Part 22

1.2K 106 14
                                    

🍁Semua masalah akan selesai jika kita mau berdamai dengan masalah itu. Selalu ada happy ending jika kita mau duduk bersama untuk menyelesaikan masalah yang ada🍁

🖊Jingga_story🖊

PERHATIAN!!!
KLIK BINTANGNYA JANGAN SAMPAI KETINGGALAN YA GUYSS🙈😅

Happy Reading, ya🤩

Vote kalian sangat membantu semangat aku dalam menulis guyssss, jadi jangan lupakan bintangnya ya🙈🤩

****
"Oh, jadi ini yang namanya nganterin pulang? Makan berdua di pinggir jalan?" Prilly dan Akbar begitu terkejut mendengar pertanyaan dari Ali yang kini berada tepat di hadapan keduanya.

"Ali" ucap Prilly.

"Ali" ucap Akbar.

Prilly menatap sosok Ali dengan pandangan yang sulit diartikan. Sedangkan Akbar menatap Prilly yang memanggil Asya dengan sebutan Ali, sama dengan apa yang Akbar katakan. Ali, iya Akbar memang memanggil Asya dengan panggilan Ali.

"Kenapa Ali bisa ada di sini?" batin Prilly.

"Illy manggil Asya dengan sebutan Ali? Darimana Illy tahu nama Asya adalah Ali? Apa mereka sebelumnya saling mengenal?" batin Akbar.

"Akbar, kenapa lo malah ngajak Illy makan dulu? Bukannya lo di suruh untuk mengantarkan Illy pulang?" tanya Ali kepada Akbar.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Prilly menyela ucapan Ali yang memojokkan Akbar.

Ali menatap sosok Prilly yang kini telah berdiri dari duduknya. Begitupun dengan Akbar yang juga ikut berdiri.

"Katanya kamu sakit! Aku khawatir sama kamu, makanya aku memutuskan untuk mengikuti kamu dan juga Akbar." ucap Ali.

"Siapa yang ngasih izin kamu untuk ikutin aku?" tanya Prilly dengan nada dingin.

"Pril, aku mohon! Dengerin semua penjelasan aku dulu!" ucap Ali yang tak bisa melihat Prilly yang terus saja mengabaikan dirinya.

"Dengerin apalagi sih? Semuanya udah jelas kan? Kamu memilih pergi dari hidup aku kan?! Yasudah, semuanya kan sudah terkabul. Terus apalagi yang kamu mau?" ujar Prilly dengan suara yang cukup meninggi.

Ali terdiam mendengar ucapan Prilly, Prilly benar-benar salah faham dengan dirinya. Ali tak pernah berniat sedikit pun untuk meninggalkan Prilly, gadis yang sangat di cintai nya.

"Ali, Prilly!" ucap seseorang membuat Ali dan Prilly kompak menatap kearah seseorang yang memanggilnya.

"Cakra!" ucap Prilly lirih.

"Cakra, lo di sini? Bukannya lo sibuk ngerjain tugas?" ucap Ali.

"Ali, sori tadi gue gak sengaja lihat lo di jalan, terus gue ikutin lo!" ucap Cakra.

Kini pandangan cakra beralih menatap Prilly. "Pril, ada baiknya lo dengerin penjelasannya Ali dulu. Setelah lo dengerin semuanya, lo bebas mau menjauh dari Ali atau lo mau baikan sama Ali lagi, itu semua terserah lo!" ucap Cakra yang ternyata sedari tadi menyaksikan perdebatan Ali dan Prilly.

"Maksud lo? Jadi selama ini lo tahu keberadaan Ali? Dan lo diam aja gitu?" tanya Prilly kepada Cakra.

Cakra mengangguk mengiyakan pertanyaan Prilly. "Gue enggak bermaksud untuk menutupi semuanya dari lo Prilly, tapi ... " ucap Cakra berhenti sejenak. "Gue enggak berhak untuk menjelaskan semuanya Pril, lebih baik lo dengerin penjelas Ali terlebih dahulu!" ucap Cakra.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang