Part 17

951 83 9
                                    

🍁Sekeras apa pun raga berusaha melupakan, namun jiwa enggan membuang rasa cinta dari hati. Meski rindu kian menggerogoti, namun cinta tetap di hati🍁

🖊Jingga_story🖊

Sebelum menikmati ceritanya, boleh dong Follow dulu akun nya🙏🏻 biar kita sama-sama saling memberi manfaat ya😍

Sebelum membaca ada baiknya klik bintangnya dulu ya😍 biar baca ceritanya happy dan gak merasa dikejar-kejar tanggung jawab sebagai seorang pembaca yang cerdas😁

#PEMBACA_YANG_CERDAS adalah kalian yang bisa menghargai karya orang lain dengan tulus!!🤩

*****
Usai sholat asar kini Prilly menemani Fatimah menuju rumah nya untuk mengambil sesuatu yang akan dirinya berikan kepada Prilly, sambil menunggu Adiba bersiap-siap Prilly pun menemani Fatimah karena Sarah sedang mager untuk sekedar menemani Fatima kerumahnya.

"Fafa, Adiba orang nya baik banget ya," Ucap Prilly membuka percakapan diantara mereka. Prilly teringat sosok Adiba, sejak berjalan di samping Adiba selalu saja ada santri/wati yang menyapa sosok Adiba dan itu membuktikan jika Adiba di kenal banyak orang.

"Baik banget Teh, Teh Adiba itu ramah banget orangnya. Lemah lembut, penyayang, pinter, pokoknya Teh Adiba itu istri idaman banget," Ucap Fatima begitu antusias menceritakan sosok Adiba.

"Teh Ily tahu gak, dulu sewaktu masih SMA Teh Adiba udah banyak yang ngajakin ta'aruf loh, bahkan ada ustadz muda yang mau ta'aruf sama Teh Adiba tapi di tolak sama Teh Adiba nya," Ucap Fatima.

"Dari SMA?" Tanya ulang Prilly memastikan.

"Iya Teh, tapi sayang Teh Adiba sudah menerima ta'aruf seseorang. Jadi, gak akan ada yang bisa deketin teh Adiba lagi," Ucap Fatima.

"Ta'aruf? Adiba udah menerima ta'aruf seseorang?" Tanya Prilly yang nampak terkejut mendengar pernyataan Fatima.

"Iya Teh, satu tahun yang lalu. Bukan ta'aruf sih soalnya mereka udah kenal dari kecil, hehe." Ucap Fatima.

"Fafa kok bisa tahu banyak soal Adiba?" Tanya Prilly semakin penasaran.

"Iya dong Teh, orang Teh Adiba itu calon kakak ipar aku. Mungkin sebentar lagi mereka akan menikah," Ucap Fatima.

"Calon kakak ipar?" Beo Prilly. Fatima mengangguk sebagai jawaban iya.

"Berarti Adiba dan Akbar, mereka saling suka dan mereka akan menikah?" Batin Prilly bertanya-tanya.

"Aku senenggg bangetttt punya calon kakak ipar kaya Teh Adiba," Ucap Fatima mengungkapkan rasa bahagianya, sedangkan Prilly masih asik bergelut dengan pikirannya atas ketidakpercayaannya terhadap apa yang baru saja di dengar nya jika kedua sahabat nya akan menikah dan dirinya sama sekali tidak mengetahui hal itu.

"Udah sampai, masuk yu Teh," Ucap Fatima ketika keduanya kini sudah berada di depan pintu masuk rumah. Rumah Fatima yang masih ada di lingkungan pondok pesantren.

Prilly membuang sejenak pertanyaan-pertanyaan yang hinggap di kepalanya saat ini.

"Assalamualaikum Ummi," Ucap salam Adiba ketika memasuki rumahnya. Ummi Kulsum yang sedang mengaji pun menghentikan kegiatannya dan beralih menjawab salam dari Adiba.

"Waalaikumsalam, Teh Fat sama siapa?" Tanya Ummi Kulsum begitu melihat sosok putri nya datang tak seorang diri, melainkan bersama seorang perempuan tak berjilbab.

"Kenalin Ummi, ini Teh Ily temannya Teh Adiba," Ucap Fatima mengenalkan Prilly kepada Ummi Kulsum.

"Assalamualaikum Ummi Kulsum, saya Ily temannya Adiba." Ucap Prilly.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang