GENRE: HALU-ROMANCE [Story 13]
Selamat berkunjung di Wife-Shop, temukan istri idaman anda di toko kami. Pesan istri yang anda inginkan sekarang juga!
Toko yang menjual peralatan rumah tangga sudah biasa, gimana kalau toko yang menjual calon ibu ru...
Cerita di awali author pov maka akan di akhiri author pov juga.
Sampai ketemu di lain cerita ya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua tahun kemudian...
Cuaca cerah hari ini, daun-daun pohon bergerak mengikuti tiupan angin, cahaya matahari yang menembus rimbunnya pepohonan membuat seseorang yang duduk di bawahnya menyipitkan mata karena silau. Musim panas tahun ini cukup bagus untuk dinikmati.
"Ogh? Sudah jam berapa ini?"
Iya, ia Lily. Gadis yang sekarang sudah tumbuh jauh lebih dewasa dari sebelumnya.
Ia menutup buku gambarnya lalu pergi ke suatu tempat.
Lily menunduk sedih melihat sebuah makam di hadapannya. Dia menyapa sang empunya makam.
Menaburkan bebungaan di makam itu.
"Tidur yang tenang ya di sana. Kami akan selalu merindukan kamu, apalagi aku."
Lily berjongkok lalu menaruh sebuah kalung di makam itu. "Ini aku kembalikan ya."
"Lily!"
Panggilan seseorang dari kejauhan membuat Lily menoleh. Agak sebal juga pada orang itu karena belakangan ini selalu saja mengatur-ngaturnya.
"Ly, dicariin kemana-mana tahunya malah di sini, ayo pulang buat makan siang."
Lily mendengkus sebal, baru juga keluar rumah sebentar sudah di cari lagi, padahal dia masih mau di sini.
"Gak ah, Jay aja yang pulang ke rumah. Orang Lily masih mau di sini sama Ara." Lily enggan meninggalkan makam sahabatnya. Membuat Jay yang sejak tadi mencarinya cuma bisa pasrah, mau di omelin pun susah, apalagi Lily lagi dalam kondisi hamil.
Apa-apa maunya di turuti terus. Gak di ikuti sedikit aja maunya, habis Jay kena jambak. Atau berakhir tidur di luar kamar. Segalak itu Lily saat hamil. Kalau ngidam pun suka gak kira-kira dengan dalih 'ini maunya dedek bayi' padahal itu semua maunya dia.
Tentang Jay? Dua tahun yang lalu ia tidak sadarkan diri di samping Lily. Membuat gadis itu takut bukan main, tiada hari tanpa menangisi Jay-nya yang kunjung sadar. Jayden dinyatakan koma oleh dokter.
Namun sepertinya keajaiban dari air mata ketulusan Lily sungguh diperhitungkan.
Tepat seminggu Jay tidak sadarkan diri, ia kembali bangun. Jay sendiri tidak percaya ia masih bisa hidup.
