🍦Momen

37.1K 7.3K 4.2K
                                    

Ost Celine-You are my

Absen ya dong yarobun!

Berikan banyak cintah untuk cerita ini yaww 💕

Ini sudah sore, belum juga gelap, tapi aku sengaja pulang lebih cepat, aku sampai menolak tawaran sesama anggota kepolisian untuk makan malam bersama karena ingin segera menjumpai Lily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah sore, belum juga gelap, tapi aku sengaja pulang lebih cepat, aku sampai menolak tawaran sesama anggota kepolisian untuk makan malam bersama karena ingin segera menjumpai Lily

Tidak tahu mengapa tapi rasanya aku tidak tenang memikirkan bagaimana gadis itu di tempat kerja, rasanya tuh seperti melepaskan anak kecil pergi ke Tk-nya sendirian, akibatnya aku jadi uring-uringan sendiri. Mana dia sama sekali gak menghubungi aku hari ini padahal sudah punya handphone juga, apa jangan-jangan Lily belum mengerti cara menggunakan benda itu?

Sejak tadi aku hanya duduk di ruang menonton, berulang kali melirik handphone yang berada di atas meja tapi nyatanya tak ada pesan atau panggilan masuk sama sekali darinya.

Tidak bisa begini terus, aku harus cari tahu apa dia baik-baik saja di sana. Heran saja, masa kerja di laundry selama ini sih, orang kantoran aja udah pulang jam segini. Kalo begini ceritanya sih sama aja pengekploitasian tenaga kerja.

Kuambil handphone di meja untuk nenanyai kabar Lily.

Ly, kamu baik-baik aja?

Tidak tidak, bukan begini. Kesannya ini terlalu peduli, delete.

Lily, kamu kapan pulang?

Apa ini gak terlalu terkesan aku sedang menunggunya di rumah? Enggak bisa, delete again.

Apa karena jarang ngechat perempuan sebelumnya selain Naya dan Melodi, aku jadi kagok sendiri. Setiap kalimat yang seharusnya biasa aja, malah membuatku berpikir berulang kali, takut kalau Lily berpikir aku sedang pedekate.

Ahh, aku tahu pesan apa yang tepat. Itu dia!

Tanpa ragu, aku mengetik pesan singkat lalu mengirim pesan untuk Lily. Selesai. Bahkan tanpa aku sadari, diriku sekarang tersenyum sendiri sambil melihat pesan yang aku kirimkan.

Mau tahu apa pesan yang aku kirim untuknya? Yah, itu bukan pesan yang mengindikasikan perasaan peduli padanya.

Ly, cepat pulang, Vanila nyariin kamu.

Gantian, sekarang aku tersenyum pada Vanila yang duduk di dekat kakiku.

"Maaf, saya gak maksud manfaatin kamu, nanti saya beliin cemilan enak deh."

Wife-Shop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang