Ost Demons|imagine dragons
Absennya yerobun!
Oh ya part ini kebanyakan action.
Hujan turun menyentuh bumi, membuat bunga-bunga yang di tanam Lily basah semuanya. Sudah seminggu Lily pergi tanpa jejak sama sekali, handphone pun tak ia bawa. Semua jejak tentangnya ia benar-benar kubur di rumahku ketika dia memutuskan untuk pergi. Kalau saja hari itu aku pulang lebih cepat, mungkin kami masih bisa bersama.
Satu hal yang paling aku sesali adalah kebodohanku sendiri. Aku menganggap diriku sudah cukup cerdas dalam kasus mengenai Lily hingga menganggap remeh.
Harusnya tidak begini jadinya kalau saja aku sedikit menurunkan sisi egoisku untuk mau mendengarkannya bicara.
Pelajaran dariku, jangan terlalu keras kepala, beri waktu orang lain untuk bicara, terserah itu hal yang ingin aku dengar atau bukan, sepatutnya aku tetap mendengarnya.
Saat ini aku berdiri di depan jendela, melihat ke luar halaman, bunga-bunga yang Lily tanam bermekaran hari ini, kenapa harus hari ini ketika sang pemilik itu sudah pergi? Ia bahkan nggak sempat untuk melihat bunganya mekar.
Aku menyesap kopiku, kembali termenung.
Hari ini adalah momen yang paling aku tunggu ketika membuat keputusan menikahi Lily, aku berharap dia cepat pergi dari hidupku. Ketika hal itu terjadi, aku bukannya senang malah kelihatan menyedihkan.
Entah dimana Lily sekarang, aku mencoba mengunjungi kafe milik Fero, tapi ternyata sudah berganti pemilik. Secepat itu? Apa sejak awal Fero sudah tahu Lily adiknya? Itulah kenapa dia menyiapkan semuanya secepat ini. Setelah ini aku nggak tahu gimana harus bertatap muka sama Fero, bayangkan saja, hubungan kami tidak pernah baik, bak anjing dan kucing. Tapi fakta bahwa dia kakak dari istriku membuatku malu.
Itu artinya dia kakak iparku. Benar-benar memalukan.
Rivalku ternyata kakak dari istriku yang aku kira adik kandungku. Rumit.
Bukan cuma ke kafenya, aku juga mencari alamat rumah Fero, tapi begitu tiba, aku sudah langsung di sambut dengan tulisan rumah di jual yang tertempel di pagar rumahnya. Fero kayak sengaja ikut menghilang tanpa jejak. Aku bisa saja mencari tahu data pribadinya dengan posisi jabatan yang aku miliki, tapi bukankah itu nanti namanya penyalahgunaan wewenang?
"Vanila, kamu pasti kangen Lily kan?"
Vanila juga turut mengacangiku, seolah tahu bahwa akulah penyebab Lily pergi. Anjing itu beringsut di bawah kakiku, ia memilih tidur di banding aku ajak ngobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife-Shop
Fiksi UmumGENRE: HALU-ROMANCE [Story 13] Selamat berkunjung di Wife-Shop, temukan istri idaman anda di toko kami. Pesan istri yang anda inginkan sekarang juga! Toko yang menjual peralatan rumah tangga sudah biasa, gimana kalau toko yang menjual calon ibu ru...