11. If (6)

579 69 5
                                    


Dua minggu berlalu

Firasat ku memang tidak pernah melenceng. Setiap harinya, setelah pertemuan ku dan chanyeol di ruang rektor , ada saja yang di lakukan pemuda itu yang membuat ku geram.

Ia hampir mengambil alih semua kegiatan yang ku ikuti.

Seperti hari ini, ini adalah hari bakti sosial. Harus nya aku menjadi ketua panitia, entah kenapa tiba-tiba aku digantikan oleh chanyeol.

" Baek kau yakin tidak ikut serta? Bukan kau sangat menyukai kegiatan ini? " Tanya nayoung.

" Kali ini aku tidak ikut nayoung, aku merasa tidak enak badan?" Ucapku sambil memijat pelipis ku.

" Baiklah, aku pergi ya " Ucap nayoung pergi lalu melambaikan tangannya padaku.

Sebenarnya aku sehat-sehat saja, hanya saja aku risih setiap dekat dengan chanyeol. Dia selalu memandang ku dengan pandangan yang sulit ku artikan. Jadi aku sebisa mungkin menghindari nya.

Tapi jujur aku menyukai wajah nya, ya hanya wajahnya, garis bawahi. Selebihnya aku tidak menyukainya, cara bicara nya pun sangat sombong.
Aku harus menjaga jarak dengannya, aku merasakan firasat buruk tentang nya.

~

Besok adalah festival valentine, salah satu kegiatan rutin yang dirayakan kampus ku. Dan seharusnya aku ketua panitia acara ini, tapi lagi-lagi chanyeol ngambil alihnya. Dengan alasan ' chanyeol sudah berpengalaman ' , alasan apa itu. Padahal semua sudah selesai dirancang saat penentuan panitia pelaksana.

Aku hanya berusaha meredam kemarahan ku. Aku tidak ingin menjadi botak atau beruban karna memikirkan masalah tidak penting.

Saat ini aku duduk dikantin, tapi kali ini aku duduk terpisah dari bangku peringkat. Soalnya ada chanyeol disana. Semua teman peringkat juga mengerubungi chanyeol. Aku merasa jadi orang asing jika aku bergabung dengan mereka. Apalagi nayoung, dia sudah seperti lem, selalu menempel pada chanyeol.

Aku melirik sekilas kearah mereka. Kenapa aku merasa iri ya? Aku tidak pernah seakrab itu jika bersama mereka. Apa masalah nya ada pada diriku? Mungkin aku memang bukan orang yang mengasikkan.

Di siang (malam) yang sesunyi ini~~
Aku sendiri tiada yang menemani~~
Akhirnya kini kusadari~~
Dia telah pergi~~
Tinggalkan diriku~~

Aduh kenapa aku jadi melow gini 😑. Aku sibuk dengan fikiran ku sampai mengabaikan makanan yang kini sudah menjadi bubur karena aku mengadukannya. Lalu aku merasakan ada yang duduk didepan ku.

" Eoh Kyung, kenapa kau duduk disini? Kenapa tidak bergabung bersama mereka? Kau masih peringkat kan? " Tanya ku pada kyungsoo.

" Hehe, apa tidak boleh aku duduk disini baek? " Ucap kyungsoo sambil tersenyum.

" Tentu saja boleh " Ucap ku dan membalas senyuman nya.

" Lagi pula alasan ku untuk bergabung bersama mereka sudah tidak ada lagi baek " Ucap kyungsoo.

" Maksudmu ?" Tanya ku

" Kau pasti sudah merasakan nya, aku menjadi peringkat karna mengagumi mu , aku ingin menjadi teman mu baekhyuniee~ " Ucap kyungsoo sambil cengengesan.

Aku terharu dengan yang dikatakan kyungsoo. Baru pertama kali ada yang setulus ini padaku, selain para hyung ku dan juga saem. Meski dia tidak tahu latar belakangku, dia ingin menjadi teman ku.

" Eoh baekhyuniee kau menangis, maaf kan aku, aku tidak bermaksud " Ucap kyungsoo dengan wajah bersalah.

" Ani, aku hanya teharu, aku merasakan ketulusan mu, gumawo kyungie, berarti mulai hari ini kita bersahabat, ara? "

If I want, I got itTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang