Part 7

947 57 2
                                    

🍁Saling terbuka memang mampu membuat sebuah hubungan harmonis, tetapi saling percaya adalah kunci dari segalanya🍁

✏Jingga_story✏


****
Sesuai rencana, kini Ali mengajak Prilly bertemu dengan Mama Desi. Setelah Prilly mampir ke toko kue kini keduanya berangkat menuju rumah Ali, dengan mengendari sepeda motor Ali. Tak memerlukan waktu yang lama kini motor Ali sudah terparkir di halaman rumah.

Prilly berjalan mengikuti Ali di belakang.

"Assalamualaikum, Ma." Salam Ali.

"Waalaikumussalam." Jawab Mama Desi yang sedang rebahan di sopa ruang keluarga.

"Kamu udah pulang? Kok sendiri? Katanya kamu mau ajak Prilly? Mana?." Tanya Mama Desi.

Ali menatap sang Mama heran. Masa dia tidak melihat Prilly di belakangnya?.

"Ini Pril....." ucap Ali terpotong saat melihat kearah belakangnya tak ada Prilly.

"Kok gak ada? Prilly kemana, Ma?." Tanya Ali balik.

"Loh kamu ini gimana sih Al? Seharusnya kan Mama yang tanya begitu ke kamu! Prilly nya mana?." Cerca Mama Desi.

Ali menggaruk kepalanya yang sama sekali tak gatal.

"Tadi Prilly ada kok, Ma! Dia di belakang Ali tadi!." Jelas Ali.

"Makanya punya pacar itu di gandeng bukan di simpan di belakang, hilangkan jadinya!." Ejek Mama Desi.

"Bentar Al cari Prilly dulu." Ucap Ali kemudian berjalan keluar rumah.

Ali menemukan sosok Prilly yang masih berdiri di depan pintu masuk. Pandangannya lurus pada sesuatu di kursi ruang tamu.

"Loh sayang, kamu ngapain masih di luar? Ayo masuk!." Ajak Ali.

Prilly masih tak bergeming.

Ali menatap Prilly heran dengan dahi berkerut. "Oh aku tahu, kamu pasti gugup ya mau ketemu Mama aku?." Tebak Ali sambil tersenyum jahil pada Prilly.

"Udah, kamu gak usah gugup! Kan ada aku. Ayoo!." Ali menggandeng tangan Prilly untuk mengikutinya.

Prilly menghentikan langkah Ali. Ali menatap Prilly heran dengan sikap sang kekasih saat ini.

"Kamu kenapa sayang? Kamu gak usah gugup gitu, Mama gak gigit kok. Lagian kamu kan udah pernah ketemu Mama." Ucap Ali.

"Iihh bukan itu!!." Ucap Prilly akhirnya mengeluarkan suaranya. Pandangannya masih menatap sesuatu di kursi ruang tamu.

Prilly menatap Ali. "Ada kucing, aku takut!!." Ucap Prilly dengan polosnya.

Hening sesaat hingga. "Hahaa hahaaa." Tawa Ali pecah melihat tingkah sang kekasih.

"Iihh kamu kok malah ketawa sih?." Omel Prilly.

"Haha iya iya maaf sayang, kamu lucu banget sihh! Masa sama kucing yang lagi tidur aja kamu takut!."

"Ihh nanti kalau pas aku lewat terus kucingnya bangun dan ngejar aku gimana?." Ucap Prilly.

"Gak akan! Ayo ahh masuk. Kamu ada-ada aja." Ucap Ali kembali menggandeng tangan Prilly.

"Aliii aku takut." Rengek Prilly.

"Gak usah takut, kucingnya baik kok. Ayo aku jagain kamu kok." Ucap Ali.

Dengan sedikit ragu, Prilly mengikuti Ali dengan berjalan pelan saat melewati seekor kucing berbulu putih yang sedang tertidur pulas di sofa ruang tamu.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang