diangguki Taeyong.

"Iya Kak Tae, jangan sungkan kalau mau curhat Ten juga bakal dengerin Kakak kok kalau butuh curhat. Kakak gak ada masalahkan?" tanya Ten.

"Eum, gak ada! Kalian masuk kamar aja dulu. Aku ingin sendiri!" Johnny menghela nafas ia menatap Ten.

"Oke, tapi kalau ada masalah jangan dipendam yah!" Taeyong mengangguk lagi.

"Janji?" Ten mengancungkan jari kelingkingnya di depan wajah Taeyong. Johnny tersenyum melihatnya.

Taeyong menghela nafasnya lalu mengaitkan jari kelingkingnya dengan kelingking Ten.

"Puas?"

"Belum puas kalau Kakak belum cerita!"

"Ten sudahlah! Ayo!" Ten mengangguk mengikuti Johnny dari belakang. Taeyong mendongkakkan kepalanya menatap punggung Ten sembari tersenyum tipis.

"Terimakasih!"

****




Yuta mengambil bola yang baru saja dimainkan Johnny dan Ten. Ia meletakkan bola itu didepannya. Kakinya siap mensepak bola itu. Tetapi, kegiatannya dihentikan oleh suara yang memanggilnya. Ia menghela nafas lalu menatap sosok itu kesal.

"Ada apa?"

"Nanti kalau ada yang nanyain aku, bilang kalau Jisung lagi diruang Dance kak, bisakan?" Yuta mengangguk.

"Oke, sampai jumpa Kak Yuta!" Jisung meninggalkan Yuta yang hanya menggelengkan kepalanya.

Duk ... duk ... duk

Yuta menolehkan kepalanya kearah lapangan basket ketika mendengar suara orang memantulkannya. Ingatan seminggu yang lalu membuatnya pipi merona entah mengapa. Saat anak itu menepis bolanya dan tersandung kakinya, anak itu jatuh diatas Yuta. Ah, membayangkannya saja membuat Yuta malu. Karena sejak itu juga ia dan Winwin kurang dekat, Winwin yang selalu mengatainya playboy dan lebih memilih bermain dengan Renjun, Chenle, dan Kun.

"Eh? Kak Yuta?"







***

Didapur Doyoung sedang sibuk menyiapkan makan malam. Seperti biasa Kun selalu ikut memasak untuk memberi makan anak-anak diasrama. Apalagi yang harus dikasih makan 19 orang walau kadang gak semuanya makan di asrama. Mungkin mereka sadar yang masak kadang cuman 1 dan 2 kalau masak 19 porsi pasti bakal lama masaknya jadi ada yang pesan makanan online ada yang milih keluar sambil jalan-jalan. Apalagi Jhonny sama Jaehyun mereka gak segan untuk keluar uang. Biasa orang kaya!

"Jadi, hari ini yang mau makan disini siapa aja Kun?" tanya Doyoung yang kini sedang mengaduk nasi cukup banyak di pancinya. Kun yang sedang memotong wortel langsung menghitung member yang ada di asrama.

"15 orang dihitung sama kita Doyoung," jelas Kun.

"Gimana yah?" Kun menatap Doyoung heran.

"Apanya yang gimana?"

"Nasinya kayaknya gak cukup 15 porsi, gue gak makan diasrama deh takut gak cukup," ucap Doyoung membuat Kun menghela nafas.

"Kok gitu? Aku suruh yang lain makan diluar yah? Kamukan udah cape-cape masak masa kamu makan diluar?"

"Gak papa, aku juga lagi kangen makan diluar, tadi juga Kak Gongmyung ajak aku ketemuan sekalian aja makan diluar, oke?"

"Yaudah deh terserah Doyoung, jangan lupa pesan beras lagi yah nanti uangnya aku minta sama Jaehyun," ucap Kun yang diangguki Doyoung.

"Oke sekarang lanjut masak takut telat nanti!"

"Kalian masak apa?" Keduanya menoleh melihat sang ketua asrama menghampiri mereka.

"Seperti biasa, udah lama gak makan buatan guekan kak?"

"Oh!" Doyoung menghela nafas mendengar jawaban dari Taeyong.

"Cukup gak makanannya?"

"Kurang Kak, makanya Doyoung mau makan diluar." Taeyong menatap sekilas punggung Doyoung sebelum menatap Kun.

"Aku gak makan diasrama. Kamu bisa ambil jatahku!" ucap Taeyong. Doyoung membalikkan tubuhnya sambil bersedekap dada.

"Aku gak bisa, hari ini aku ada pertemuan sana Kak Gongmyung!"

"Doyo-"

"Kalau gak makan diasrama nanti tolong simpan untuknya Kun," potong Doyoung.

"Gak perlu!"

"Gak papa Kak aku bisa langsung panasin kok kalau Kakak mau makan. Lagipula Kakak keliatannya cape banget habis naik turun tangga buat ngantar adik kelas tadi," jelas Kun.

"Yaudah terserah!" Taeyong meninggalkan keduanya menuju Rooftop diatas. Walaupun cape naik tangga tapi Taeyong pengen hirup udara segar diatas. Ia membuka pintu Rooftop.

Sepi

Ia melangkah mendekati pembatas Rooftop. Maniknya menatap kebawah seraya mengawasi adik-adiknya yang sedang beraktifitas dibawah sana. Ia tersenyum tipis melihat Jisung dan Jaemin yang berlarian menuju asrama dengan kondisi telinga Jisung dijewer. Menurut Taeyong, Jaemin memang seperhatian itu dengan Jisung. Ia mengedarkan maniknya menatap Yangyang, Chenle, dan Renjun yang sedang nongkrong ditaman asrama. Mereka terlihat gembira karena tak perlu menggunakan bahasa korea ketika harus bercerita dan berkomunikasi satu sama lain. Maniknya kembali menatap sekeliling. Ada Yuta yang sedang bermain bola, ada Jaehyun dan Jungwoo yang baru pulang setelah berbelanja, ada Mark dan Taeil yang sedang bermain basket, senyum Taeyong semakin mengembang menatap betapa lucunya Taeil yang terus saja bertingkah konyol selama bermain basket dan juga Mark yang hanya bisa tertawa. Taeyong bahkan sampai menompang dagunya menatap anak-anak dibawah.

"Bisakah kita terus seperti ini? Saling menyayangi satu sama lain?"








TBC

29 April 2020

Relationship NCT [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang