31. Rahasia Sebuah Mansion(3)

139 21 2
                                    

Sebelumnya;

Pintu berbentuk kotak kecil tampak bercahaya diantara gelapnya ruangan itu, Baron dan putrinya segera membuka pintu kecil itu dan betapa terkejutnya mereka.
--

"I... Ini..." Gumam keduanya tidak percaya.

Sebuah harta yang tidak bisa di genggam begitu saja, sebuah pemandangan saat matahari berada di langit, juga penampakan hutan yang menenangkan.

Sebuah harta yang tidak bisa di genggam begitu saja, sebuah pemandangan saat matahari berada di langit, juga penampakan hutan yang menenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Gambar tidak berhubungan dengan hutan Daintree]

Sekejap, Aidan, Ariella dan kedua pelayannya terpukau pada keindahan hutan Daintree.

Aidan kemudian menatap Baron itu dan Putrinya yang kemudian melihat tulisan di pintu kecil yang mengarah pada loteng yang memaparkan keindahan itu.

"Kuberikan harta berupa keindahan hutan Daintree, kuharap pesona ini dapat digunakan sebaik-baiknya.

Ketahuilah, harta bukan selalu mengenai uang, uang dan uang."

Aidan terdiam, lalu menghela napas sambil tersenyum membuat Ariella dan kedua pelayan setia menatapnya heran.

"Nyonya Baroness memiliki selera yang bagus ya." Ucap Aidan, lalu menatap Andrew dan Andreana.

Ariella mengikuti sang kakak keluar dari tempat itu, sementara sebuah suara teriakan ketakutan akan kematian terdengar meramaikan suasana. Rine, bahkan Ron pun sudah di bunuh ketika Aidan dan Ariella selesai mandi dan sarapan.

"Baik, mari kita pulang." Ujar Aidan.

Sementra kereta kuda berjalan menuju ke Mansion Andra, Aidan dan Ariella mengisi waktu nya untuk tidur, hanya tidur yang melepas lelah mereka saja, tidak lebih.

Sampai di Mansion, Aidan dan Ariella berdiri menatap gerbang Mansion nya yang lebar dan berwarna hitam, di tengahnya, terukir gambar naga hitam yang melegenda.

"Selamat datang kembali ke rumah, tuan/nona." Ucap Andrew dan Andreana bersamaan.

"Kami pulang." Ucap Aidan dan Ariella yang kemudian gerbang Masion terbuka, dan langkah pertama namun pasti, kepulangan mereka yang sudah merindukan Mansion itu bahkan meski hanya sehari di tinggal.

Aidan dan Ariella segera membuka pintu utama dan pelayan berjejer menunggu kepulangan tuan rumahnya.

"Selamat datang kembali, tuan dan nona." Ucap seluruh pelayan menunduk hormat.

"Kami pulang."

.
.
.
.

Vote. Komen.

Author - 2021

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang