18. If (13)

560 62 3
                                    

"Baekhyun? "

"Nde" Baekhyun membalik tubuh nya dan seketika membeku melihat siapa yang memanggilnya tadi.

'Paman jiseok' batin baekhyun.

"Kau baekhyun kan? " Ucap jiseok

"Mi-miane tuan, a-aku baixian, bukan baekhyun" Ucap baekhyun tergagap.

"Oh mian, kupikir kau kenalanku" Ucap jiseok dengan wajah sedih.

Baekhyun membukukan sedikit badan nya untuk pamit, ia ingin cepat-cepat menjauh dari jiseok. Saat mulai berjalan ingin menyusul chanyeol, tangannya dicegat.

"Kau ingin ikut dengan ku baik-baik, atau.... atau kau ingin ku telanjangi disini" Ucap jiseok yang berbisik ke telinga baekhyun dengan seringai dibibirnya.

Mendengar ancaman dari jiseok baekhyun hanya bisa pasrah saat tangan nya ditarik oleh jiseok.

Ia kini sungguh merasa takut, lebih takut dari pada saat chanyeol memaksa untuk mencium nya dulu.

Baekhyun dibawa jiseok kesebuah gang yang cukup sepi. Tubuh baekhyun sudah bergetar, ia mengepal kan tangan nya untuk menetralkan rasa takut nya.

Sudah jauh dari keramaian, pikiran baekhyun jadi sungguh sangat kacau. Ia mengambil ancang-ancang dan menendang pinggang jiseok.

Buagh

"Kurang ajar"

Jiseok tersungkur ke lantai, lalu baekhyun ambil kesempatan itu untuk kabur. Ia berlari dengan kaki yang lemas, tidak melihat ada batu didepan nya sehingga ia terjatuh.

"Aww"

Baekhyun meringis merasakan lutut nya yang terluka. Saat ia berusaha bangkit dan berlari lagi, tiba-tiba rambut nya ditarik kasar dari belakang.

"Mencoba melawan heh, kau harus dihukum" Ucap jiseok dengan seringai.

Lalu ia menarik baekhyun kesudut gang tidak peduli dengan baekhyun yang kesakitan. Ia menghempaskan tubuh baekhyun ke lantai.

Baekhyun sungguh merasakan sakit di sekujur tubuh nya. Jiseok mendekatkan tubuh nya pada baekhyun, baekhyun pun meringsut mundur menjauhi jiseok. Tapi ia terhenti karna tubuhnya sudah menabrak dinding.

Jiseok berjongkok dan mencengkram dagu lancip baekhyun dengan tangan kiri nya.

"Aku sudah tau kau adalah baekhyun, saat melihat mata indah mu ini" Ucapnya sambil mengelus bawah mata baekhyun.

Baekhyun mengambil tangan jiseok dan menggigit nya.

"Yak kau kurang ajar sekali , tidak di ajarkan kah kau cara bersikap pada orang yang lebih tua"

Plak

Jiseok menampar pipi mulus baekhyun, hingga berdarah disudut bibirnya.

"Aku lupa kau kan yatim-piatu, haha"

Lalu jiseok mencengkram rahang baekhyun hingga ia mendongak keatas.

"Lihatlah pantulan cahaya bulan sangat indah dimatamu, aku tidak akan pernah melupakan mata yang membuat ku tergila-gila ini" Ucap jiseok kemudian tertawa.

Baekhyun menatap jiseok dengan pandangan jijik. Ia mencoba melepaskan cengkraman jiseok, tapi nihil. Kekuatan jiseok tidak sebanding dengan nya.

Masih mencengkram rahang baekhyun, tangan satu lagi ia gunakan untuk mengusap paha baekhyun dengan sensual. Baekhyun merasakan usapan di pahanya seketika menegang. Ia mengingat usapan menjijikkan padanya dulu, sekelebat bayangan ketakutan pada malam itupun kembali pada baekhyun.

If I want, I got itTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang