Part 32

1.2K 125 17
                                    

Assalamu'alaikum

Hallo! Siapa nih yang rindu sama cerita *ALPRILlOvE*? Selamat membaca guys! Baca dengan santai ya, biar dapat feel nya.

***

Tiga hari telah berlalu, sejak Prilly masuk rumah sakit. Senyum bahagia terpancar dari wajah semua orang tatkala Prilly telah membuka matanya.

"Ayo, satu suap lagi, Pril," ujar Ali.

Prilly menggelengkan kepalanya, "Enggak mau!" ujar Prilly sambil menutup mulutnya dengan tangannya. Masalahnya, perutnya memang sudah benar-benar kenyang.

"Biar kamu cepat sembuh, ayo satu suap lagi!" ujar Ali memaksa Prilly. Dengan cepat Prilly kembali menggelengkan kepalanya, menolak suapan terakhir dari Ali.

"Udah kali, Li. Maksa banget, lo," ujar Gia mengomentari perilaku Ali yang begitu protektif kepada Prilly. "Si Prilly udah kekenyangan itu."

"Tahu lo, Li. Lo mau apa, perut si Prilly kembung entar," tambah Kevin.

Saat ini memang bukan hanya Ali dan Prilly yang ada di ruangan tempat Prilly di rawat. Tetapi ada Gia dan juga Kevin yang ikut menemani. Sedangkan keluarga Prilly sedang pulang sebentar ke rumah tante Dewi.

"Ya udah, nih minum," ujar Ali yang akhirnya mengalah dan memberikan air minum kepada Prilly. Dengan senang hati Prilly mengambil gelas dari Ali sambil tersenyum manis.

Prilly mengedarkan pandangannya ke arah pintu masuk. Menanti seseorang yang tak ada di ruangannya.

"Lo nyari siapa, Pril?" tanya Gia yang sedari tadi memperhatikan tingkah Prilly. Ali yang sedang menyimpan gelas minum di atas meja pun langsung menatap Prilly.

"Fatimah," ujar Prilly menjawab pertanyaan Gia. Ali terkejut mendengar ucapan Prilly, begitupun dengan Gia dan juga Kevin. "Fatimah ke mana ya? Kok dia enggak pernah jenguk gue?" tanya Prilly sambil menatap Gia, Kevin, dan Ali bergantian.

"Fatimah lagi sibuk belajar kali, Pril," celetuk Kevin, Prilly pun dengan segera menatap Kevin meminta penjelasan lebih jelas kepada Kevin. "Ya kan, Fatimah udah kelas tiga, jadi sibuk belajar." tambah Kevin.

"Nah, iya Prill. Kita kan dulu juga gitu, sibuk belajar," ujar Gia. "Udah mending kamu istirahat, jangan banyak pikiran dulu."

Prilly termenung, ia tahu Gia, Kevin, dan Ali menyembunyikan sesuatu darinya. Prilly menatap Ali yang sedari tadi hanya diam saja.

"Li," panggil Prilly. Ali perlahan menatap Prilly dengan pandangan bertanya. "Kamu enggak bohong kan? Fafa sudah memaafkan aku?" tanya Prilly.

Ali menganggukkan kepalanya, "Iya," jawab Ali dengan suara pelan tanpa berani menatap mata Prilly.

"Kamu bohong," ujar Prilly, seketika Ali kembali menatap Prilly. "Kalau Fafa udah maafin aku, kenapa dia enggak pernah jenguk aku di sini?" tanya Prilly.

"Pril ..."

"Karena Kak Asya melarang Fatimah untuk menemui kamu Illy," ucap seseorang yang baru saja memasuki ruang rawat Prilly. Sontak semuanya menatap ke arah orang tersebut.

"Diba," ucap Prilly lirih.

"Assalamu'alaikum," Adiba mengucapkan salam.

"Wa'alaikumsalam," jawab lirih semua orang termasuk Prilly. "Apa maksud ucapan kamu, Diba?" tanya Prilly dengan cepat.

"Iya Illy, Kak Asya melarang Fatimah untuk menemui kamu ..."

"Adiba!" ujar Ali mencoba menahan Adiba untuk memberitahukan tentang Fatimah terlebih dahulu. Ali ingin Prilly cepat sembuh, untuk itu Ali tidak ingin Prilly tahu tentang masalah dirinya dan adiknya.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang