Part 30

1.4K 128 20
                                    

***

"Ali?" ujar serentak Yuli dan Rizal dengan suara yang cukup keras. Ali seketika tersadar dari lamunannya dan menengok ke arah seseorang yang menyebut nama nya.

"Iya, namanya Ali. Kok kalian tahu? Padahal kalian kan tahu nya Asya," ujar Ummi Kulsum merasa heran dengan Yuli dan Rizal yang mengetahui nama asli Asya adalah Ali.

Ali kemudian berdiri dan menghampiri seseorang yang sudah lama tak ia temui.

"Om Rizal, Bunda Yuli!" ujar Ali ketika sudah berada di dekat orang tua Prilly.

"Loh, Bang Asya kenal sama Tante Yuli dan Om Rizal?" tanya Ummi Kulsum, Ali menganggukkan kepalanya.

Yuli menatap Ali dengan tatapan tak suka padanya. Dulu mata itu selalu menatap Ali dengan penuh kasih, namun saat ini mata itu menatapnya dengan pandangan kecewa.

"Gia, di mana Prilly?" tanya Yuli tanpa merespon ucapan Ali ataupun menyapanya. Gia seketika nampak gugup ketika Yuli tiba-tiba bertanya keberadaan Prilly padanya.

"Bunda ..."

"Jangan panggil saya, Bunda!" ujar Yuli membentak Ali yang memanggilnya dengan panggilan Bunda. Jika dulu dengan senang hati Yuli mempersilahkan Ali memanggilnya bunda, maka kali ini panggilan itu malah membuat hatinya sesak.

"Tante, maafin Ali. Karena Ali sudah membuat Prilly menangis," ujar Ali sambil berusaha meraih tangan Yuli, namun dengan cepat di tepis oleh Yuli.

"Kamu pikir, setelah apa yang kamu lakukan pada putri kami dengan mudah kami bisa memaafkan kamu?" tanya Rizal kepada Ali.

"Om, saya tahu kesalahan saya memang tak pantas untuk di maafkan. Tapi saya mohon Om, berikan saya kesempatan untuk memperbaiki semuanya," ujar Ali.

"Saya ..."

"Tunggu! Ini sebenarnya ada apa?" tanya Ummi Kulsum memotong ucapan Rizal. "Prilly itu siapa?"

"Prilly, kekasih Ali waktu sekolah di Jakarta," jawab Abi Harun. Ummi Kulsum seketika mengingat waktu di mana suami nya pernah menceritakan sosok Prilly kepadanya.

"Apa hubungannya, Prilly sama kalian berdua?" tanya Ummi Kulsum. Semuanya diam tak ada yang menjawab pertanyaan Ummi Kulsum.

"Prilly adalah putri pertama Mas Rizal dan Mba Yuli," ujar Dewi yang akhirnya menjawab pertanyaan Ummi Kulsum.

Ummi Kulsum seketika memandang sosok Dewi, "apa jangan-jangan Prilly itu ..." ujarnya menggantung.

"Prilly adalah Illy!"

Semua orang kini menatap ke arah Adiba yang datang bersama Prilly serta Akbar di belakangnya.

"Iya Ummi, kebetulan Tante Dewi adik nya Ayah saya." perkataan Illy yang ternyata adalah Prilly, waktu itu kembali terngiang di kepala Ummi Kulsum. Kenapa dirinya baru menyadari akan hal itu?

"Adiba, jadi kamu sudah tahu Nak?" tanya Ummi Kulsum. Adiba mengangguk menjawab pertanyaan Ummi Kulsum.

"Semuanya, maafkan saya. Saya enggak bermaksud untuk menutupi jati diri saya yang sebenarnya," ujar Prilly. "Saya enggak tahu, kalau ternyata Ummi Kulsum, Fatimah, Abi Harun, Akbar, Adiba, ternyata orang-orang terdekat Ali."

"Kenapa kamu tidak menceritakan yang sebenarnya kepada kami, ketika kamu bertemu kembali dengan Asya?" tanya Ummi Kulsum.

"Maaf Ummi, saya cuma takut semuanya malah menjauhi saya ketika kalian tahu jika saya adalah mantan kekasih nya Ali. Seseorang yang telah membawa Ali pada jalan yang salah," ujar Prilly dengan air mata yang telah mengalir entah sejak kapan.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang