Part 3

1.1K 60 0
                                    

🍁Rasa sayang itu bukan dia atau mereka yang merasakan, rasa ini hanya antara aku dan kamu🍁

@Jingga_story

*****

"Prilly!"

"Apa sih, Giaa? Gak teriak bisa, 'kan?" omel Prilly kepada Gia. Sahabatnya itu senang sekali memanggilnya dengan berteriak.

"Aduh, gak bisa, Pril. Ini tuh penting banget. Lo harus tau. Dengerin gue baik-baik ...." ucap Gia dengan napas tersenggal-senggal.

"Ish, lo tarik nafas dulu baru ngomong." saran Prilly.

"Oke, oke." Gia pun menuruti ucapan Prilly.

"Jadi ada apa?" tanya Prilly setelah Gia jauh lebih tenang.

"Ali masuk BK Prill!" ucap Gia.

Prilly menghela nafas gusar. "Ya terus? Ali 'kan emang udah biasa keluar masuk ruang BK. Dia kan Ketua Osis," Jawab Prilly enteng.

"Tapi kali ini beda Prill," ucap Gia. Prilly menatap Gia seolah bertanya 'apa?'. "Ali masuk BK gara-gara mukulin Ijal," lanjutnya memperjelas alasan Ali masuk BK.

"Apa? Mukulin Ijal? Kok bisa? Bukannya Ijal sama Ali sahabatan, ya?"

Prilly khawatir dengan Ali. Secepat kilat ia meninggalkan Gia di kelas dan bergegas menuju ruang BK.

"Ish, Pril tungguiiin. Gue kok, ditinggalin, sih." teriak Gia.

"Jangan teriak Gia. Lo tinggal susulin si Prilly, gak usah pake teriak!" tegur Zaskia yang sedang fokus pada ponselnya.

Gia menatap Zaskia dengan mimik muka bersalah. "Eh, he-he, sory, Kia," ucapnya. "Males, ah, mending gue di sini aja," lanjut Gia.

"Hellow, semuanyaaa." Saat suasana kelas begutu tenang, tiba-tiba dari arah pintu Kevin masuk ke  kelas XII.ipa.1 dengan suara lantangnya.

"Berisiiik!" teriak orang-orang yang ada di kelas termasuk Gia. Mereka merasa terganggu dengan kedatangan Kevin yang tiba-tiba.

"Woy, buaya. Masuk kelas orang tuh ucapin salam bukan teriak kaya tarzan," omel Gia.

"Suka-suka gue, lah. Dasar nenek lampir!" ucap Kevin tak mau kalah.

"Bisa gak lo kalau ngomong gak usah bawa-bawa tuh nenek?" Kesal Gia.

"Lo juga ngapain bawa-bawa buaya?"

"Lah, panggilan itu 'kan pantes buat cowok buaya kaya lo,"  ejek Gia.

"Woy, jangan berisik!" tegur Rendi.

"Pak KM mending lo usir aja nih biang rusuh. Buaya darat!" adu Gia. "Lagian lo ngapain sih ke sini? Lo juga punya kelas, 'kan? Lagian sahabat lo tuh lagi di ruang BK, ngapain lo malah ke sini?" lanjut Gia.

"Eh, enak aja. Gue ada urusan sama Kia. Lagian si Ali sama si Ijal udah pada gede ngapain harus gue temenin. Ogah bangeeet, mending kesini ketemu yayang Kia," ucap Kevin, kemudian berlalu menuju bangku di samping Zaskia yang masih fokus pada ponselnya.

"Hay, Kia," sapa Kevin.

"Eh, Vin, hay. Ada apa?" tanya Zaskia lembut sambil tersenyum manis.

"Manis banget sih senyumannya," puji Kevin.

"Makasih," balas Zaskia.

"Oh, ya,  kata Pak Ketos lo harus umumin sama anak-anak osis angkatan kita kalau nanti sepulang sekolah ada rapat," ucap Kevin.

"Oh, oke. Nanti gue umumin sama anak-anak," jwab Zaskia.

"Oke, makasih, cantik," ujar Kevin sambil mengelus rambut Zaskia.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang